Kamis, 25 Desember 2008

Sumber Inspirasi itu Telah Pergi



Selasa 16 Desember jam 23:10, sms mengagetkan itu datang : “ Mas Is telah meninggalkan kita selamanya”. Badan saya terasa lemas. Sejak sore hari, ketika Mario melaporkan perkembangan keadaan mas Is di ICU, saya terus berdoa agar Mas Is bisa sembuh. Tapi Allah SWT berkehendak lain, Mas Is ternyata harus meninggalkan kami.

Mas Is adalah panggilan kami untuk Prof. Iskandar Alisjahbana. Banyak yang mengira, almarhum adalah ayah saya, padahal Ia adalah kakak suami saya, Mario. Mas Is adalah kakak ipar yang sangat saya kagumi. Selain pandai, progressive dan berwawasan luas, Ia juga seorang guru dan motivator yang efektif. Ketika kabar meninggalnya beredar, banyak sekali ucapan bela sungkawa yang kami terima, banyak diantaranya bukan sekedar ungkapan bela sungkawa, namun juga ungkapan penghargaan dan kesan-kesan khusus tentang Mas Is.

Kini saya semakin merasakan betapa saya beruntung berkesempatan untuk mendapatkan masukan dan pandangan-pandangan beliau. Di acara kumpul-kumpul keluarga besar Alisjahbana, yang biasanya berlangsung di vila keluarga di desa Tugu, Puncak Bogor, Mas Is dan saya hampir selalu terlibat dalam pembicaraan serius dan seru. Ada banyak hal yang sama-sama menarik perhatian kami. Bagi saya, berdiskusi dan berdebat dengan Mas Is selalu sangat menarik. Mas Is selalu punya pemikiran-pemikiran yang sangat original dan jauh kedepan.

Hal yang unik dari Mas Is adalah, di setiap kesempatan bertemu, Ia selalu menyelipkan tantangan untuk melakukan hal yang lebih. Misalnya, ketika saya masih di IBM, dan sudah menduduki posisi Presiden Direktur selama 8 tahun, Mas Is sering bertanya :” Betti, masih di IBM juga ? Mau cari apa lagi kamu di situ ? Ayo bikin sesuatu yang baru dong.”

Dua tahun belakangan ini, ketika saya diangkat menjadi Anggota Wali Amanah ITB, mas Is semakin rajin mengajak saya diskusi. Mas Is ingin hal-hal yang belum berhasil direalisasikan ketika beliau menjabat Ketua Majelis Wali Amanah ITB bisa diteruskan. Misalnya saja, Mas Is ingin ITB tidak menjadi menara gading, melainkan tempat di mana technopreneurship tumbuh dan berkembang dan menjadi pendorong tumbuhnya industri berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Ketika masih aktif di ITB dulu, Mas Is memang merintis technopreneurship di kampus. Beliau berpendapat bahwa masyarakat Perguruan Tinggi tidak boleh hanya mengejar Academics-Excellence berikut Titel Dr, Ir saja. Tetapi Academic-science harus didampingi Corporate-Science, supaya lapangan-pekerjaan (yang berbasis Science & Technology) dapat terbentuk dan terbina. Dengan semangat technopreneurship yang dimilikinya, Mas Is mendirikan dua perusahaan, PT RFC pada tahun 1970 serta PT Pasifik Satelit Nusantara tahun 1992.

Hal lain yang sering menjadi topik diskusi kami adalah tentang IPR dan Open source. Dibawah ini adalah petikan dari artikel yang pernah ditulisnya untuk Qbheadlines.com :

Lawrence Lessig, seorang guru besar ilmu Hukum di Universitas Stanford USA, mempunyai pemikiran yang agak bertolak belakang dengan pemikir ilmu ekonomi pada umumnya. Beliau membedakan dua macam komoditas ekonomi. Yang pertama adalah komoditas ekonomi berbentuk benda fisik, seperti mobil, rumah atau kebun. Macam komoditi yang kedua adalah komiditas intelektual.

Jika kawan Anda meminjam mobil Anda, maka Anda tidak dapat lagi menggunakan atau men- dayagukan mobil tersebut. Tetapi jika komoditas intelektual berupa penemuan, pemikiran dan inovasi Anda dipinjam, ditiru, diubah, diperbaiki atau didayagunakan oleh orang atau masyarakat lain, maka Anda tetap tiap saat masih dapat mengembangkan dan mendayagunakan penemuan dan pemikiran Anda semula, yang ditiru tadi, yang kemungkinan besar berbentuk lain sekali dari yang ditiru kawan Anda tadi. Menurut Lawrence Lessig ini adalah fenomena dasar pemekaran, pengembangan dan pembaharuan budidaya masyarakat pada umumnya. Ini adalah cara pengembangan budidaya masyarakat yang paling alamiah dan yang terpenting terjadi setiap masa beratus tahun lampau, di seluruh masyarakat dunia.
“Re-mixing is how Culture gets made” adalah perumusan asli dari Prof. Lawrence Lessig.

“Development as Freedom” atau “Pemberdayaan Budidaya adalah hak azasi Manusia” , adalah kata mutiara pemenang hadiah Nobel Amarthia Sen yang mendukung sangat teori atau pemikiran Lawrence Lessig. Menurut pemikir-pemikir kelompok ini, pelaksanaan dan perpanjangan waktu aturanmain Intelectual Property Right yang berlaku sekarang ini, adalah sebagian besar hasil karya atau manipulasi para ilmuwan yang dibiayai oleh para industriawan raksasa.

Di sinilah muncul - pada waktu yang tepat sekali - kecendekiawanan dan kreavitas para dosen, mahasiswa dan ilmuwan MIT dengan penemuan Open Source Software Movement, yang penulis namakan Open Source Capitalism, yang mungkin sekali kelak merambat ke bidang ilmu lainya. Indah dan tepat sekali kecendekiawanan MIT yang mampu menemukan dan memperbaharui aturan main kompetisi dan kooperasi Level and Even Playing Field ahli filsafat Adam Smith. Semua software dan courseware boleh ditiru, dipergunakan dan diperbaiki oleh siapa saja, demi kebaikan dan percepatan perkembangan budidaya masyarakat dunia.

Sebagai kesimpulan akhir hanya dapat dikatakan bahwa perjalanan sejarah atau Conscious Evolution, budidaya manusia selanjutnyalah yang akan menentukan aturan main . Level and Even Playing Field Capitalism yang mana, yang pasar ekonomi global akan kembangkan dan gunakan di kemudian hari.

Selamat jalan Mas Is. Semoga Mas Is mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan cita-cita Mas Is bisa kami teruskan.

