Minggu, 16 Desember 2007

Indahnya perjalanan ke Tanah Suci

Keinginan untuk menunaikan ibadah haji sudah timbul dalam diri kami sejak tahun lalu, alhamdulillah tahun ini panggilan untuk berkunjung ke Rumah Allah itu kami peroleh.

Keindahan perjalanan ke rumah Allah sudah mulai kami rasakan ketika kami mendengarkan ceramah persiapan Haji minggu lalu. Ustadz Farhat Umar membawakan makna ibadah Haji dengan begitu indahnya.

Pada dasarnya Ibadah Haji mengajar kan 4 hal :
1. Konsep kesuksesan duniawi
2. Konsep kesuksesan di Akhirat
3. Berbuat baik kepada sesama
4. Tidak merusak lingkungan.

Seluruh prosesi ibadah haji sarat dengan makna yang sangat relevan dalam kehidupan di dunia dan akhirat dan diharapkan setelah kembali dari tanah suci, kita bisa hidup dengan jauh lebih baik.

Keindahan ke dua saya rasakan ketika melihat betapa bahagia dan terharunya ibu saya melepas saya berangkat. Rupanya selama ini beliau sangat mengharapkan dan mendoakan agar putri kesayangannya yang seringkali tampak sibuk berkarir ini bisa terpanggil menunaikan ibadah Haji. Melihat betapa bahagianya ibu menambah keindahan perjanan ini.

Keindahan ke tiga datang dari para sahabat. Kami dibanjiri berbagai doa dan harapan yang baik-baik. Juga bekal perlengkapan haji yang dipilih dengan penuh perhatian. Berbagai nasihat dan tips pun datang dari para handai taulan. Bahkan menteri pun menyempatkan diri untuk menyampaikan pesannya dihari keberangkatan kami. Pak KK berpesan agar saya sabar, pasrah dan Ikhlas sementara Pak Nuh berpesan agar banyak mengucapkan istigfar, talbiyah dan salawat. Itu semua agar tercapai frekwensi yang yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan Allah katanya meminjam analogi kominfo.

Betapa indahnya perjalanan ini.

Kamis, 06 Desember 2007

Betti Alisjahbana CEO IBM, Teknologi Untuk Semua








Coverage Magazine, 1 Desember 2007.


Ia mengibaratkan dirinya sebagai pelari marathon. Harus pintar mengatur ritme biar tak habis bensin di tengah jalan. "Passion saya sekarang di bidang sosial," kata Betti Alisjahbana.

Cakram yang di launching Agustus lalu itu dilabeli sama dengan yang diluncurkan tahun lalu: Betti Alisjahbana. Ganti Profesikah Betti? "Ini untuk dana anak-anak jalanan," kata Betti. Lumayan dari yang pertama mendapat 70 juta, sedangkan yang kedua 69 juta.

Menyanyi, kata Betti adalah hobby yang dilakoninya sejak kecil. Jika penat seusai kerja, dia akan berkaraoke di rumahnya menyanyikan satu dua buah lagu. Seni dijadikannya penyeimbang hidupnya. "Saya juga masih melakukan aktivitas arsitektur,"kata wanita kelahiran Bandung, 2 Agustus 1960. Itu artinya, ia "tidak berkhianat" pada pendidikannya. Betti lulus dari jurusan Arsitektur ITB, sebelum berlabuh di IBM pada 1984. Sekarang, Ia masih mendesain rumah dan mendekorasi ulang apartemen yang dibelinya untuk disewakan.

Keseimbangan antara hidup dan pekerjaan adalah salah satu filosofi hidupnya. Ia selalu mengibaratkan dirinya sebagai pelari marathon. Dan keseimbangan itu adalah energi agar bisa sampai finis. "Jangan sampai bensin habis di tengah jalan,"katanya. Betti menyebut dirinya manusia dengan banyak peran. Ia anak (orang tuanya sekarang ikut dengan dia), ibu bagi dua anaknya, istri, pimpinan perusahaan, dan sebagai makhluk sosial. "Saya menyenangi semua peran itu," katanya.

Di IBM, Betti mencanangkan sejumlah program untuk meneguhkan prinsip “teknologi untuk semua. "Mereka kerjasama dengan yayasan Mitra, memberikan kesempatan kepada para tuna netra bisa mengakses internet. Biar perempuan tak anti teknologi tiap tahun IBM menggelar acara camping tiga hari untuk pelajar putri tingkat SMP. Program itu dinamakan EXITE, kependekan dari Eksplorasi, Interest, Technology dan Engeenering. SMP dilipih karena saat SMA mereka harus memilih IPA atau IPS. Selain pengenalan teknologi dan eksperimen, juga ditampilkan role model, yang sudah sukses menaklukan teknologi, termasuk Betti. "Ternyata yang menggeluti teknologi bisa keren juga," kata Betti seraya tertawa.

Anda setuju teknologi itu maskulin?

Teknologi itu feminin ha..ha..ha..Memang ada persepsi teknologi itu maskulin. Kita bayangkan orang yang bergerak dalam bidang teknologi itu serius, berkaca mata tebal, lupa pada penampilan. Pada kenyataannya sekarang ini teknologi adalah bagian dari hidup kita, apa kita ibu rumah tangga, apa kita anak sekolah, apa kita itu pekerja. Semua orang berpartisipasi dalam teknologi, bukan hanya laki-laki perempuan, tua-muda, bahkan yang cacat perlu punya akses terhadap teknologi.

Hampir semua sudah Anda peroleh dalam Hidup ini. Masihkah ada obsesi yang belum tercapai?

Saya sekarang ini punya banyak passion untuk yang sifatnya sosial. Sosial tidak hanya memberi, tapi bagaimana kita memajukan menyumbangkan pikiran agar bangsa kita lebih siap bersaing di pentas global. Pada saat kita muda cari ilmu, posisi, cari uang. Sekarang cari sesuatu yang lain, bagaimana caranya berkontribusi lebih berarti. Itu tahapan natural. Saya, misalnya, hampir nggak pernah nolak kalau diminta bicara dalam seminar. Saya dengan senang hati melakukan itu. Saya dikasih pengalaman, pengetahuan. Dan kewajiban kita untuk mengamalkannya. Kalau kita bagi, semakin banyak ilmu kita.

Apa yang Menjadi Filosofi Anda?

Saya pikir satu kita mesti mengenali diri kita. Apa yang kita suka dan apa yang tidak suka? Apa yang membuat bersemangat? Lalu kita cari hal-hal itu sehingga dalam melakukan setiap pekerjaan, kita melakukannya dengan sepenuh hati. Kedua, kita harus punya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan. Jangan sampai cintanya pada pekerjaan, kita kerja terus. Biasanya ke yang muda saya ingatkan, kita pelajari marathon bukan pelari sprint. Kalau sprint kita habiskan sekaligus. Kalau kita nggak punya keseimbangan, bensinnya habis di tengah jalan.

Teknologi dan Politik sering dianggap sebagai dunia laki-laki. Anda sudah berhasil menaklukan teknologi, apakah tidak berminta untuk menaklukan Politik?

Terus terang, passion saya, saya ingin menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang saya tahu untuk mempercepat perubahan di Indonesia. Saya harus cari cara mana yang lebih efektif untuk melakukan perubahan-perubahan itu. Kalau harus lewat politik? Kenapa tidak. Tapi tidak sekarang. Saya lihat sebelum saya masuk apakah bisa memberi kontribusi apa nggak. Maksudnya bagus, malah terbunuh. Politik itu bukan sesuatu yang mudah. Lain dengan bisnis. Bisnis itu jelas serba terukur. Saya perlu latihan dulu sebelum masuk ke sana.

Penjaga IBM

Betti adalah penjaga IBM. Sejak bergabung di IBM sebagai trainee pada 1984, Dia terus bertahan di perusahaan tersebut sehingga menjadi orang nomor satu. Betti memberikan dimensi lain seorang profesional. Kebanyakan profesional meletakkan kesetiaan pada dirinya dan keahliannya sehingga pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain adalah lumrah.

Betti menambahkannya dengan kesetiaan pada perusahaan. Padahal tawaran untuk pindah tak kurang, tentu dengan tawaran gaji berlipat. IBM memang dikenal sebagai sekolahnya “IT”, seperti Citibank untuk perbankan. Perusahaan-perusahaan IT yang membutuhkan tenaga andal biasanya melirik pegawai IBM. "Yang saya cari dalam karir, sudah ada di IBM,"kata Betti.

Beberapa faktor menjadi pertimbangnnya untuk terus bertahan di IBM. Pertama, kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Lainnya, suasana kerja kondusif, Di IBM, hubungan sudah seperti keluarga. Tidak birokratis. Betti oleh teman seumuran biasanya dipanggil nama saja. Sedangkan, bawahan yang umurnya di bawah memanggilnya dengan sebutan Mbak. Semua karyawan IBM bisa masuk ke ruang kerjanya kapan saja, untuk memberikan masukan. Faktor lainnya, yang membuat Betti betah adalah remunerasi yang kompetitif.

Apa yang tidak berubah di IBM?

Tahun ini IBM Indonesia 70 tahun. Ada hal-hal yang tidak berubah dan ada yang berubah sangat significan. Yang tidak berubah pondasi dari IBM. Pertama, dalam melakukan usaha menganut standar etika yang tinggi sehingga siapapun pemerintahannya kita bisa tetap kok. Kedua, kita selalu menaruh prioritas tertinggi pada pelayanan terhadap klien. Kita harus memberikan solusi yang baik dan produk yang baik. Semua orang diukur prestasinya berdasarkan kepuasan pelanggan. Ketiga, bahwa memberikan suasana bekerja dan pengembangan diri yang kondusif bagi pegawai kita.

Tapi tuntutan pasar berubah dan persaingan semakin ketat. Apa strategi IBM?