Terbuka, Partisipatif dan Maju, Benang Merah antara Open Source dan Obama



Tanggal 18-19 November 2008, sebagai Duta Open Source Indonesia dan Ketua Umum AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) saya berpartisipasi aktif dalam Asia Africa Conference on Open Source. Konferensi ini di hadiri oleh 160 orang dari 13 negara. Acara yang ditutup dengan pembacaan Deklarasi Jakarta tentang Open Source ini semakin meyakinkan saya bahwa kita akan maju jauh lebih cepat dengan membangun sistem yang terbuka yang memungkinkan partisipasi dan kontribusi aktif masyarakat luas.

Open Source Software adalah salah satu contoh keterbukaan dan partisipasi aktif masyarakat yang saya maksud. Paragraf singkat ini menjelaskannya : “The basic idea behind open source is very simple : when programmers can read, redistribute, and modify the source code for a piece of software, the software evolves. People improve it, people adapt it, people fix bugs. And this can happen at the speed that, if one is used to the slow pace of conventional software development, seems astonishing.” www.opensource.org.


Open Source Software untuk Membangun Sistem Berkualitas, Cepat dan Murah.

Sebagai pengusaha yang baru membangun Bisnis dan Sistem dari awal, dan ingin melakukan segala sesuatunya dengan kualitas baik, serba cepat dan dengan biaya rendah, open source sungguh merupakan jawaban atas keinginan saya tersebut. Tiga situs yang telah kami bangun untuk menunjang bisnis kami, semuanya di bangun dengan sangat cepat menggunakan open source software. Mengapa bisa begitu cepat ? Open Source memungkinkan terjadinya inovasi dan menghasilkan produk baru lebih cepat dengan mengintegrasikan komponen software yang sudah di buat oleh komunitas open source, sehingga tidak perlu membuat semuanya dari awal.

Sebagai ilustrasi, toko mebel online QBFurniture.com kami bangun dalam waktu kurang dari tiga minggu dan sudah mencakup katalog, keranjang belanja, proses order online, konfirmasi order pada pembeli, PO pada supplier serta back end proses lainnya. Semuanya open source sehingga kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk lisensi software. Dengan pendekatan open source, inovasi terjadi dengan jauh lebih cepat, karena kita bisa memanfaatkan semua yang telah di temukan dan dibuat sebelumnya.


Wikipedia, Bentuk Lain dari Open Source

Wikipedia adalah contoh sukses lain penerapan konsep terbuka dan partisipatif. Sebagai proyek ensiklopedi yang di dukung oleh yayasan Wikipedia, namanya berasal dari kata wiki, sebuah teknologi untuk membuat situs web secara kolaboratif dan encyclopedia. Saat ini ada 10 juta artikel yang telah ditulis secara kolaboratif oleh para sukarelawan diseluruh dunia dan semua artikel tersebut bisa di edit oleh mereka yang bisa mengakses situs wikipedia.

Diluncurkan di tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, Wikipedia saat ini adalah referensi umum terbesar dan terpopuler di Internet. Pengunjungnya diproyeksikan akan mencapai 650 juta di tahun 2008. Tidak mengherankan karena di dalamnya sudah ada 10 juta artikel dalam 236 bahasa. 2.6 juta di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris, sementara sisanya ditulis dalam berbagai bahasa. Kelengkapan, kecepatan dan relevansi wikipedia ini tidak mungkin bisa dicapai bila tidak karena konsep terbuka dan partisipatif yang diterapkannya.


Terbuka dan Partisipatif ala Obama

Dalam dunia politik kita baru saja menyaksikan kemenangan gemilang presiden terpilih Barack Obama di Amerika. Prinsip terbuka dan partisipatif telah diterapkan Obama sejak awal kampanyenya. Obama sering mengatakan bahwa ia membutuhkan bantuan para pemilih untuk melakukan perubahan di Amerika. Perubahan yang sifatnya bottom-up, melibatkan sebanyak mungkin warga Amerika.

Pendekatan terbuka dan partisipatif telah membuat Obama berhasil melibatkan 3.1 juta kontributor dalam kampanyenya. Di bulan Agustus 2008, ia berhasil mengumpulkan dana kampanye dari masyarakat sejumlah $ 65 Juta, dan lebih dari $ 150 juta di bulan September. Sampai dengan awal bulan Oktober 2008, dana kampanye yang berhasil diraupnya adalah $ 605 Juta. Pendekatan bottom-up berlandaskan keterbukaan dan partisipasi masyarakat telah membuat Obama berhasil mencetak sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi Presiden Amerika. Oya, sedikit catatan, situs barackobama.com dibuat dengan teknologi LAMP dengan PHP (open source software) sementara situs johnmccain.com menggunakan MS Windows dan .Net (software proprietary).

Setelah terpilih Barack Obama tetap menunjukkan konsistensinya pada prinsip terbuka dan partisifpatif dengan menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas internet, mendorong kebinekaan kepemilikan media dengan mendorong tumbuhnya outlet media baru yang bisa mewakili kebinekaan ekpresi dan sudut pandang. Obama juga percaya bahwa Amerika harus memimpin dunia dalam penetrasi broadband dan akses internet.

“Sebagai negara, kita harus membuat semua warga punya akses telpon, listrik, broadband dan akses internet terlepas pada status ekonominya. “ kata Obama. Ia percaya kombinasi reformasi Universal Service Fund, penggunaan spektrum wireless yang lebih baik, penggunaan fasilitas, teknologi dan aplikasi next-generation, ditunjang dengan sistem perpajakan baru dan insentif pinjaman akan bisa merealisasikannya.


Kepemimpinan dalam Melepaskan Diri dari Cengkeraman Monopoli

Obama berhasil naik menjadi Presiden atas biaya 3.1 juta kontributor, bukan segelintir konglomerat. Sebuah pondasi yang bagus baginya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat banyak.

Presiden Brazil Lula da Silva, dalam upaya untuk menghemat jutaan dolar biaya lisensi, menginstruksikan semua kementrian dan BUMN di negaranya untuk secara bertahap beralih dari sistem operasi Microsoft dan lainnya yang mahal ke sistem operasi yang gratis seperti Linux. Dibawah kepemimpinannya, Brazil juga telah menjadi negara pertama yang mengharuskan semua perusahaan atau institusi riset yang menerima pembiayaan dari pemerintah untuk membangun perangkat lunak dan melisensikannya sebagai open source, artinya software code nya harus bebas bagi semua.

“Kami tidak akan membelanjakan uang para pembayar pajak untuk lisensi software yang akan membuat Microsoft bisa memperkuat monopolinya. Adalah tanggung jawab pemerintah untuk mendorong kompetisi, dan itu artinya memberikan kesempatan pada alternatif software untuk tumbuh dan berkembang.” kata Sergio Amadeu, Presiden National Institute of Information Technology, badan yang bertanggung jawab atas inisiatif-inisiatif teknologi di Brazil.


Deklarasi Jakarta tentang Open Source

Konferensi Asia Afrika tentang Open Source ditutup dengan pembacaan Deklarasi Jakarta dimana para delegasi berkomitmen untuk mendorong digital inclusions, memperluas penggunaan open source sofware dan membangun program-program dan solusi e-government yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.

Para delegasi menyadari bahwa open source software adalah alternatif yang baik untuk mengatasi kesenjangan digital dan merupakan alat untuk mendorong kemandirian suatu bangsa didalam membangun teknologi. Karenanya para delegasi sepakat untuk meningkatkan kolaborasi antar negara-negara di Asia Afrika melalui dialog, kerjasama dan interaksi ditingkat pemerintah, institusi riset/pendidikan, kalangan bisnis dan civil society.

Semoga kita berhasil membangun dan menerapkan sistem yang terbuka, partisipatif dan membawa kemajuan di berbagai bidang.

Salam hangat penuh semangat

Dengan Open Source Software Murid Sekolah di Kepulauan Seribu Kini Bisa Berselancar di Internet



Generasi yang dilahirkan sesudah tahun 1979 di kenal sebagai generasi millenials. Mereka tidak gaptek, karena teknologi adalah bagian dari hidupnya. Sebagian besar dari waktu meleknya bersentuhan dengan teknologi, mulai dari belajar, berkomunikasi, ber-jejaring sampai ke bermain. Komputer dan internet adalah teman akrabnya. Sebagian bisa mengaksesnya di rumah, sebagian lagi bisa mengaksesnya di warnet-warnet.

Lain ceritanya bagi anak-anak di Kepulauan Seribu. Meskipun kepulauan tersebut merupakan bagian dari Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, tapi rupanya akses internet belum masuk kesana. Bapak Mas'ud Kamid, GM Divre II, PT Telkom pun kaget ketika mengetahui hal itu. Tapi upaya Bupati Kepulauan Seribu untuk mendapatkan dukungan tidak sia-sia. Bertepatan dengan hari Pahlawan, 10 November 2008, semuanya berubah.

Empat Insitusi yang peduli akan pemanfaatan TIK dalam pendidikan, berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan teknologi Informasi di daerah tertinggal. Kempat Institusi ini adalah : Kementerian Riset dan Teknologi, Yayasan Danamon Peduli, Asosiasi Open Source Indonesia dan PT Telkom Indonesia. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama tentang peningkatan kemampuan teknologi di sekolah-sekolah tertinggal.

Sebagai langkah awal kolaborasi, lima sekolah di kepulauan Seribu masing-masing menerima 40 set komputer IBM Pentium 3 dan satu server eks Bank Danamon, dilengkapi dengan sistem operasi Linux , Aplikasi Open Source dan akses internet Speedy. Sekolah-sekolah penerima bantuan ini adalah : SMP Negeri 241 dan SMK Kelautan di Pulau Tidung, SMK Negeri 241 KJ di Pulau Lancang, SMP Negeri 285 di Pulau Untung Jawa dan SMP Negeri Satu Atap 01 di Pulau Pari.

Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan oleh Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli, Risa Bhinekawati kepada Wakil Sekolah SMP Negeri 285 dengan disaksikan oleh Kusmayanto Kadiman, Menteri Negara Riset dan Teknologi, Betti Alisjahbana, Ketua Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), Mas’ud Kamid, GM Divre II PT Telkom.

Dalam peninjauan segera setelah penyerahan, kami sempat berdialog dengan beberapa murid SMP Negeri 285 yang sedang berselancar di internet di kelasnya. Mereka meng-google berbagai hal yang menarik hati mereka. Mereka terlihat sangat antusias mencoba-coba. Anak seumur mereka memang biasanya haus akan hal-hal baru, rasa keingintahuan nya besar dan TIK memberikan jalan bagi mereka untuk belajar banyak hal.

Sambutan penuh antusias dari wakil bupati, guru-guru dan murid-murid sekolah atas bantuan yang diberikan membuat keempat institusi yang berkolaborasi semakin bersemangat untuk melanjutkan program bantuan peningkatan teknologi ini ke sekolah-sekolah lain di berbagai provinsi di Indonesia. Semoga langkah ini membawa kebaikan dalam proses pendidikan di sekolah dan dalam mempersiapkan para murid untuk bisa bersaing secara global.

Sebagai Duta Open Source dan Ketua Asosiasi Open Source Indonesia, ini adalah kebahagiaan tersendiri. Salah satu misi kami adalah mengatasi kesenjangan digital dengan memanfaatkan Open Source Software. Sumbangan dan pelatihan Komputer , open source software, dan akses Internet ke 5 sekolah di Kepulauann Seribu ini adalah satu langkah dari seribu langkah maju yang kami cita-citakan.

Salam hangat penuh semangat

Selasa, 04 November 2008

Perlu Upaya Bersama Melawan Korupsi


Pada tanggal 28 Oktober 2008, bertepatan dengan peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda, Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) memberikan penghargaan BHACA 2008 kepada Amien Sunaryadi, mantan Wakil Ketua KPK, Dr. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan dan Pejabat Menko Perekonomian, Kabinet Indonesia Bersatu, dan Muh. Busyro Muqoddas, Ketua Komisi Yudisial.

Ketiga pemenang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh dewan juri yaitu : Pribadi yang dikenal oleh lingkungan terdekatnya sebagai pribadi yang bersih dari praktek korupsi, melakukan tindakan nyata untuk memerangi korupsi dan tindakannya tersebut cukup efektif.

Di dalam sambutannya Busyro mengangkat tulisan Bung Hatta bahwa pelita ilmu terletak di otak, pelita agama terletak di hati. Karena itu ilmu dan agama dapat berjalan seiring. Keduanya dapat menjadi suluh bagi manusia dalam menempuh jalan hidup sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat untuk berbuat yang benar, yang baik, yang adil, yang jujur, dan yang suci supaya ada kesejahteraan dalam hidup manusia dan bangsa. Ia pun menyampaikan komitmen Komisi Yudisial untuk meningkatkan dosis perlawanan terhadap para Mafioso peradilan dan secara simultan menggandeng sejumlah hakim yang masih banyak yang bersih, jujur dan professional. Bersama Jejaring KY di 30 Propinsi sebagai basis dari Masyarakat Madani, KY tengah dan terus melakukan upaya penyehatan dan penyelamatan peradilan kita.