Kita mengubah fokus usaha. Dulu kita dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di perangkat keras. Tapi sekarang itu bukan fokus perusahaan lagi. Makanya pada 2004 kita menjual PC ke Lenovo China. Itu menjadi berita besar. Padahal, sebenarnya yang terjadi kita melepas usaha yang sifatnya komoditi, dan investasi besar-besaran di bidang bisnis yang memberi nilai tambah tinggi kepada klien, antara lain mengakuisisi PWC sehingga kita bisa memberikan jasa konsultan manajemen, juga membeli 40 software house yang ditambahkan kepada software portfolio kita. Dua hal itu memberi nilai tambah yang tinggi. Itu menunjukan fokus kita ke arah diferensiasi. Dulu IBM sering dipelesetkan ini barang yang mahal. Hanya perusahaan-perusahaan besar yang mampu. Kini, selain mempertahankan dan meningkatkan bisnis di perusahaan besar kita juga agresif di perusahaan-perusahaan menengah. Sekarang IBM bukan hanya ke perusahaan besar, tapi kecil dan menengah juga. Kita juga membuat ratusan jaringan partner untuk melayani perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.

Apakah Anda merasa kehilangan ketika PC IBM dijual ke Lenovo?

Orang melihat kalau kita menjual kita kehilangan kehormatan. Itu salah persepsi. Padahal, itu tidak sesuai dengan persepsi bisnis. Fokus bisnis kita tidak lagi di konsumer tapi, di enterprise. Kalau orang lain menjual karena kesulitan keuangan, kita tidak. Ini strategic choice. Tapi, kita tidak bisa bilang tidak merasa apa-apa. Kita tentu merasa apa-apa. Tetapi itu yang normal. Itu bagian dari pilihan strategis IBM.

Bagaimana penilaian Anda dengan pembangunan ICT Indonesia?

Ada beberapa ukuran yang bisa dipakai. Saya menyebutnya E-readiness. Ukuran suatu negara itu siap atau tidak siap, maju atau kurang maju dalam hubungannya dengan ICT. Disini ada enam faktor yang menjadi ukuran kita siap atau tidak, apakah kita memanfaatkan kelebihan-kelebihan dari ICT itu atau tidak.

Pertama, kondisi berbisnis secara keseluruhan lima tahun ke depan. Saya pikir kondisi untuk berbisnis banyak kemajuan, dari makro bisnis sangat membaik. Kita lihat pemerintah memberikan fokus yang besar terhadap daya tarik investasi Indonesia. Kita lihat ada tren membaik.

Kedua, connectivity dan technology infrastructure, keterjangkauan dan kualitas dari jasa telepon, internet, pc, hotspot, wi-fi. Syaratnya harus terjangkau dan kualitasnya baik. Ini masih tertinggal. Harga kita masih tinggi sekali dibandingkan negara lain. Masih banyak daerah yang belum terjangkau. Di sini nilainya masih belum bagus.

Ketiga, kondisi sosial dan budaya. Persyaratan untuk menerapkan e-business. Baca tulis, pendidikan, pengalaman berhubungan dengan internet, sikap kewirausahaan dan inovasi. Di area ini ada kemajuan, meski belum secepat negara-negara lain. Sekarang sudah mulai banyak sekolah yang memanfaatkan komputer.

Keempat, kondisi legal. Ada tidak hukum yang secara keseluruhan mengatur secara spesifik penggunaan internet. Ini jauh tertinggal karena belum di approve sama sekali. Di sini kita tertinggal jauh.

Kelima, visi dan kebijakan pemerintah secara proaktif mendukung penggunaan TIK. Saya melihat dengan dibentuknya DETIKNAS itu suatu langkah maju. Mereka sudah menentukan tujuh flagship yang akan menjadi proyek nasional. Itu bagus, kita tinggal melihat itu direalisasikan.

Keenam, adopsi dari kalangan bisnis dan konsumer. Jadi seberapa banyak praktek-praktek e-business itu diterapkan. Misalnya, e-commerce dan layanan Online.

Secara keseluruhan negara kita dibandingkan negara lain belum terlalu bagus. Ini PR kita untuk memperbaikinya. Kita tidak mundur, kita maju. Tapi yang lain maju lebih cepat.

Ini ada hubungannnya dengan SDM?

Kita nggak kurang orang yang ahli di bidang TIK. Tetapi masalahnya SDM itu hanya salah satu dari enam faktor e-readiness tadi. Kita nggak bisa survive dengan satu, Enam-enamnya harus berjalan ke arah yang sama. Cukup banyak SDM kita yang bekerja di luar. Banyak partner kita mengeluh karena yang bagus-bagus diambil untuk dipakai di negara lain. Sebenarnya untuk SDM tidak masalah, tapi kita mesti mengembangkan faktor-faktor lain sehingga kita bisa lebih maju dibandingkan negara-negara lain.

Peran IBM untuk mengurangi tarif yang disebut-sebut masih mahal?

Sesuatu itu mahal, kalau tidak ada persaingan, kalau biayanya mahal atau cost-nya memang tinggi. Lainnya, bisa soal interconnectivity, tiap orang invest terus, tak memanfaatkan yang sudah ada. Kita percaya persaingan itu harus ada. IBM mengadopsi open technology. IBM membuka 500 software IBM untuk digunakan komunitas open source. Biasanya harus membayar royalty, ini gratis. Dengan syarat untuk mengembangkan open source bukan untuk komersial. Open source merupakan alternatif bagi orang Indonesia untuk memanfaatkan produk dengan harga terjangkau, kualitas baik, dan legal.

***

Tak Ditolak Dengan Karakter Perempuan

Dalam menapak maju, ada kalanya Betti berhenti sejenak, merenungkan jalan yang sudah dilaluinya. "Saya lihat ke belakang untuk belajar. Apa yang sudah ada betul atau apa yang masih bisa diperbaiki,"katanya. Semua itu digunakannya untuk maju. “Saya happy dengan hidup saya. Saya akan gunakan yang saya miliki untuk melakukan sesuatu yang lebih besar ke depan,” ujar Betti.

Meski sibuk dengan pekerjaan, Betii selalu meluangkan waktu untuk keluarga. “Kita bisa kehilangan segalanya kalau keasyikan bekerja sehingga melupakan keluarga,” kata Betti. Cuma, ia harus pandai-pandai mengatur mana yang bisa didelegasikan dan mana yang tidak. "Untuk soal pendidikan dan kesehatan, tak bisa ditawar, saya dan suami salah satu harus ada," kata Betti.

(Betti Alisjahbana menikah dengan Mario Alisjahbana, putra budayawan Sutan Takdir Alisjahbana. Dari perkawinan itu, dikaruniai dua anak. Yang paling besar Aslan sekolah bisnis di Australia, sedangkan yang kecil Nadia masih SMA. "Yang kecil suka protes. Pas dia ingin saya ada, saya-nya nggak ada," kata Betti. Seperti anak-anak ABG yang lain, anak bungsunya itu kadnag minta ditemani ke mall).

Menyandang nama Alisjahbana beban atau tidak?

Tidak. Sejak kawin saya langsung pakai nama Alisjahbana. Sejauh ini lebih banyak positifnya. Biasanya kalau yang belum kenal nanya. Ini hubungannya dengan Alisjahbana yang mana. Jadi ada bahan pembicaraan.

Sejauh mana orang tua berpengaruh pada pribadi Anda?

Banyak pengaruhnya. Ibu saya selalu bilang kamu perempuan boleh punya kegiatan macam-macam, punya cita-cita setinggi langit, tapi harus tetap tampil sebagai perempuan. Sejak SMP, saya banyak belajar keterampilan yang sifatnya perempuan, selain yang generik. Kecantikan, les menjahit. Itu melatih untuk mengatur waktu. Juga membantu saya tidak ditolak. Orang punya stereo type, laki-laki itu seperti ini, perempuan itu seperti itu. Karena saya masuk ke dunia laki-laki dengan mempertahankan karakteristik sebagai perempuan, tidak banyak penolakan. Kalau melihat perempuan tidak sopan, terlalu kasar, sudah antipati dulu. Tapi pendekatannya tetap pendekatan seorang perempuan.

Minggu, 02 Desember 2007

Diperlukan Disiplin Ilmu Baru untuk Abad Ke-21

Oleh: Betti Alisjahbana, Presiden Direktur, IBM Indonesia

Apakah bidang keahlian TI yang akan sangat diminati di tahun 2010 nanti? Majalah Computerworld baru-baru ini mengkaji pertanyaan tersebut dengan melibatkan tiga kelompok peneliti. Hasilnya di luar dugaan, ternyata tenaga TI yang akan sangat dibutuhkan di tahun 2010 justru bukan mereka yang memiliki spesialisi yang sangat mendalam di bidang teknis.

Pekerjaan para pemrogram level dasar serta dukungan para teknisi berangsur-angsur akan tergantikan oleh otomatisasi ataupun alih daya (outsourcing). Sebaliknya peluang besar akan terbuka bagi mereka yang oleh Computerworld dijuluki "versatilists", yaitu mereka yang memahami proses bisnis, mampu merancang dan menjalankan rancangan teknologi dalam rangka menciptakan manfaat bisnis, di samping mampu membina hubungan baik di dalam maupun di luar organisasi.

Banyak di antara kita yang berkencimpung di dunia TI kini merasa kuatir karena kurikulum pendidikan teknis di perguruan tinggi kita hingga kini belum diarahkan secara maksimal ke penciptaan tenaga-tenaga ahli di bidang yang akan sangat diminati ini, yaitu keahilian yang melintasi batas-batas tradisional, menggabungkan keahlian teknis dengan pengetahuan bisnis dan kemampuan berkomunikasi.

Saat ini, banyak perguruan tinggi terkemuka di dunia sudah mulai menjajaki dan melakukan investasi dalam pengembangan bidang baru "services science" yang disebut juga manajemen dan rekayasa "service sciences",  inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan tenaga-tenaga ahli di bidang-bidang interdisipliner ini. UC Berkeley, Arizona State dan North Carolina State adalah beberapa di antara universitas di Amerika yang sudah menawarkan program setingkat S2 di bidang service science ini. Perguruan-perguruan tinggi di Eropa dan Asia juga sudah mulai menawarkan program serupa.