Sementara itu, Amin berpendapat Indonesia harus memenuhi lima hal agar bisa memberantas korupsi. Kelima hal tersebut adalah : 1. Perlu adanya strategi pemberantasan korupsi nasional, 2. harus punya DPR yang kuat untuk mampu melakukan proses legislasi, budget, pengawasan dan berperan sebagai wakil rakyat yang baik, 3. badan peradilan yang kuat, 4. badan anti korupsi yang kuat yang ditunjukkan dengan ditangkapnya koruptor besar serta 5. peran serta semua elemen bangsa.

Dari kelima komponen di atas, kita sudah melihat badan anti korupsi yang baik, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di antaranya KPK telah berhasil menangkap basah kasus suap untuk mengubah hutan lindung, kasus korupsi pengadaan kapal patroli , kasus suap menyangkut persaingan usaha dan yang terkini adalah dijadikan tersangkanya Aulia Pohan yang adalah kerabat dekat Presiden.

Kita memang belum mempunyai strategi pemberantasan korupsi nasional dan DPR kita masih carut marut. Badan peradilan ? Mafia peradilan masih berlangsung. Seperti disampaikan oleh Busyro, mengkorupsi atas kasus korupsi bukan hal yang aneh di negeri ini, yang dilakukan secara sistemik oleh hakim yang tidak bermoral bersama aparat polisi, jaksa, pengacara, makelar dan cukong kasus serta aktor politik. Namun demikian sudah mulai ada langkah ke arah perbaikan seperti sudah adanya publikasi putusan pengadilan oleh MA, sudah ada investigasi terhadap putusan hakim dan ada Komisi Yudisial sebagai pengemban amanat reformasi peradilan.

Melihat kondisi kelima komponen kunci pemberantasan korupsi kita memang bisa saja frustasi, tapi frustasi tidak akan menolong kita. Para pemenang Bung Hatta Anti-Corruption Award sudah membuktikan bahwa berada di lingkungan yang korup tidak berarti tidak memungkinkan bagi kita semua untuk berbuat sesuatu yang berarti yang bisa membawa perubahan.

Belum adanya strategi pemberantasan korupsi nasional dan belum adanya DPR yang kuat, menuntut kita untuk memainkan peranan yang lebih besar. Hal-hal yang bisa mendukung kita diantaranya adalah adanya kebebasan pers, tersedianya teknologi web 2.0 yang memungkinkan tumbuh suburnya jurnalisme masyarakat. DPR dan Presiden yang dipilih oleh rakyat yang pemilihannya akan berlangsung tahun depan adalah kesempatan emas untuk memilih pemimpin yang anti korupsi. Semua elemen masyarakat harus membantu terciptanya DPR yang kuat yang nantinya harus mendukung pembentukan strategi nasional pemberantasan korupsi.

Semoga semangat kejujuran, intelektualisme, watak kepemimpinannya yang pro rakyat, dan kesahajaan yang dicotohkan Bung Hatta hidup dalam diri kita dan pemimpin-pemimpin yang akan kita pilih dalam waktu dekat. Dan cita-cita terbentuknya Indonesia yang bersih dari korupsi dan sejahtera dapat direalisasikan.


Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

http://QBheadlines.com/
http://QBarchitects.com/
http://QBfurniture.com/

Senin, 03 November 2008

80 Tahun Sumpah Pemuda, Merebut Masa Depan


Catatan Dari Kuliah Umum Arifin Panigoro

80 tahun yang lalu, pada tanggal 28 Oktober 1928, dengan optimisme yang tinggi akan potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia, para pemuda Indonesia berikrar untuk menyatukan semua potensi-potensi yang ada dalam Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa, Indonesia.

Kuliah Umum di ITB berjudul Merebut Masa Depan : Menyemai Energi, Pangan dan Pendidikan, yang dibawakan oleh Arifin Panigoro, founder of Medco Group sungguh merupakan acara peringatan 80 tahun Sumpah Pemuda yang membangkitkan optimisme bahwa Indonesia kaya potensi dan Indonesia bisa Merebut Masa Depan.

Arifin memulai kuliahnya dengan membahas masalah Kemiskinan, Globalisasi dan Krisis yang sedang kita hadapi yang dilanjutkan dengan tantangan dan peluang di bidang energi. Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya energi yang melimpah dan beragam baik yang bersumber dari fosil seperti minyak bumi, batubara, dan gas alam, maupun sumber energi yang terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga air, biomasa, tenaga gelombang/ombak. Meskipun potensi energi melimpah, Indonesia sampai saat ini tetap belum bisa memenuhi kebutuhan energi dalam negerinya sendiri. Pada tahun 2006, sumber utama pasokan energi Indonesia adalah minyak bumi ( 40.5 %), biomasa (23%), batubara (17,1%), gas alam (16.5%), dan geothermal (0,9%). Pada saat yang sama, kemampuan pasokan yang bersumber dari minyak bumi terus menurun. Jika tidak ditemukan cadangan minyak baru, dengan tingkat produksi sekarang, cadangan minyak Indonesia diperkirakan akan habis dalam 18 tahun. Saat ini Indonesia mengimpor BBM 350 ribu barel per hari. Impor ini sangat mempengaruhi nilai tukar dollar.

Disisi lain, Situasi pangan di Indonesia sekarang ini menempatkan Indonesia dalam posisi yang sangat rentan terhadap krisis pangan. Tidak kurang dari Menteri Pertanian RI yang menyatakan bahwa Indonesia di prediksi akan mengalami krisis pangan pada tahun 2017. Peningkatan kebutuhan karena pertumbuhan penduduk (sekitar 1.5 % pertahun) tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dalam negeri. Bahkan kemampuan produksi cenderung turun karena makin banyaknya lahan pertanian yang dikonversikan menjadi pemukiman dan daerah industri. USDA (US Departement of Agriculture) mengidentifikasi makin besarnya ketergantungan Indonesia terhadap dunia luar dalam bidang pangan. Dalam hal beras misalnya, kalau tidak ada perubahan yang signifikan, tahun 2014 Indonesia diperkirakan akan mengimpor beras 2.4 juta metrik ton, ini hampir 2.5 kali dari impornya tahun 2004.

Kolaborasi Untuk Kemandirian Energi dan Pangan

Mengembangkan energi terbarukan dan pengadaan pangan yang mampu menjamin kemandirian Indonesia dalam bidang energi dan pangan adalah upaya besar yang hasilnya baru akan dirasakan dalam jangka panjang. Proyek besar ini mensyaratkan adanya kerja sama yang sangat erat antara pemerintah (pusat dan daerah), swasta, dan lembaga-lembaga penelitian. Dalam konteks ini, pemerintah perlu menjalankan beberapa peran sekaligus : sebagai promotor, fasilitator, enabler dan investor. Lembaga-lembaga penelitian di perguruan tinggi maupun swasta perlu mengerahkan potensi terbaiknya untuk berkontribusi digaris terdepan dalam penelitian dan pengembangan energi terbarukan dan pangan. Penelitian dan pengembangan tersebut hendaknya didukung oleh pendanaan bersama dari pemerintah dan swasta.

Sebagai contoh, untuk mengembangkan produksi etanolnya, Brazil misalnya tidak hanya menyediakan dana untuk riset secara besar-besaran, namun juga memberi insentif dalam bentuk suku bunga rendah dan insentif pajak kepada perusahaan yang melakukan investasi dalam produksi etanol dan para pemakai etanol. Disamping itu, pemerintah Brazil juga menetapkan peraturan yang mewajibkan pemakai kendaraan bermotor untuk memakai bahan bakar yang dicampur dengan etanol. Kebijakan yang jelas dan dijalankan secara konsisten oleh Brazil itu baru dirasakan hasilnya sesudah kerja keras selama 30 tahun.

Mengembangkan Papua Selatan

Arifin melihat Papua Selatan sebagai lahan yang potensial untuk dikembangkan, baik untuk energi baru maupun pangan. Wilayah yang akan dikembangkan meliputi empat kabupaten yaitu Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digul, seluas 12 juta hektare. Pulau Jawa yang memiliki luas sama (sekitar 12 juta hektare) berpenduduk 120 juta jiwa. Papua selatan penduduknya hanya 350 ribu jiwa. Tanah di Papua Selatan ini datar dan dekat pantai. Tim Peneliti dari Institut Pertanian Bogor menyatakan tidak ada masalah dengan kondisi tanahnya. Sistem pengairan bisa dikembangkan dengan memanfaatkan sungai sepanjang 200 Km yang ada disana.

Sebagai proyek percontohan Medco Foundation mencoba mengkombinasikan inovasi sosial dan inovasi teknologi dalam pengembangan MIFEE (Merauke Integrated Food and Energy Estate). Proyek ini menerapkan prinsip ownership sharing yang menghargai kepemilikan lahan oleh warga setempat. Disamping itu tim ahli Medco Faundation terus menerus melakukan eksperimen teknis agar tanaman pangan yang ditanam di daerah yang kondisinya khas dapat memberikan hasil terbaik.

Meskipun potensial, belum ada infrastruktur yang memadai disana. Di akhir kuliah umum, MOU ditanda tangani antara Medco Foundation dan ITB, dimana ITB diminta membantu menangani tata ruang, infrastruktur, irigasi, teknologi pengolahan hasil panen dan energi terbarukan.

Menyalakan Lilin dan Menjadikan Gerakan

Pengembangan energi terbarukan dan peningkatan produksi pangan adalah dua isu yang penanganannya tidak bisa ditunda. Setiap penundaan akan menimbulkan resiko yang lebih besar di masa yang akan datang, yang akan memperbesar peluang Indonesia untuk menjadi bangsa yang hidup dari belas kasihan negara lain karena tidak mampu menyediakan pangan buat rakyat sendiri. Untuk itu, Arifin berprinsip lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan.

Ia pun mengajak pengembangan energi terbarukan dan peningkatan produktivitas pangan dijadikan “gerakan” dalam arti dikampanyekan secara luas dan terus menerus, melibatkan semua unsur bangsa (pemerintah, swasta, LSM, lembaga pendidikan dan masyarakat luas), jelas terukur sasarannya, jelas sumber dayanya, dikoordinasikan pelaksanaannya, dimonitor dan dievaluasi hasilnya dari waktu kewaktu.

Acara kuliah umum ini dikemas sangat apik dan interaktif, memanfaatkan teknologi multi media dan dihadiri oleh rektor dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, kalangan media, tokoh masyarakat, sekelompok petani dari Papua dan Kalimantan Tengah. Aula Barat yang berkapasitas 1000 orang itu penuh sesak. Paduan Suara Mahasiswa ITB yang membuka dan menutup kuliah umum dengan lagu-lagu perjuangan yang dinyanyikan dengan sangat indah, memperkuat bangkitnya perasaan nasionalisme. Acara selama hampir 3 jam ini membangkitkan semangat bahu-membahu merealisasikan cita-cita dan optimisme para pemuda yang mengikrarkan sumpah pemuda : satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, Indonesia yang sejahtera.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

http://QBheadlines.com/ (portal berita ringkas online)
http://QBarchitects.com/ (property design & develop)
http://QBfurniture.com/ (toko furniture online)

Sumber Pembiayaan dalam Memulai Bisnis

Setelah Anda selesai membuat rencana bisnis dan telah mendapat masukan dari entrepreneur yang lebih berpengalaman, kini Anda siap meneruskan langkah Anda memulai bisnis. Dari pro forma laporan keuangan seperti saya ilustrasikan pada artikel sebelumnya, Anda bisa melihat jumlah modal yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis Anda. Bergantung pada cakupan bisnis dan situasi tabungan, Anda mungkin mampu membiayai bisnis Anda dari uang sendiri. Bila tidak, tentunya Anda perlu mencarinya dari pihak lain.

Secara umum ada dua categori modal untuk memulai bisnis :
Melalui pinjaman yang harus dikembalikan berikut bunganya pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Melalui penyertaan saham dimana uang nya tidak perlu dikembalikan, tapi penanam modal mendapatkan porsi saham perusahaan Anda dan berhak mendapatkan porsi keuntungan (dividen).

Berikut ini adalah beberapa alternatif sumber pendanaan melalui pinjaman :

Teman dan Kerabat
Bila Anda mencari modal dalam jumlah tidak terlalu besar, kemungkinan Anda bisa pinjam teman atau kerabat.

Leasing
Membeli perlengkapan kantor dengan cara leasing mengurangi beban pembiayaan Anda diawal memulai usaha, sehingga secara tidak langsung merupakan jenis sumber pembiayaan juga. Perlengkapan kantor yang bisa dibeli secara leasing biasanya : Komputer, Mesin Fax, Mesin Foto Copy, Mobil dll.

Pinjaman Bank
Untuk kebutuhan dana yang lebih besar Anda bisa meminjam ke Bank. Bila Anda mempunyai aset yang bagus sebagai jaminannya, serta proposal penggunaan yang yang baik, biasanya Anda bisa mendapatkan pinjaman tersebut.