Terobosan Baru

Tuntutan pasar untuk tenaga teknis juga berubah dengan cepat. Tenaga-tenaga dengan ketrampilan ini harus mampu mendesain berbagai sistem dan aplikasi yang canggih guna menciptakan keunggulan bisnis di industri atau organisasi yang spesifik.

Pekerjaan-pekerjaan seperti ini bersifat jauh lebih kolaboratif dan interdisipliner serta lebih luas dibandingkan pekerjaan pemrograman yang biasa dilakukan sendiri-sendiri, meskipun pekerjaan ini juga diagung-agungkan di waktu lampau. Pekerjaan-pekerjaan masa depan membutuhkan kompetensi teknis yang kuat, yang dikombinasikan dengan pengetahuan bisnis dan organisasi serta ketrampilan komunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang lain (people skill).

Mempersiapkan mahasiswa untuk jenis pekerjaan yang menjanjikan di masa datang ini adalah alasan terpenting mengapa dasar-dasar service sciences menjadi penting. Namun, manfaat penting lainnya dari ilmu ini adalah potensi untuk melakukan terobosan baru dalam penelitian akademis di bidang penyediaan jasa.

Selama beberapa dasawarsa yang lalu, kegiatan penyediaan jasa telah berkembang pesat dan merupakan bagian signifikan dari perekonomian dunia. Bahkan Cina, yang terkenal akan industri manufaktur berbiaya rendahnya, telah membayangkan dirinya sebagai adidaya di bidang penyediaan jasa dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Namun, meskipun bisnis jasa terus berkembang, masih sedikit sekali penelitian dan analisa yang didedikasikan untuk inovasi di bidang tersebut.

Ada satu masalah yang kita hadapi. Definisi bisnis penyediaan jasa masih agak kabur. Ia bisa mencakup segala hal, mulai dari layanan binatu sampai dengan layanan investasi perbankan dapat diklasifikasikan sebagai bagian dari kategori jasa. Lebih tepatnya, penyediaan jasa dapat dikatakan sebagai pemanfaatan keahlian untuk memecahkan suatu masalah tertentu.

Namun, pertanyaan lalu muncul berkaitan dengan apa yang biasanya diberikan dan hasil positif apa yang dapat diraih melalui fokus pada suatu hal yang begitu luas seperti jasa. Karena hampir setiap sektor ekonomi menggunakan teknologi informasi untuk kegiatan operasinya, perguruan tinggi mempunyai peluang dan kebutuhan yang mendesak untuk memfokuskan pelatihan dan penelitian pada penyediaan jasa TI. Penerapan disiplin ilmu rekayasa di penyediaan jasa TI berpotensi menghasilkan inovasi luar biasa.

Meskipun sektor jasa menyerap mayoritas tenaga kerja di Amerika Serikat dan sebagian besar negara maju lainnya, sektor ini belum mengalami lonjakan produktivitas seperti yang telah dihasilkan sektor industri dan sektor pertanian selama bertahun-tahun.

Bagaimana caranya agar kita dapat menjadi lebih sistematis dalam mengembangkan inovasi di bidang penyediaan jasa? Bagaimana ilmu pengetahuan dan analisis matematis dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas jasa? Bagaimana kita dapat meningkatkan kemampuan memprediksi permintaan pasar akan jasa? Tantangan-tantangan ini menawarkan lahan yang subur dan belum terjamah bagi penelitian akademis yang canggih.

Lintas Disiplin
Sebagaimana bidang baru lainnya, selalu ada pihak yang pesimis. Ada yang akan mempertanyakan apakah ketrampilan-ketrampilan interdisipliner dan berhadapan langsung dengan pasar dapat diajarkan di universitas dan apakah ketrampilan-ketrampilan ini bukannya hanya dapat diperoleh melalui pengalaman kerja.

Pertanyaan-pertanyaan yang hampir sama dulu juga diajukan ketika ilmu komputer mulai diajarkan di tahun 1940-an, ketika profesor-profesor dan praktisi-praktisi di Columbia University mulai mengajarkan mata kuliah komputer umum. Bidang-bidang studi baru, terutama yang bersifat lintas-disiplin, kadang-kadang dianggap terlalu soft. Namun, sebagaimana telah kita saksikan terjadi pada ilmu komputer dan rekayasa piranti lunak, sebuah cabang ilmu baru bisa saja membutuhkan waktu untuk dapat diterima.

Pendidikan tinggi tidak selamanya mudah menerima perubahan. Hampir dua dasawarsa diperlukan sejak mata kuliah komputer pertama kali ditawarkan hingga gelar doktor pertama di bidang ilmu komputer pertamakali diberikan di tahun 1965.

Namun, jika kita segera mulai menyusun mata-mata kuliah, mempersiapkan kurikulum dan memancing minat pada proyek penelitian, kita dapat mulai mengembangkan struktur ilmu penyediaan jasa ini.

Perguruan-perguruan tinggi yang berpikiran maju telah mulai melakukannya. Para dosen dan mahasiswa dalam program pelopor ini akan meraih manfaat, dan begitu pula halnya perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan pengetahuan dan tenaga berketramplian baru ini.

Dimuat di Kompas, Senin 8 Oktober 2007.

Senin, 26 November 2007

Lagi, Album Foto Hari H



























Photo 1: bersama tim sukses : Dini, Lemet dan Dondy
Photo 3 & 3 : menyalami calon pemilih dari berbagai kalangan
Photo 4 : ke-5 kandidat menyaksikan proses penghitungan suara

Lagi, Album Foto













Photo 1 : Menjelang pencoblosan
Photo 2 : Bersama Basar, partner dalam pencalonan
Photo 3 : Betti dan Rara ditengah lautan Alumni pada hari H

Minggu, 25 November 2007

Album Foto: Jazz Night with Betti & Lomba Futsal















Photo 1: Trio Tonny Sianipar, Rien Djamain dan Betti
Photo 2: Betti dan kawan-kawan pada Jazz Night with Betti'

Photo 3 : Betti dan Tim Futsal Together muda
Photo 4 : Tim Futsal Together madya, yang menjadi juara 2

Rabu, 21 November 2007

Salam dari Manila

Mbak Betti,

Meski saya tidak dapat mengikuti pemilihan kemarin lantaran berada
pada di luar daerah pemilihan yang telah ditetapkan,namun saya
mengikuti nuansa kompetisi yang elegan selama kampanye antar tim
sukses, sampai2x seraya seperti pemilihan presiden AS.

Saya secara pribadi mengucapkan salut atas kerja keras dan inovasi2x
yang segar Mbak Betti beserta tim seperti kampanye via You Tube dan
berbagai acara lainnya yang mengedepankan pendekatan komunikasi yang
efektif dan jitu.

Tetap berkontribusi ya Mbak meski dalam format yang berbeda :)


Salam dari Manila,

JM Zacharias [EL-2000 NIM: 23200160]
http://jmzach.wordpress.com

Sebuah Jurnal

Maju terus Mbak Betti

Jangan sampai program-program bagus anda hilang begitu saja hanya karena kurang beruntung tidak memenangkan pemilu.

Di Singapura, 57% voters memilih anda. Tidak tanggung-tanggung ...Mbak Betti menang mutlak di Singapura.

Mari kita jalin terus jalin hubungan dan tingkatkan kolaborasi dengan sesama alumni. Ditunggu kiprahnya di Singapura bersama-sama kami para alumni ITB.

Marchell - GD96



Betti yang baik,

Simpati saya untuk Betti dan tim sukses, yang sama untuk Hengki, Boyke dan Zaid. Anda telah menyelesaikan sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Ikut serta dalam kompetisi yang jauh hari banyak orang tidak optimis anda akan menang. Sebagian malah bilang terlalu gampang ditebak siapa pemenangnya. Namun anda tetap yakin maju penuh semangat mendatangi semua orang meyakinkan mereka anda lah yang layak dipilih untuk memimpin IA ITB.

Saya telah berkunjung ke blog anda dan membaca jurnal yang anda maksud. Ada banyak komentar disana: sebagian kecewa, sebagian marah karena tidak memenangkan the battle, sebagian berbesar hati dan tetap optimis melangkah ke depan. Yang jelas ada energi positif yang berlimpah, ada ketulusan yang ditawarkan untuk sebuah perubahan.

Saya sedikit berharap jurnal ini tidak berhenti sebagai jurnal. Mungkin ada wrap up berupa evaluasi dan rekomendasi. Agaknya ada sejumlah soal dalam pemilu kemarin. Sejumlah orang bilang kita perlu level the playing field. Agar fair play mungkin diwujudkan dan kompetisi yang lebih sehat, lebih hangat dan penuh semangat dapat terwujud di pemilu berikutnya.

salam,
Didi Yakub

Rekan Didi yang baik,
Terima kasih atas simpati dan dukungannya. Memang sejak awal banyak alumni sudah meramalkan Pak Hatta yang akan memenangkan Pilketum ini secara mutlak. Pak Budi Rahardjo dengan senyum penuh simpati ketika bertemu saya seusai pilketum pun mengatakan "I told you so". Demikian pula salah satu tim sukses pak Hatta didalam perjalanan roadshow dari Batam menuju Singapura mengatakan pada saya "it is too easy to beat you".

Tapi ya memang inilah saya .....dari dulu saya selalu punya keyakinan bahwa tidak ada yang tidak mungkin didunia ini apabila kita berusaha dengan sepenuh hati....he..he..he. Saya juga punya keyakinan bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda.

Tapi tidak ada penyesalan sedikitpun, banyak yang sudah kami capai melalui pencalonan ini, dan seperti yang juga anda harapkan masih banyak yang akan kami lakukan. Kalah dalam pilketum IA ITB bukan berarti kami akan berhenti memperjuangkan suatu idealisme dan memberikan kontribusi pada sesama alumni, pada ITB dan pada masyarakat Indonesia. Kami sedang merumuskan cara kami untuk memberikan kontribusi.