Pinjaman Dengan Jaminan Pemerintah
Belum lama ini, sebagai upaya mendukung tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia, Pemerintah meluncurkan program KUR (Kredit Usaha Rakyat). Pinjaman ini dijamin oleh pemerintah melalui asuransi Askrindo dan Jamkrundo, oleh karenanya debitor UMKM tidak perlu lagi memberikan jaminan untuk memperoleh KUR. Namun demikian ada sebagian Bank yang masih meminta jaminan. Saat ini KUR disalurkan melalui bank yang ditunjuk yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT BRI Tbk, PT BNI Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero), dan Bank Syariah Mandiri. Jumlah masing-masing pinjaman KUR bisa sampai Rp. 500 Juta. Sementara untuk Usaha Mikro, maksimum pinjamannya adalah Rp. 5 juta.

Pola Bagi Hasil
Adalah jenis pembiayaan dimana terlebih dahulu disepakati suatu prosentasi keuntungan setiap bulan, atau setiap periode tertentu, akan diberikan oleh Perusahaan kepada penyedia modal. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.

Obligasi Konversi
Dengan Obligasi Konversi, Perusahaan Anda menerbitkan surat Obligasi kepada Modal Ventura dengan perjanjian akan dapat dikonversikan/ditukar menjadi saham pada waktu yang akan ditetapkan. Salah satu institusi keuangan yang menyediakan fasilitas ini adalah Bahana Artha Ventura.


Sumber Pembiayaan Modal Melalui Penyertaan Saham diantaranya adalah :

Mitra Usaha
Mempunyai mitra usaha yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan suatu bisnis baru. Mitra ini bisa melengkapi ide, ketrampilan dan pengalaman Anda, sekaligus juga bisa menjadi sumber pendanaan awal. Pembagian kepemilikan saham penting dibicarakan di depan, untuk menghindari masalah di kemudian hari. Pada umumnya pembagian kepemilikan saham ini ditentukan oleh besarnya kontribusi masing-masing pihak didalam menentukan keberhasilan usaha tersebut. Kontribusi ini bisa dalam bentuk modal, ide, keahlian dll.

Angel Investor
Angel investor adalah sumber pendanaan yang sangat baik pada awal berdirinya perusahaan. Ketika Bank melihat bisnis Anda terlalu beresiko sementara Modal Ventura merasa potensi keuntungan Perusahaan Anda tidak cukup besar, maka Angel investor menjadi jawabannya. Angel Investor biasanya bersedia berinvestasi dalam bentuk penyertaan saham untuk jangka yang lebih panjang misalnya lima tahun atau lebih. Selain menanamkan modal, Angel Investor ini juga memberikan bimbingan intensif bagi pengusaha pemula didalam menjalankan bisnis. Dari segi jumlah pendanaan Angel Investor biasanya lebih kecil jumlahnya dibanding Moval Ventura. Suntikan Dana Angel Investor ini biasanya berkisar antara Rp. 200 juta sampai Rp. 2 Miliar.

Modal Ventura
Modal Ventura umumnya mempunyai kriteria yang lebih ketat dalam penyertaan modalnya. Umumnya mereka berspesialisasi pada suatu jenis industri tertentu yang pertumbuhannya sangat tinggi karena pada umumnya mereka menginginkan investasinya bisa kembali dalam waktu tiga sampai lima tahun. Umumnya mereka tidak ingin berinvestasi pada bisnis yang masih sangat baru. Jumlah investasinya biasanya masing-masing diatas Rp. 5 Miliar. Modal Ventura seringkali ingin mengawasi penggunaan modal dengan sangat ketat dan mengambil posisi aktif di dalam perusahaan misalnya duduk dalam jajaran direksi atau komisaris.

Pembiayaan bagi perusahaan baru memang bagaikan susu ibu bagi bayi yang baru lahir. Akses kepada pembiayaan menentukan apakah perusahaan bisa berhasil atau mati dalam usia dini. Oleh karenanya masalah pembiayaan ini perlu di rencanakan sejak awal, demikian juga kepandaian untuk mengelolanya agar tidak digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang prinsip yang dibutuhkan perusahaan pada awal berdirinya. Memperkerjakan terlalu banyak pegawai terlalu awal, mengeluarkan uang terlalu banyak untuk kantor, mebel dan perlengkapannya, promosi biaya tinggi yang tidak memberikan hasil memadai adalah beberapa contoh kesalahan penggunaan modal awal yang menyebabkan perusahaan kehabisan modal sebelum menghasilkan alur tunai (cash flow) positif.

Semoga Anda berhasil menggalang dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha Anda dan mengelolanya dengan baik sehingga perusahaan Anda berhasil tumbuh dengan sehat.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

http://QBheadlines.com/ (portal berita ringkas online)
http://QBarchitects.com/ (property design & develop)
http://QBfurniture.com/ (toko furniture online)

Rabu, 22 Oktober 2008

Membuat Rencana Bisnis

Oleh: Betti Alisjahbana

Ketika memulai bisnis secara informal, umumnya pengusaha pemula tidak secara lengkap menuliskan rencana bisnisnya. Umumnya mereka hanya punya rencana operasi, rencana pemasaran dan prediksi penjualan. Anda memang sebetulnya hanya perlu menuliskan rencana bisnis secara lengkap bila membutuhkan modal dari pihak lain. Tetapi membuat rencana bisnis dengan baik akan membantu merencanakan bisnis Anda secara sitematik, termasuk memikirkan bisnis Anda masak-masak, mempelajari dan mencari data-data yang dibutuhkan dan menguji ide Anda secara kritis. Hal ini akan makan waktu, tetapi akan membantu menghindari kesalahan di kemudian hari.

Rencana bisnis Anda bukan merupakan dokumen yang statis, melainkan dokumen yang hidup, dinamis yang bisa berubah sejalan dengan tumbuhnya bisnis Anda. Di dalam rencana bisnis, elemen-elemen dasar berikut ini harus ada di dalamnya :

*Executive Summary
Merupakan gambaran umum y
ang mencakup semua elemen dalam rencana bisnis. Menyoroti apa sebenarnya yang akan Anda jual, apa yang membedakan Anda dari para pesaing. mengapa Anda dan tim akan sukses, berapa dana yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, berapa besar pengembalian (Return on Investment) yang bisa diharapkan berdasarkan proyeksi yang Anda buat.

*Pelaku Bisnis
Di bagian ini jelaskan siapa Anda dan siapa
yang akan membantu Anda membangun bisnis ini. Apa latar belakang dan pengalaman mereka? Siapa lagi yang akan diterjunkan ketika Anda mendapatkan dana yang dibutuhkan. Alasan kenapa tim anda tepat untuk bisnis ini. Sertakan struktur organisasi yang Anda rencanakan.

*Produk dan Jasa
Apa yang Anda Jual? Apa yang membedakannya dengan para pesaingnya? Teknologi atau IP apa bila ada yang Anda miliki? Bagaimana bekerjanya produk/jasa yang Anda akan tawarkan?

*Pasar
Berapa besar pasar produk/jasa Anda? Apakah pasar ini tumbuh? Berapa besar pangsa pasar yang akan Anda ambil? Siapa pesaing Anda? Apa kekuatan dan kelemahan mereka?

*Rencana Pemasaran dan Penjualan
Bagaimana Anda akan memposisikan produk Anda di pasar. Bagaimana strategi distribusinya? Siapa target pelanggan Anda? Bagaimana strategi anda untuk menjual dan membuat perusahaan Anda di kenal?

*Tantangan dan Risiko
Masalah-masalah apa yang akan menghadang Anda? Tantangan apa yang akan Anda hadapi dan bagaimana Anda akan mengatasinya? Apakah ada peraturan pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis Anda?

*Penggunaan Modal
Berapa banyak modal yang Anda cari? Bagaimana modal itu akan digunakan? Untuk pengembangan produk? Untuk m
embeli perangkat keras? Untuk mendapatkan pelanggan? Membangun tim pemasaran? Di bagian ini Anda perlu menjelaskan bagaimana uang investor akan digunakan.

Pro Forma Proyeksi Keuangan

Buat proyeksi laba rugi bulanan pada tahun pertama dan kedua. Untuk tahun ke tiga sampai ke lima. proyeksi laba rugi ini cukup dibuat kuartalan. Berikut ini adalah cara membuatnya :

* Buat daftar kategori pengeluaran.
* Lalu isi semua pengeluaran aktual sampai saat ini dan proyeksi pengeluaran setiap bulan sampai tahun kedua, pada tahun ketiga sampai kelima cukup kuartalan saja.
* Proyeksikan pendapatan untuk masing-masing kategori pendapatan.
* Lakukan pengurangan : Pendapatan – Pengeluaran. Pengurangan ini akan menghasilkan kerugian atau keuntungan bulanan.
* Carilah titik dimana hasil pengurangan ini berubah dari negatif ke positif. Pada titik ini Anda mulai mendapatkan alur tunai (cash flow) yang positif. Pada ilustrasi di tabel 2, arus tunai positif mulai terjadi di bulan ke sepuluh (Bulan April).
* Di bawah baris keuntungan, buatlah baris keuntungan kumulatif, yang merupakan akumulasi keuntungan/kerugian dari waktu-waktu sebelumnya. Cari angka kumulatif kerugian terbesar. Angka ini adalah modal minimum yang dibutuhkan untuk memulai bisnis Anda berdasarkan proyeksi keuangan Anda. Pada ilustrasi di Tabel 2, bisa dilihat bahwa modal minimum yang di butuhkan adalah Rp. 448.150.000. Untuk amannya, kalikan dua angka ini sebagai target modal Anda.
* Cari titik dimana kumulatif keuntungan ini beralih dari negatif ke positif. Titik ini adalah titik break even Anda.

Bila rencana bisnis Anda telah siap, saya anjurkan Anda mendiskusikannya dengan entrepreneur yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan masukan-masukan. Gunakan masukan-masukan untuk memperbaiki rencana bisnis Anda. Dengan ini Anda sudah siap untuk mulai menggalang dana.

Salam hangat penuh semangat.












Rabu, 15 Oktober 2008

Langkah Pertama dalam Membangun Bisnis

Oleh: Betti Alisjahbana

Artikel yang saya tulis berjudul “Entrepreneurship, Sangat Penting Bagi Indonesia” mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Berbagai komentar yang masuk menunjukkan semua pihak menyadari pentingnya entrepreneurship di Indonesia, tetapi ternyata membangun bisnis tidak mudah. Banyak pihak mengalami beberapa kegagalan dahulu sebelum berhasil, beberapa malah memutuskan kembali menjadi pegawai karena ditengah kegagalan merintis bisnis desakan kebutuhan keluarga tidak bisa ditunda.

Tiba-tiba saya teringat pada Ryan P. Allis, pemuda yang mendirikan perusahaan pertamanya, Virante, pada usia 16 tahun. Virante bergerak di bidang Web Marketing Consulting. Kini di usia 24 tahun, Ryan adalah CEO dan Co-Founder iContact, e-mail Marketing dan Blogging Software, Chairman Virante dan penulis buku Zero to One Million, How I built a Company to $ 1 Millon in Sales and How You Can, Too. Ia adalah salah satu pembicara di Konferensi Internet Marketing yang saya hadiri di awal tahun ini. Selain berhasil membangun dan mengembangkan bisnis dalam usia yang sangat muda, Ryan juga mempunyai tujuan hidup yang sangat mulia :

I wish to spend my life working through entrepreneurship, social entrepreneurship, investing, philanthropy, public policy, and politics to end poverty in developing nations and at home, ensure environmental sustainability, help people understand that we are one humanity and that our commonalities are much greater than our differences, and help expand access to opportunity, healthcare, and education across the world for every human of every nation.”

Buku Zero to One Million memberikan petunjuk lengkap, langkah demi langkah memulai dan membangun bisnis. Sepuluh langkah yang di bahas di buku itu adalah : 1. Memahami Sistem Bisnis, 2. Menemukan Motivasi Anda dalam Berbisnis, 3. Mengevaluasi Ide Anda, 4. Menuliskan Rencana Bisnis, 5. Menggalang Dana, 6. Membuat Produk, 7. Membangun Strategi Pemasaran dan Penjualan, 8. Membangun Strategi Marketing Online, 9. Membangun Tim, 10. Membangun Sistem yang Kokoh dan Bisa Berkembang.

Dalam pandangan saya buku ini sangat praktis dan bermaanfaat sebagai panduan dalam membangun bisnis.

Bagaimana Mengevaluasi Ide Bisnis Anda ?

Sebelum memulai suatu bisnis, Anda harus memutuskan apa yang akan Anda jual dan bagaimana Anda akan menghasilkan keuntungan. Ide bisnis biasanya telah berkembang di kepala entrepreneur selama beberapa waktu. Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik Anda. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi dan membuat Anda tetap bersemangat untuk berusaha, terutama jika sejumlah tantangan menghambat langkah ke depan.

Setelah Anda punya ide bisnis, pertanyaan berikutnya adalah apakah ide bisnis Anda ini bisa direalisasikan, dalam arti : ada pasar yang membutuhkannya dan siap membeli dan bisnis ini bisa memberikan keuntungan atas investasi (ROI) yang cukup besar. Untuk mengevaluasi ide bisnis, Anda bisa mencoba menggunakan model MAR (Market, Advantages, Return) yang dikembangkan oleh Ryan sebagai berikut :

Market

  • Apakah ada kebutuhan yang cukup besar atas barang/jasa yang akan Anda sediakan ini ? Yakinkah Anda bahwa kebutuhan ini ada di tempat dimana Anda akan menjualnya?