Tetap hangat dan penuh semangat,
Betti AR/79

Ucapan Terima Kasih

Teman-teman Alumni,

Tiga bulan yang lalu, ketika saya memutuskan untuk ikut bertarung digelanggang pemilihan Ketua IA ITB, saya mulai membuat blog yang pada intinya adalah jurnal perjalanan kampanye saya. Didalamnya terdapat informasi tentang saya, visi dan program-program, berbagai kegiatan kampanye, berbagai polling dan berita-berita di berbagai media tentang kampanye saya.
Kini pemilihan itu usai sudah. IA ITB telah mendapatkan Ketua Baru, pak Hatta Rajasa yang dipilih oleh 4510 alumni. Angka itu lebih dari dua kali lipat perolehan suara Hengki maupun saya. Meskipun tidak memenangkan pilketum ini, saya tetap bersyukur bahwa saya memutuskan untuk ikut maju :
  • Paling tidak saya telah menyuarakan suatu idealisme dan keinginan untuk suatu perubahan.
  • Telah memperkenalkan cara baru dalam berkampanye dengan memanfaatkan kreatifitas dan internet melalui : milis, blog, friendster, youtube
  • Selama proses kampanye ini saya belajar banyak hal baru yang telah memperkaya pengalaman
  • Saya dan tim sukses berhasil membangun suatu tim yang sangat kompak , hangat, penuh semangat dan sangat kreatif. Sebagian besar dari tim kami adalah alumni muda. ( Saat ini saya sedang memikirkan suatu proyek sosial untuk kami kerjakan bersama-sama).
  • Tak kalah pentingnya, banyak teman sejati saya dapatkan selama kampanye, teman yang secara konsiten berani memberikan dukungan, betapa pun besarnya tantangan yang datang.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimakasih pada para pendukung saya, dan pada 1806 alumni yang telah memilih saya. Berbagai sms dan e-mail saya terima sehubungan dengan hasil pilketum ini. Saya memutuskan untuk memuatnya dalam blog saya http://betti-alisjahbana.blogspot.com/ sehingga jurnal keikutsertaan saya dalam piketum ini menjadi lengkap.

Lagi, Dukungan dan Simpati

Selamat pagi mbak Betti.

Apa khabarnya ? Hopefully you are OK.

Ketika saya kemarin masuk kerja, saya merasakan kehilangan suasana kampanye, apalagi Mbak nggak jadi ketua. Dan saya jujur masih kecewa dengan hasil Pemilu ini, apalagi banyak laporan dari teman-teman yang menyatakan proses penggalangan suara yang nggak pantas sebagai anak-anak ITB yang katanya menjunjung tinggi demokrasi.

Tapi saya tetap yakin dengan modal Tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi dan komitmen yang tulus, pasti hasilnya lebih baik, dibanding tim yang berisi orang-orang yang hanya punya ambisi/kepentingan sesaat. Jalur untuk membantu Alumni bukan hanya lewat IA ITB kan ?

Akhirnya, saya bersyukur bahwa Mbak telah berhasil melewati masa Kampanye dan Pemilu ini dengan sehat, tetap tegar dan semangat di mata teman-teman.
Saya sudah berusaha meminta dukungan juga dari teman-teman saya di Batam, Jakarta, Bandung, baik Sipil maupun jurusan lain. Tetapi ternyata tidak cukup untuk memenangkan Mbak Betti. Untuk itu saya mohon maaf, mungkin lain kali bisa berbuat yang lebih baik lagi. Saya tetap bangga menjadi bagian dari tim Mbak, semoga kebersamaan ini bisa kita buat menjadi sesuatu yang berguna buat Alumni.

Salam hormat, and semoga sukses
Batara Purba-sipil86


Dear mbak Betti,

Saya (dan saya yakin juga teman-teman alumni muda ITB dalam deklarasi dukungan ini, yang kebetulan kami semua adalah eks ketua himpunan di tahun 98) mengucapkan selamat atas perjuangannya sampai upaya terakhir, walaupun tidak terpilih sebagai ketua IA-ITB periode 2007-2011.

Kebanyakan dari kami adalah alumni muda yang sedang dan pernah merasakan tinggal di luar negeri, dan menyadari betapa pentingnya peningkatan daya saing SDM Indonesia -termasuk alumni ITB- di dalam menghadapi persaingan global. Visi dan ide mbak Betti yang dituangkan dalam program Anda -terutama peningkatan kapasitas alumni muda- adalah yang membuat kami mendukung Anda, selain yang juga mendasar adalah karena Anda merepresentasikan angin perubahan dalam IA-ITB. Perubahan adalah sesuatu yang kami harapkan juga di tahun 1998 lalu.

Kami berharap agar mbak Betti maju terus dengan ide-ide dan program Anda, terutama bagi alumni muda ITB yang profesional, dengan atau tanpa IA-ITB. Kekuatan tim Together ToGetHer dalam kampanye kemarin tentu akan sangat bermakna untuk merealisasikan mimpi yang lebih besar. Kami akan siap membantu untuk merealisasikan sejauh kemampuan kami, di berbagai belahan bumi (di Eropa ada Farhad di Shell Amsterdam dan Gema di Trondheim Norwegia, di Timur Tengah ada Andhie di Dubai dan Yuniarto di Qatar, di Singapura ada Budi dan Yasri, di Australia ada Sonny, yang lainnya bersama saya bersiap siaga di nusantara...).

Salam tetap hangat dengan semakin semangat,

Agung Wicaksono TI95

The Preferred Choice!

Mbak Betti,

57% pemilih di Singapura telah menjatuhkan pilihannya pada mbak Betti. Bagi sebagian besar dari 150 lebih alumni ITB di Singapura, you are their preferred choice. Semoga di masa depan, ide2 dalam program mbak Betti seperti coaching alumni muda, SIG (Special Interest Group) dan think-tank thd permasalahan bangsa (belajar dari pengalaman -diantaranya- Singapura) tetap bisa dijalankan, dengan atau tanpa IA-ITB.

Apalagi jika mbak Betti sering ke Singapura untuk business trip, mungkin bisa disempatkan ada sebuah program dengan teman2 di sana yang membawa manfaat. Marchell (GD96): ludy.ma@pg.com adalah Koordinator IA-ITB Komisariat Singapura. Saya akan tetap membantu upaya menjembatani agar ide2 mbak Betti dalam program Anda tentang pengembangan profesionalisme alumni muda -yang merupakan mayoritas anggota di Singapura- mudah-mudahan bisa tetap terlaksana.

Selamat mbak atas perjuangan tim ToGetHer and ....It was not the end, it's the beginning toward more value-adding activites for many of the new generation of ITB's alumni

Salam,

Agung

Senin, 19 November 2007

Lagi, Dukungan Teman-teman

Basar:
BETTI dikagumi banyak orang. Semua sadar hanya dengan BETTI ada perubahan. Persoalannya TIDKA SEMUA orang merindukan PERUBAHAN. Mudah-mudahan PUTRI2 saya seperti BETTI.

Ary Retmono:
Sorry, saya malah tidak bisa membuat Betti menang di kandang sendiri. But believe me, teman-teman yang tidak vote Betti di BPN kagum dengan charming & hangatnya Betti. Apalagi saat Betti menyapa kami di layar monitpr. seluruh ruiangan pada histeris melambaikan tangan. So what next?

Cahyana:
Assww. Telah berlalu semua ikhtiar prosesi pemulihan Ketum IA ITB...semua hal terjadi dengan kehendak Allah Swt, semoga kita tetap istiqomah berkarya, berkontribusi bagi kemajuan ITB dan Bangsa Indonesia dimanapun kita berada, amin.

Iwan P:
Ass.ww. Bu Betti, terima kasih Anda telah memperjuangkan idelisme Anda dalam Pemilu IA-ITB 2007. Anda telah menang! Menang negara kita sedang 'sakit", karena bahkan "putra-putri" terbaiknya lebih memikirkan jabatan dan fasilitas. Jangan berhenti memperjuangkan kebenaran, ikuti hati nurani. Semoga Allah memberkati.

Gede:
Sempat kecewa sedikit karena ternyata alumni ITB masih sangat silai dengan kedekatan penguasa, yang tentunya tidak langgeng. Perlu waktu bagi tampilnya IA ITB yang dikelola profesional. Semoga semangat pengabdian Ibu dan teman2 makin menyala. Salam hangat dari saya, dengan harapan hubungan dan komunikasi tetap berlanjut.

Dayat:
Ass. Salut dengan perjuangan Mbak. Masih banyak yang dapat dilakukan dengan apa yang dimiliki Mbak dan Tim. Sukses selalu menyertai kita. Wass, dayat.

Ass, salam hangat penuh semangat. Apakah Mbak sudah punya rencana berikutnya pasca pemilu Ketua IA. Saya siap memberikan kontribursi untuk rencana yang lebih besar. Thx.

Semangat dan Dukungan Teman-teman

Sari:
Yth Betti.
Selamat udah tampil menjadi kandidat tangguh, rapi dan paling cantik. Meski ngga terpilih, mudah-mudahan misi dan visi yang muncul dari kubu Betti dijadikan juga sebagai goal bagi ketua IA ITB terpilih. Sebab saya lihat tujuan itulah yang dibutuhkan ITB.

Sama-sama Bet. Waktu dan kemampuan saya terbatas, maaf. jadi ngga banyak bantuan ya. masih banyak jalan untuk bantu ITB. Selama berkiprah di Dewan Wali Amanah, majelis paling terhormat di ITB.

Cyccu:
Malam minggu saya menangis bukan karena kekalahan Betti, tapi alangkah sedihnya:
1. Melihat perempuan-perempuan intelektual yang tidak suka kalau perempuan yang memimpin IA ITB.
2. Memang terbukti kaum intelektual suaranya bisa dibeli.
3. Agamanya dangkal, katanya perempuan tidak boleh pemimpin.

Dini:
Mbak Betti yang baik, saya bersyukur memilih kandidat yang hebat dan bergabung dengan tim yang penuh semangat. saya berharap, apa yang kita cita-citakan kemarin dengan SIG tetap kita coba wujudkan.

Ucap Selamat dari Jambari

Jambari Ali
To: Betti S Alisjahbana/Indonesia/IBM@IBMID
Subject: Ucap Selamat Jambari

Dear Mbak Betti
I would like to sayTahniah to your achievement, though not getting the no 1. Somehow you managed to convince and persuade some followers of yours the ideal for a change. Perhaps better fight and luck next time. Insyallah, we will be strongly behind you. Salam from Kuala Lumpur.

Jambari and Luci

Minggu, 18 November 2007

Penghargaan pada Tim Together ToGetHer

Together ToGetHer team,

Saya sungguh terharu dan bangga dengan kerja tim kita yang luar biasa. Tim kita bekerja melakukan kampanye penggalangan suara dengan basis nol. Dari hari ke hari simpati dan dukungan terus mengalir sehingga pada tanggal 17 November kita berhasil mengumpulkan 1806 suara.

Tim kita banyak mendapat pujian atas cara kampanye yang santun dan konstruktif, desain logo, kaos, pin, topi, bunga, spanduk, baliho yang sangat cantik dan cerdas, materi kampanye yang cerdik serta pemanfaatan teknologi yang inovatif melalui mail, blog, friendster, youtube dll. Tidak ketinggalan standard etika yang tinggi yang di pegang teguh selama kampanye oleh setiap invidu didalam team.

Pujian juga datang pada kita yang secara konsisten hangat dan penuh semangat yang ditunjukkan oleh setiap orang didalam tim together ToGetHer.

Meskipun kita bukan tim yang mengumpulkan suara terbanyak, tapi bagi saya, tim ini adalah tim yang terbaik. Anggotanya begitu beragam baik dari segi umur maupun profesi, masing-masing membawa bersamanya bakat-bakat yang unik yang menonjol. Ide-ide kampanye muncul secara spontan dan dilaksanakan dengan sangat prima.

Yang paling istimewa dari tim ini, adalah kesamaan idealisme yang telah membentuk dan mempersatukan tim ini. Tidak satu orang pun didalam tim kita yang bergabung karena ingin mengejar jabatan atau imbalan materi. Semuanya bergabung dengan ketulusan, kesamaan cita-cita untuk melakukan perubahan, dan membangun IA ITB yang memberikan tempat bagi semua alumni untuk berkarya, mendapatkan manfaat dan berkontribusi pada sesama alumni, ITB dan masyarakat Indonesia.

Teman, terima kasih saya sampaikan sepenuh hati atas semua dukungan, kerja keras dan ketulusan yang telah ditunjukkan selama ini. Kita akan merayakan keberhasilan tim kita dalam waktu dekat. Novin telah ditunjuk sebagai koordinatornya. Sampai bertemu di acara ini.

Salam hangat penuh semangat,
Betti AR/79

Dukungan dan Simpati

Selamat pagi mba Betti. Saya sangat kecewa mba Betti tidak jadi ketua IA. Saya sudah berusaha maksimal kunjungi alumni di medan, sby, jkt dan sering adakan alumni sharing di bandung. Tapi nampaknya tidak cukup untuk menangkan mba Betti. Saya mohon maaf. Semoga lain kali saya bisa berbuat lebih baik lagi. 'Roy Manik, ITB 88'

Beginilah hidup ya bu, tidak selalu yg terbaik yang terpilih, mudah2an ibu tetap berkiprah di bidang yg lain utk membesarkan IA-ITB & Anak Bangsa.Tetap berjuang GBU

Mbak Betti yg terkasih. Bagi saya dan teman2 sebenarnya Mbak Bettilah yg memenangkan pertarungan ini ,kami melihat dari sisi ketulusan,"cleannes",kompetensi, spirit ITB, visimisi,dedikasi yg akn dibrikan kpd alumni dan banyak lagi.Terus terang sy sangat prihatin dgn sikap alumni kita yg mayoritas masih proSTATUS QUO dan pragmatis sekali.Dimana ITB dg idealismenya itu?.Percayalah mbak , PERMATA spt mbak akan berkilauan di tempat manapun.Kalau IA itb bukan medan pelayanan saat ini,tempat2 lain banyak yg menantikan mbak.Senang kerjasama dgn mbak meskipun dalam waktu yg pendek.Kami siap membantu dan bekerjasama apa saja yg diperlukan dimasamasa yad. VIVA BETTI-BASAR!. Wass. Ivan Purba(PL 84) dan kawan2

Pesan-pesan Singkat Simpatik Pasca Pilketum

Dear mbak Betti,
Meskipun kalah saya tetap ingin mengucapkn selamat karena suatu kemenangan besar sebenarnya telah diraih.
Di sekeliling mbak Betti sekarang berdiri orang2 muda dgn komitmen, dedikasi, dan kreativitas yg tinggi yg ingin membangun harapan2 kolektif, bukan segerombolan orang2 mapan yg mengusung ambisi dan kepentingan pribadi. Sayang kalau mbak berhenti sampai disini, akumulasi resources potential sudah terlanjur terbentuk siap untuk didayagunakan. Implementasi program2 dan obsesi mbak Betti tetap ditunggu teman2 muda ini. Saya usul dibentuk misalnya Betti Alisjahbana Foundation untuk mengimplemtasikan program2 mbak Betti mewujudkan harapan2 alumni muda ITB. Saya akan mejadi pelamar no I utk ikut mengembangkan Foundation tsb.
Salam hangat tetap semangat,
Syahril.

Dear Betti,
I am proud of you !
You are the Queen of my heart..... Hotasi

Kita telah menunjukan bahwa kerja tim berjalan dengan baik.
Target suara bisa kita realisasikan. Saya bangga menjadi bagian dari Tim ini.
Salut.......Iman90

Mas Hengki n mbak Betti...apapun hasilnya, Mas n mbak telah menginspirasi saya dan banyak teman lain,
Salam hormat saya .....Tito

Mbak...I hope you are okay. Sangat disayangkan knowing effort dan impressive campaign dari mbak dan team.
Anyway congratulations mbak.
Campaign mbak is highly recognized even dari team para competitor.
Memunculkan nuansa baru.....Irfan

Payah ya alumni ITB, kita jalan sendiri saja tanpa IA ITB.
Kita buat IA bayangan ya ...he 3X
Anyway saya salut ..........Yani

Ass, Salut dengan perjuangan mbak, masih banyak yang bisa dilakukan dengan apa yang dimiliki mbak dan Tim.
Sukses selalu menyertai kita.
Wass, Dayat.

Dear Betti,
It's not about how many votes you get, it's the fact that you've shown yourself a woman of character.
We are so proud of you.
You are the champion ....Tila

Betti,
semua usaha & doa telah anda lakukan tetapi Allah juga yh memutuskan & begitulah mental alumni itb,
mari kita memulali tantangan baru yg lebih tawaduk & silaturahmi tetap kita jaga, saya insya allah membantumu selalu.....Andre

Hai Bet..Apa kabar ?
Congratulations buat kamu bet!
Kamu telah buktikn bahwa betti punya perhatian untuk ITB khususnya Indonesia umumnya
.Itu sudah lebih dari cukup.
Selamat berjuang bet!!
Kami pendukungmu di medan sangat mencintaimu.
Betti harus datang lagi ke medan untuk tukar pikiran dengan pendukung dan perempuan alumni (S1) yang sangat bangga telah menunjukkan pilihan mereke ke Betti.
We love you Bet..Melejitlah ke angkasa !
Tuhan besertamu!.....Tetty

Dengan besar hati kita terima kenyataan sekaligus ini bukti bahwa mindset IA ITB belum jauh berubah dari pemikiran kekuasaan.
Pola fikir enterpreneur/professional butuh satu tahap lagi.
Peristiwa tadi malam, dukungan anak2 muda sangat mengharukan.
Banyak lapangan lain kita bisa berkiprah.Kita tetap terus semangat.


Meskipun kalah.. kemaren saat memperkenalkan diri I think you are still the best candidate.. saya sudah nyoblos mbak beti lho.. tapi apa boleh buat, tapi keep your chin up, ya kan..
selamat sukses terus. Wass. anchi


If you love or believe in something, it shows.
We (Sinta, me, n family) are blessed to know you n Mario.
Way to go!
Dwi Larso

The Party is Over...

Rekan-rekan yg di muliakan :)
FYI Tadi malem saya dan bbrp rekan( Yaya,jenier,stano,dondi,shafik,erbe,engkoy menyempatkan hadir di malam IOTA TAU Betha di Aula barat
masih menggunakan Kaos Together2 dengan bangganya :) hadir di tengah2 lautan para pendukung HR
Saya ucapkan selamat langsung kpd Bang HR,Anaknya Bung HR, Bakti ludin ,Ibu Nani dan para pendukung Tim HR lainnya.
Bung HR langsung ngeh' (krn eye cathing dg kaos merah marun dr kami ) dan menyambut ucapan selamat dr kami dengan model salaman model panco hehe, poltisi handal nih bang HR

Bagaimana pun hasil akhirnya saya sungguh puas dg segala kemeriahan yg sudah terjadi di Pemilu IA ITB ini,Tidak ada penyesalan sama sekali..
pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan penghargaan setinggi2nya kpd seluruh rekan-rekan ,berkat anda semua kita bisa menjalani rangkain kampanye dengan segala kegembiraan dan antusiasme tinggi

Saya bnyk mendapat feedback dari panitia n rekan-rekan lain,Tim Betti sungguh membuat perbedaan. yg mencolok,baik dr metode berkampanye dan personel Tim yg solid dan kreatif. Saya sungguh Bangga menjadi bagian dari anggota TIM

Kepada Mba Betti dan Bang Basar,saya belajar banyak kpd anda ttg leadership, ttg action, ttg perjuangan yg begitu luar biasa sampai menit-menit terakhir bahkan,saya merasakan energi yg berlimpah-limpah :)
terimakasih banyak sudah melibat kan saya menjadi anggota Tim

Kpd rekan-rekan lainnya mohon maaf jika ada yg kurang berkenan selama menjalani kegiatan kampanye, Luar biasa dan saya sungguh2 merasakan pengalaman emosional yg hangat dan bersemangat.

Thx for Everything, Sekali lagi Luar Biasa :)

Salam Kompak Bersemangat :)
Khairul Novin

Kamis, 15 November 2007

Gatra, Apa dan Siapa: Akses Kampanye Betti Alisjahbana

Setelah Tempo, Kompas, Globle Asia, Warta Ekonomi, koran-koran lokal, dan sebagainya, kali ini giliran Gatra yang rubrik Apa & Siapa-nya memuat kampanye Betti Alisjahbana.

Gatra 15 November 2007
Apa dan Siapa: Akses Kampanye Betti Alisjahbana


Dua puluh tiga tahun lebih berkarier di dunia teknologi informasi, Betti Alisjahbana paham betul arti kekuatan internet. Tak mengherankan jika wanita yang sejak awal tahun 2000 menjabat Presiden Direktur PT IBM Indonesia ini tak pernah bisa lepas dari layanan itu. Agar mudah mengaksesnya, komputer jinjing selalu menemani. "Sudah jadi bagian hidup saya," ujar Ceu Betti, begitu wanita kelahiran Bandung, 2 Agustus 1960, ini akrab disapa.

Kebiasan itu dimanfaatkan Betti ketika berkampanye untuk memperebutkan kursi Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi bandung (IA ITB). berbagai layanan dar internet tidak ia lewatkan. Tak hanya nampang di website, Friendster, atau Youtube, lulusan arsitektur ITB angkatan 1979 ini pun menyapa rekan-rekan alumni lewat blog dan e-mail. "Supaya lebih personal," kata Betti, yang dalam perebutan kursi IA ITB kali ini salah satunya bersaing dengan Menteri Sekretaris Negara, Hatta Rajasa.

Lantaran memiliki seabrek media komunikasi itulah, saban hari ia mesti rajin memelototi layar laptop. Semula ia selalu membaca dan membalas sendiri seluruh surat elektronik yang mampir ke alamat e-mail-nya.
Belakangan, ia mengaku kerepotan juga. Maklum, sehari ia bisa kebanjiran lebih dari 100 e-mail. Akhirnya jurus seleksi pun terpaksa ia lakukan. "Saya akan balas e-mail yang meminta respons," ujar Komisaris Utama PT IBM Jasa Teknologi Informasi itu.

Guna menghindari keterlambatan atau bahkan tidak merespons e-mail yang masuk, ia mewanti-wanti tim suksesnya (yang juga sebagian dari jalinan kontak melalui dunia maya) untuk tidak sungkan-sungkan mengingatkan
dirinya. "Agar saya bisa menjadi kandidat yang paing komunikatif, mudah diakses dan mudah mendengarkan masukan-masukan dari alumni," tutur wanita yang juga salah satu anggota Majelis Wali Amanah ITB ini. Semoga, kalau kelak terpilih, tertap mudah diakses, ya, Ceu?**


Woww, asyiknya ikut milis IA-ITB dan nyoblos Pemilu 17 Nov 07 !
Tunggu apalagi, segera ajak alumni ITB lain ikut milis IA-ITB :-)
Tolong minta mereka email ke IA-ITB-subscribe@yahoogroups.com

Rabu, 14 November 2007

Surat Dukungan Ikatan Alumni SMAN 3 Bandung

IKATAN ALUMNI SMAN 3 BANDUNG

( IKASMA TIGA )

Sekretariat : Jl. Cikamiri No. 6, Cisadea – Supratman Bandung 40121, Telp. (022) 7276211

http://alumni3bdg.org

e-mail : ikasmatiga@alumni3bdg.org; zamu_taq@yahoo.com



Nomor : K/05/SPD/IKASMA TIGA/XI/2007

Lampiran : -

Perihal : Pernyataan Dukungan

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Sebagai perwujudan sikap dalam menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan Keluarga Besar Alumni SMAN 3 Bandung, maka dengan ini atas nama Pengurus IKASMA TIGA Bandung menyatakan :

“Mendukung sepenuhnya kepada yang terhormat Saudari Betti Alisjahbana, alumnus SMAN 3 Bandung angkatan 1979 untuk terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni ITB Periode 2007-2011”.

  • Untuk merealisasikan bentuk dukungan di atas, maka Pengurus IKASMA TIGA Bandung menghimbau kepada yang terhormat para alumni SMAN 3 Bandung yang juga sebagai alumni ITB agar memperhatikan hal-hal berikut ini :Mendaftarkan diri sebagai peserta Kongres VII IA ITB 2007 dan mengisi formulir pendaftaran pemilih beserta memenuhi seluruh persyaratan administrasi yang telah ditetapkan oleh panitia Kongres VII IA ITB 2007.
  • Menggunakan hak pilih pada saat hari pencoblosan yaitu pada hari Sabtu, tanggal 17 November 2007 di TPS-TPS yang telah ditentukan.


  • Menggalang seluruh kekuatan alumni SMAN 3 Bandung secara solid dan sinergis untuk mensukseskan Saudari Betti Alisjahbana agar terpilih menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni ITB Periode 2007-2011.
  • Mencoblos tanda gambar Betti Alisjahbana pada saat pemilihan berlangsung.


Demikian Surat Pernyataan Dukungan ini dibuat agar semua pihak yang berkepentingan menjadi maklum.

Bandung, 2 November 2007

PENGURUS IKASMA TIGA BANDUNG PERIODE 2003-2008

GATOT SANTOSO ZAENAL MUTTAQIEN

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Tembusan :

1. Sdri. Betti Alisjahbana

2. Ketua Dewan Sekolah SMAN 3 Bandung

3. Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung

4. Ketua Umum Yasmatiga Bandung

5. Pertinggal

STOP PRESS: Ajakan Mengukir Sejarah Bagi Alumni Muda ITB

Salam Ganesha teman-teman alumni ITB di Jakarta dan sekitarnya,

Inginkah Anda mengukir sejarah untuk pertama kalinya menghasilkan Ikatan Alumni ITB yang tidak dipimpin birokrat dan lebih bermanfaat bagi alumni?

Siapa yang harus Anda pilih?
Banyak dari kita mungkin merasa kurang mendapatkan manfaat dari IA-ITB hingga kini, sehingga kurang tertarik untuk memilih.
Informasi berikut ini akan berguna sebelum memilih, untuk mengakhiri IA-ITB yang selalu sarat kepentingan politik sehingga kurang bermakna bagi anggota.

Hanya kita ? alumni muda ITB ? sendirilah yang bisa mengubah IA-ITB untuk menjadi bermanfaat bagi kita dengan cara MEMBERIKAN HAK SUARA KITA?
----------------------------------------------------------

Deklarasi Dukungan Alumni Profesional Muda ITB Eksponen 98

Kita adalah alumni muda ITB yang pada tahun 1998:
- aktif dalam gerakan moral mahasiswa ITB untuk reformasi tanpa menjadi bagian dari salah satu kelompok politik (non partisan) kampus maupun ekstra-kampus
- berasal dari himpunan mahasiswa jurusan yang berbasis keprofesian dan merupakan akar aktivitas mahasiswa ITB, dan sebagian diantaranya tergabung dalam forum ketua himpunan jurusan (FKHJ)
- berani dan tergerak menggulirkan perubahan ke arah yang lebih baik, demi ITB dan Indonesia yang lebih siap menghadapi keniscayaan globalisasi

Se-dasawarsa pasca meninggalkan kampus Ganesha, kita sekarang adalah Alumni:
- PROFESIONAL MUDA, yang mendambakan Ikatan-Alumni ITB yang dikelola secara profesional oleh profesional berpengalaman
- BERWAWASAN GLOBAL, yang bekerja di berbagai perusahaan, lembaga akademik, dan organisasi masyarakat di seluruh penjuru nusantara dan dunia
- BERCITA-CITA PERBAIKAN, termasuk di dalam Ikatan Alumni ITB sendiri untuk menjadi organisasi yang benar-benar bermakna bagi anggotanya

Untuk itu, diyakini bahwa pilihan yang terbaik bagi alumni ITB adalah dengan mendukung kandidat Ketua Ikatan Alumni ITB periode 2007-2011 yang berlatar belakang PROFESIONAL, berwawasan dan pengalaman GLOBAL, serta mengedepankan alumni MUDA untuk membawa PERUBAHAN bagi IA-ITB:

BETTI ALISJAHBANA (AR?79)
Presiden Direktur IBM Indonesia

Bagaimanapun IA?ITB adalah milik para alumni ITB. Sudah seyogyanya alumni turut serta aktif dalam IA-ITB dimulai dengan menyalurkan suaranya demi perubahan. Oleh karena itu kami mengajak rekan rekan alumni ITB untuk memberikan hak suaranya pada kongres IA-ITB tanggal 17 November 2007 di tempat pemilihan di berbagai kota. Mari kita dukung perubahan. Jangan biarkan kesempatan itu terlewatkan begitu saja. Perubahan dapat dimulai dari suara yang anda titipkan.

Silakan tambahkan nama Anda di bawah dan mohon sebarkan di mailing-list jurusan dan angkatan...........

1. Agung Wicaksono (TI95, MTI), Singapura
2. Ahmad Ulya (PN95, KMPN), Jakarta
3. Gema Sakti Raspati (TL95, HMTL), Trondheim, Norwegia
4. Budi Aprianto (IF95, HMIF), Singapura
5. Sony ?Asgar? Herdiana (PL95, HMP Pangripta Loka), Australia
6. Farchad Husein Mahfud (TK95, Himatek), Amsterdam, Belanda
7. Irham Nusaly (MS95, HMM), Jakarta
8. Diko Oesman (MS95, HMS), Jakarta
9. Andhie Wicaksono (AR95, IMA-G), Dubai, United Arab Emirates
10. Bimo H. Purbo (MS94, HMM), Jakarta
11. Enda S. Nasution (SI94, HMS), Jakarta
12. Willy Derbyanto (FI94, Himafi), Bandung
13. Yunandar REP (FT94, HMFT), Jakarta
14. Dhany Haryanto (TA94, HMT), Bandung
15. Suhanto (PN96, KMPN), Jakarta
16. ??????? silakan lanjutkan bagi semua (tidak hanya mantan ketua
himpunan jurusan) alumni muda ITB berjiwa profesional dan ingin perubahan

Vote No. 1 (Betti Alisjahbana) Untuk IA-ITB yang Lebih Profesional, Siap Global dan Peduli yang Muda!
http://betti-alisjahbana.blogspot.com

Agung Wicaksono, Dr. oec HSG (prom. 2008)
Visiting Associate - Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), Singapore

Senin, 12 November 2007

Sinar Indonesia: Betti Alisjahbana dan Basar Simanjuntak Ajak Semua Alumni Menciptakan Sejarah

Sinar Indonesia, 5 November 2007 : Betti Alisjahbana dan Basar Simanjuntak Ajak Semua Alumni Menciptakan Sejarah. Silakan diklik gambar untuk memperbesar.

Minggu, 11 November 2007

Harian Waspada: Regenerasi Pengurus Alumni ITB Dorong Munculnya Pemimpin Muda.


Waspada, 5 November 2007.
Regenerasi Pengurus Alumni ITB Dorong Munculnya Pemimpin Muda.

Silakan diklik gambar untuk memperbesar.

Jumat, 09 November 2007

Kaltim Pos: Perang Kandidat, Sengit Tapi Hangat

Kaltim Pos 5 November 2007
Silakan klik gambar untuk diperbesar.

Kamis, 08 November 2007

Kaltim Pos: Betti Sinergikan Potensi


Kaltim Pos, 4 Nov 2007

Salah satu dari lima kandidat Ketua IA ITB adalah Betti Alisjahbana. Presien Direktur IBM Indonesia ini adalah satu-satunya perempuan dalam pemilihan tersebut. Betti juga perempuan pertama yang memimpin IBM di Asia Pasifik.

Pesaing terberatnya adalah Menteri sekretaris Negara Hatta Radjasa yang merupakan seniornya di ITB. Betti, yang kuliah jurusan Arsitektur, masuk ITB pada 1979. Tetapi, usai lulus pada 1984, perempuan tersebut membangun karir di bidang teknologi informasi, hingga sejak 2000 menjabat sebagai Presiden Direktur IBM Indonesia.

Sebagai orang IT, kampanye betti menonjolkan unsur pemanfaatan teknologi. Ia memiliki blog pribadi untuk berkampanye dan bertukar pikiran. Juga ia tampil berkampanye di situs populer Friendster dan YouTube. Jadi, meski baru mampir secara fisik berkampanye pada Sabtu (3/11) malam, Betti telah populer di kalangan alumni ITB di Kaltim, terlebih Betti pernah memenuhi undangan IA ITB Kaltim sebagai pembicara pada salah satu seminar yang pernah digelar.

"Saya ingin mensinergikan potensi yang dimiliki para alumni ITB, terutama alumnus muda yang pintar-pintar dan kreatif," katanya, menjelaskan ketertarikannya untuk mencalonkan diri sebagai ketua.

Berkampanye menjadi ketua alumni ITB rupanya berat dan mesti serius mirip kampanye presiden. Betti mesri berkeliling Indonesia guna membantu bertemu para alumni ITB yang memang tersebar, bahkan banyak yang tinggal di luar negeri (pemiligan juga dilakukan di Singapura, Kuala Lumpur, dan Wina Austria). Layaknya para profesional, Betti menjalaninya dnegan oenuh smangat, berenergi, dan kesungguhan. "salam hangat," demikian ia kerap menyapa di akhir surat-surat elektroniknya.(*/adm)

Rabu, 07 November 2007

Majalah Tempo: Betti Menampik Jabatan

Mungkin bagi kebanyakan orang naik jabatan adalah hal yang amat dinanti. tapi tunggu dulu, Betti Alisjahbana bergeming dengan tawaran jabatan tinggi di tingkat regional perusahaan tempatnya bekerja. tak tertarik lagi pada tantangan? Bukan itu sebabnya. Perempuan kelahiran bandung, 2 Agustus 1960, yang telah 7 tahun menjadi Presiden Direktur IBM Indonesia ini ternyata menyimpan rencana pribadi.

Ia sedang menyiapkan diri merebut kursi Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2007-2011. "Setelah di posisi puncak sebagai profesional, saya ingin melakukan lebih banyak kegiatan sosialm" katanya di kantornya, gedung Landmark, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa pekan lalu.

Padahal kegiatan sosialnya sudah seabrek. Istri Mario Alisjahbana ini pernah menjadi Ketua Tim Juri Bung Hatta Anti Corruption Award (2003-2004) dan aktif menggalang dana pendidikan bagi almamater dan ratusan anak jalanan. Ia juga masih tercatat sebagai anggota Wali Amanah ITB. Itu membuat dia jatuh cinta pada dunia pendidikan dan ingin berbaikti melalui jalur IA-ITB.

Apa sih yang akan dilakukan Betti di organisasi kampus Ganesha itu? "Saya ingin mensinergikan potensi yang dimiliki terutama para alumnus muda. Kita punya banyak orang pintar dan kreatif," ujarnya dengan mata berbinar.

Tak gentar menghadapi kandidat lain, termasuk Menteri Sekretaris Negara Hatta radjasa? "Saya menawarkan sesuatu yang berbeda. Tinggal orang memilih yang mana," katanya.

Sebagai bukti kesungguhannya, ia tak hanya menyiapkan dana tapi juga menyediakan waktu membalas 100 surat elektronik dan puluhan pesan singkat yang diterima setiap hari. Betti juga aktif menulis di blog dan menggunakan fasilitas YouTube. "Salam hangat, penuh semangat," begitu sapaannya di setiap akhir kalimat. Selamat berjuang.

Sumber: Tempo Oktober 2008

Selasa, 06 November 2007

Kampanye Betti dalam Nama dan Peristiwa, Kompas

Presiden Direktur PT IBM Indonesia Betti Alisjahbana (47) sibuk melancarkan kampanye. Turut aktif dalam partai politikkah dia? Oh, bukan. Rupanya Betti ingin mengabdikan diri dalam Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), almamaternya. Lulusan ITB 1979 ini termasuk satu dari lima kandidat Ketua Ikatan Alumni ITB 2007-2011.

Ibu dari dua anak yang beranjak dewasa ini memanfaatkan teknologi dalam kampanyenya. "Saya menggunakan mailing list, blog, dan YouTube," kata Betti, Rabu (31/10) di Jakarta. Ia menyadari betapa dahsyatnya kekuatan teknologi sebagai penyebar informasi.

Anggota Majelis Wali Amanah ITB ini mengaku peluangnya relatif besar karena didukung profesional dan wirausaha muda.

"Saya lebih mudah diakses dan punya waktu lebih banyak," ujar Betti.

Ia berharap Ikatan Alumni ITB dapat memainkan peranan yang lebih baik dalam pembangunan Indonesia.

Sebagai profesional yang bergerak dalam dunia teknologi, Betti peduli pada inovasi teknologi dan bisnis untuk memberdayakan sinergi alumni ITB di Indonesia.

"Kekuatan alumni ITB itu besar. Ini yang perlu diberdayakan," ucapnya berkampanye.

Sumber: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0711/02/Sosok/3965593.htm

Minggu, 14 Oktober 2007

Kenapa Betti Mencalonkan Diri Menjadi Ketua IA ITB ?














Di dalam berbagai kesempatan pertanyaan di atas di kemukakan dalam berbagai bentuk.

Ceu Betti, begitu Gus Dui menyapa di Blog saya, Salut sama ceuceu, punya jabatan mentereng, nama keluarga mentereng, anak-anak yang manis dan ...tentu saja suami yang legit. Ceu Betti,ngapain repot-repot mau jadi ketua IA ITB ? Apakah IA ITB ini adalah kendaraan yang berguna ? Kok saya melihatnya seperti seonggok mobil yang tidak punya bensin. Nangkring saja dan cuma dipanasin saat mau pemilu saja. Tolong dwong kasih pencerahan agar saya tergugah untuk ikutan pemilu.

Zaman kuliah di Arsitektur dulu, saya sangat aktif di himpunan sebagai SekJen. Setelah lulus di tahun 1984, hubungan dengan ITB terputus cukup lama. Baru di tahun 2004 ketika Alumni ITB angkatan 79 bermaksud mengadakan reuni ke 25, saya diminta untuk menjadi ketua panitia. Dengan senang hati amanah itu saya jalankan, Alhamdulillah, jerih payah tim panitia reuni tidak sia-sia, acara berlangsung sangat baik dan kami berhasil memberikan sumbangan yang cukup signifikan untuk ITB.

Pengalaman memimpin reuni itu mengajarkan beberapa hal pada saya:

  • Ada banyak alumni ITB yang potensial yang dengan senang hati akan membantu sesama alumni dan ITB untuk sukses, apabila ada sarana yang praktis dan menyenangkan untuk menyalurkannya.
  • Meskipun memimpin reuni makan banyak waktu dan tenaga, namun saya pun mendapat manfaat : senang bertemu kawan lama, belajar banyak ilmu kepemimpinan yang sifatnya informal, jejaring pun menjadi lebih luas.
Sejak memimpin reuni itu, keterlibatan saya di ITB semakin meningkat :Menjadi Ketua ITB'79, menjadi Duta Cinta ITB selanjutnya Anggota Majelis Wali Amanah ITB wakil masyarakat.
Disini observasi saya bertambah lagi :

  • Hubungan antara ITB dan Alumninya dan hubungan ITB dengan industri belum terbangun dengan baik.
  • Komersialisasi hasil riset-riset ITB serta pembangunan entrepreneurship di ITB belum terjadi. Banyak penyebabnya, satu diantaranya adalah sinergi antara ITB, alumni dan Industri belum terjalin dengan baik.
Hal-hal diatas menantang saya untuk mencoba membenahi : membangun ikatan alumni yang lebih kompak dan peduli, membangun sinergi antar alumni dan ITB dan memberikan kontribusi pada sesama alumni, ITB dan masyarakat Indonesia.

Lalu, kenapa saya rela melepas posisi saya sekarang untuk ini semua ? Dengan sejujurnya saya sampaikan, setelah 23 tahun saya berkarir di IBM, 2 kali mendapat penugasan internasional dan sejak tahun 2000 telah mencapai posisi puncak di IBM Indonesia , saya merasa cukup dan sekarang ingin melakukan kegiatan yang sifatnya sosial. Saya percaya, untuk mendapatkan kepercayaan dan kontribusi dari banyak pihak, organisasi sosial perlu dikelola secara profesional dan transparan. Pengalaman, rekam jejak dan jejaring yang saya miliki akan sangat membantu disini.

Apa yang akan saya peroleh dari ini semua ? Saya yakin ilmu kepemimpinan saya akan bertambah dalam dimensi yang berbeda dari yang saya peroleh selama memimpin korporasi dan jejaring saya pun akan bertambah luas. Dua hal ini saja sudah cukup bagi saya untuk melakukan pekerjaan ini.

Minggu, 07 Oktober 2007

Catatan dari Berbagai Temu Alumni

Berbekal keinginan untuk mengenal dinamika dan aspirasi alumni, mendapat masukan sebanyak-banyaknya, berbagi pengalaman dan pada saat yang sama membangun rasa memiliki IA ITB, sebulan terakhir ini, buka puasa saya dipenuhi dengan acara temu alumni.












Buka Puasa ITB 69

Tanggal 19 September, saya berbuka puasa dengan Alumni ITB angkatan 69 dirumah kang Moko Astamoen. Saya sungguh kagum akan kekompakkan anggatan 69 yang di pimpin oleh Bang Fuad Afdhal ini. Buka puasa dengan suguhan utama masakan tuan rumah ini terasa sangat akrab dan hangat. Alumni dari berbagai jurusan terwakili dan merekapun sangat antusias memberikan masukan pada program-program IA ITB yang saya sosialisasikan pada malam itu.











Ngabuburit ITB 2002

Tanggal 22 September, hari Sabtu bersama-sama dengan Hotashi Nababan (Dirut Merpati) dan Herviansyah (DirekturBUMD Kep. Riau), saya diundang untuk menjadi pembicara pada acara buka puasa ITB Angkatan 2002. Kami bertiga berbagi pengalaman dalam mengembangkan karir. Disela-sela hujan nan lebat, acara yang berlangsung di Hotel Sawunggaling Bandung dan dihadiri oleh sekitar 60 angkatan 2002 berlangsung hangat. Dialog 2 arah terjadi dengan lancar, akrab dan terbuka. Berbagai pertanyaan spesifik tentang karir ditanyakan termasuk bagaimana mendekati klien, soal kutu loncat, karir yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu di perguruan tinggi dan bagaimana meraih sukses adalah sebagian dari hal-hal yang ditanyakan.

Buka Puasa Mesin 70-72
Tanggal 26 September, undangan buka puasa datang dari Alumni Mesin angkatan 70,71,72 yang dimotori oleh mas Susilo dan Mas Utama. Acara yang berlangsung di Gedung Indonesia Power tersebut berlangsung sangat semarak dengan diskusi seputar harapan-harapan mereka tentang IA ITB yang berlangsung sangat terbuka dan hangat. Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 alumni. Kental sekali keinginan dari mereka untuk memberikan kontribusi pada IA ITB asalkan IA dikelola dengan baik dan terbuka.

Buka Puasa Farmasi
Pada malam yang sama saya juga diundang oleh Alumni Farmasi yang malam itu mengadakan pemilihan ketua. Mas Fuad Afdhal kembali terpilih sebagai ketua Ikatan Alumni Farmasi. Diskusi mengenai program gender hangat dibicarakan di Farmasi yang alumninya mayoritas perempuan ini.












Seminar The Secret of Success ISFI
Tanggal 29 September, undangan datang dari ikatan sarjana farmasi (ISFI). Seminar berjudul The Secret of Success ini dihadiri oleh sekitar 100 sarjana baru Farmasi.Seminar yang berlangsung selama 3 jam dihari Sabtu pagi ini berlangsung sangat bersemangat dan interaktif. Pertanyaan demi pertanyaan diajukan oleh para alumni muda tentang berbagai hal disepanjang presentasi. Terlihat sekali antusiasme dan energi tinggi alumni muda yang baru akan diwisuda dan telah siap terjun kedunia kerja. Melihat antusiasme mereka, saya sebagai pembicara tunggal pun tertular, sehingga presentasi dan diskusi selama 3 jam itu tidak melelahkan. Semoga mereka semua mencapai suksesnya masing-masing didunia kerja dan memberikan kontribusi bagi dirinya dan masyarakat disekelilingnya.

BRAVO IA ITB!

Ikut Memilih, Sebuah Tanggung Jawab Sosial

Pesta demokrasi alumni ITB semakin semarak, 5 kandidat sudah resmi terdaftar dan siap bersaing memperebutkan posisi Ketum IA ITB. Tertua, angkatan 73 dan termuda angkatan 96, terpaut 23 tahun........luar biasa.
Dari sekitar 40.000 alumni ITB yang ada, 2442 ikut memilih di tahun 2002, berapa yang akan ikut di tahun ini ? Bisakah kita mencapai lebih dari 5000 pemilih ?

Hasil polling minggu lalu menunjukan bahwa pendorong utama alumni untuk ikut memilih adalah :
  • Bentuk tanggung jawab sosial agar IA ITB bisa lebih baik
  • Agar yang terbaik yang menang dan bukan yang memanfaatkan kekuasaan
Sungguh membesarkan hati bahwa Alumni dari berbagai lokasi di Indonesia dan di Manca Negara sampai ke Eropa menghubungi panitia untuk membicarakan cara agar mereka bisa ikut memilih. Semoga mayoritas alumni merasakan tanggung jawab sosial untuk membuat IA ITB lebih baik dan lebih dari 5000 alumni akan ikut memilih nanti.

Berikut adalah hasil polling selengkapnya :









Polling baru minggu ini adalah :
Apakah informasi tentang masing-masing kandidat sudah cukup bagi anda untuk bisa memilih :
  • Ya
  • Tidak
Informasi apa yang anda butuhkan untuk menentukan pilihan :
  • Profil dan rekam jejak
  • Visi, Misi dan Program
  • Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan
  • Pendukung Kandidat masing-masing kandidat
Untuk ikut polling, kunjungi blog saya ini.

Salam hangat penuh semangat,
Betti AR/79

Sabtu, 29 September 2007

Tunjukkan Anda Peduli, Ayo Ikut Memilih Ketua IA ITB

Dari sekitar 40.000 alumni hanya 2442 alumni saja yang ikut memilih pada pilketum IA ITB 2002 dimana sang pemenang Pak Laksamana Sukardi mendapatkan 1108 suara. Agar dapat lebih mewakili kepentingan Alumni dan ITB, jumlah pemilih harus ditingkatkan secara signifikan. Idealnya dibuat cara pemilihan yang semudah dan senyaman mungkin sehingga semua alumni, dimanapun mereka berada dapat ikut memilih. Itu sebabnya berulang-ulang online dan sms voting diusulkan di berbagai milis.
Namun demikian, rupanya saat ini kita harus puas dengan voting di 11-12 kota : Kampus ITB, Jakarta, Batam, Palembang, Medan, Balikpapan, Menado, Banten, Jateng, Jogja, Jatim.
Terlepas dari itu, kami tetap ingin mengajak sebanyak mungkin alumni untuk ikut memilih. Ayo kita tunjukkan kita peduli.
Dalam semangat mengajak sebanyak mungkin alumni untuk memilih, polling kami minggu ini adalah :
Apa yang akan mendorong anda untuk ikut memilih Ketua IA ITB tahun ini ? ( boleh pilih lebih dari satu)
  • Bentuk tanggung jawab sosial agar IA ITB bisa lebih baik
  • Agar Kandidat yang saya dukung bisa menang
  • Agar yang terbaik yang menang dan bukan yang memanfaatkan kekuasaan
  • Agar pemenang mewakili suara mayoritas alumni'

Untuk ikut poling, silakan kunjungi blog saya ini.

Pada kesempatan ini, kami laporkan hasil polling minggu lalu :








96 % responden menyatakan akan mendukung apabila kepengurusan IA ITB secara serius menangani hal-hal di atas.

Minggu, 23 September 2007

Back to basic : Apa seharusnya peran IA ITB ?

Mengamati berbagai pertukaran e-mail di milis IA ITB, saya berkesimpulan ada spektrum yang sangat luas tentang apa peranan IA ITB. Ada pihak yang melihat IA ITB sebagai organisasi yang tugas utamanya adalah mengurusi kesejahteraan alumninya dan adapula yang melihat IA ITB sebagai organisasi yang harus bisa berkiprah secara signifikan didalam memecahkan masalah-masalah di negara Indonesia.


Untuk mengetahui lebih dalam apa sebetulnya yang diharapkan oleh alumni dari IA ITB, poling saya kali ini adalah :

  • Menurut anda apa seharusnya peran IA ITB ?
  • Menangani kesejahteraan Alumni
  • Menyelenggarakan program-program yang menumbuhkan kekompakan antar alumni dan membangun kecintaan pada ITB
  • Mendukung ITB dalam mewujudkan Visi dan Misinya
  • Menggalang kekuatan Alumni ITB untuk memberikan kontribusi pada Masyarakat Indonesia
  • Semua yang di atas. (Pilihan bisa lebih dari 1).

Apabila kepengurusan IA ITB yad serius menangani hal di atas, apakah anda bersedia secara aktif mendukung ?

    • Ya
    • Tidak


Saya undang anda semua untuk ikut polling di blog saya ini.

Sementara itu dari polling minggu lalu, 69 % peserta polling menyatakan tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan IA ITB. Kegiatan yang bermanfaat dan kegiatan yang sesuai minat adalah hal utama yang akan membuat alumni aktif dalam kegiatan-kegiatan IA ITB.

Hasil polling ini serta adanya alumni yang sudah memulai merintis Special Interest Group di bidang Energy membuat saya semakin yakin bahwa pendekatan SIG (Special Interest Group) akan membuat lebih banyak alumni terlibat dalam kegiatan Ikatan Alumni ITB dan membuat IA ITB lebih dimiliki oleh Alumni.

Berikut ini adalah laporan lengkap dari polling minggu lalu.













Salam hangat penuh semangat,

Betti AR/79