  • Bagaimana struktur pasarnya ? Apakah pasarnya sangat kompetitif atau pasarnya di monopoli oleh perusahaan tertentu atau beberapa perusahaan tertentu ? Pengetahuan tentang struktur pasar ini sangat diperlukan untuk membangun strategi Anda untuk masuk ke pasar ini.

  • Bagaimana Anda akan memberi harga pada produk/jasa Anda? Apakah anda bisa punya margin keuntungan yang cukup tinggi? Apakah kebutuhan akan produk/jasa Anda ini cukup tinggi sehingga bisa menerima harga yang Anda rencanakan?

  • Berapa besar pasarnya? Apakah cukup besar untuk Anda masuk? Apakah pasarnya sedang tumbuh atau menyusut? Carilah pasar yang akan tumbuh.

  • Apakah pasar siap untuk produk Anda? Anda bisa saja punya produk yang bagus, akan tetapi bila konsumernya tidak siap atau infrastrukturnya belum tersedia, Anda tidak bisa merealisasikan ide cemerlang Anda menjadi bisnis yang sukses saat ini.

Advantages

  • Berapa biaya untuk memproduksi barang/jasa Anda? Bila Anda bisa menemukan cara untuk memproduksi lebih murah dari pesaing, Anda bisa diuntungkan.

  • Berapa biaya untuk memulai bisnis ini? Apakah ada pesaing besar di segmen ini ? Apakah ada regulasi, paten atau modal yang sangat besar yang dibutuhkan sehingga bisa menjadi ganjalan?

  • Apakah Anda mempunyai HKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang bisa menguntungkan Anda?

  • Siapa yang akan ada dalam tim Anda ? Berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini, apa peran mereka? Bila Anda bisa meyakinkan orang yang sangat berpengalaman duduk sebagai komisaris, atau dalam manajemen puncak, maka Anda akan mempunyai kelebihan. Ingat, ide bisnis Anda nyata hanya bila tim Anda bisa merealisasikannya.

  • Bagaimana Anda akan menjual barang/jasa ini? Apakah Anda akan menjual langsung ke konsumer lewat internet? Atau ke distributor? Atau ke retailer Apabila Anda bisa membangun cara menjual yang unik, ini bisa menjadi kelebihan Anda.

Return

  • Berapa proyeksi keuntungan kotor dan bersih?

  • Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai alur tunai Anda positif ? Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai Anda bisa mencapai breakeven ? Angka-angka ini sangat penting untuk diketahui dan merupaka bagian yang penting dalam rencana bisnis Anda.

  • Berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini ? Besarnya jumlah dana yang dibutuhkan akan menentukan dari mana Anda perlu menggalang dana. Usahakan agar Anda bisa memulai bisnis Anda dengan biaya sekecil mungkin. Bila memungkinkan mulai lah dengan dana pribadi Anda. Bila Anda suda bisa menghasilkan pendapatan, Anda akan lebih mudah menggalang dana tanpa perlu melepaskan terlalu banyak kepemilikan.

  • Bagaimana Strategi Exit Anda? Apakah nantinya Anda merencanakan untuk menjual perusahaan Anda atau akan masuk ke bursa saham? Bagaimana investor Anda akan mendapatkan uangnya kembali? Apakah dari penjualan saham? Atau dari dividen yang dibayarkan setiap kuartal?

  • Bagaimana ROI (Return On Investment) yang Anda proyeksikan? Apakah angka ini akan cukup menarik bagi Investor Anda? Berapa lama perioda pengembaliannya?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan punya gambaran apakah ide bisnis Anda bisa dilaksanakan, artinya ada kebutuhan di pasar, pasarnya siap dan bisnis ini bisa memberikan pengembalian investasi yang bagus. Bila ya, saya ucapkan selamat. Silahkan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Bila tidak, saya sarankan Anda untuk mencari ide bisnis lagi. Berikut ini adalah beberapa tips yang Anda bisa pakai untuk mendapatkan ide bisnis :

  • Perhatikan produk-produk yang Anda pakai setiap hari. Coba pikirkan bagaimana produk itu bisa diperbaiki? Kebutuhan apa, atau masalah apa yang Anda hadapi yang bisa di jawab dengan produk atau jasa yang saat ini belum ada ?

  • Hadirilah acara-acara networking, seminar, konferensi. Di sana mungkin Anda akan bertemu dengan orang yang mempunyai produk yang bagus atau ide yang bagus yang sedang mencari mitra. Bacalah majalah atau publikasi lain yang membahas industri yang Anda minati.

  • Dapatkan pekerjaan di Industri yang Anda minati. Bekerjalah di sana untuk mendapatkan pengalaman dan membangun jejaring. Sering kali orang mendapatkan ide bisnis dari bisnis-bisnis yang tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan tempat mereka bekerja.

  • Carilah mitra kerja yang mempunyai ide bisnis yang bisa Anda perkuat.

Dunia ini penuh dengan kesempatan. Dibutuhkan orang-orang penuh energi dan cerdik untuk menemukannya. Dengan sikap mental yang positif, keinginan untuk sukses, pola pikir yang kukuh, antusiasme yang tinggi dan tidak cepat menyerah Anda akan menemukan, menciptakan dan mendapatkan manfaat dari kemungkinan-kemungkinan dan kesempatan-kesempatan yang Anda impikan.

Selamat mencari ide bisnis. Pada artikel mendatang saya akan membahas sumber-sumber pendanaan dan tips dalam membuat rencana bisnis.

Salam hangat penuh semangat.

Minggu, 12 Oktober 2008

Entrepreneurship, Sangat Penting bagi Indonesia

Oleh:Betti Alisjahbana

Pada tanggal 25 September 2008, atas undangan Menristek, saya mendapat kesempatan emas untuk bertemu dan berdialog dengan Bapak Dr (HC) Ir. Ciputra yang pada saat itu mengunjungi Bapak Kusmayanto Kadiman. Saya belajar banyak dari diskusi selama dua jam yang saya lanjutkan dengan membaca buku yang saya peroleh dari beliau berjudul The Ciputra's Way, Praktik Terbaik Menjadi Entrepreneur Sejati. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi apa yang saya pelajari dari beliau.

Ciputra, Inovator yang Mampu Mengubah Barang Rongsokan Menjadi Emas

Ir. Ciputra, atau biasa dipanggil Pak Ci, adalah seorang entrepreneur yang sangat sukses. Ia adalah tokoh di belakang pendirian tiga group bisnis bidang properti terkemuka di Indonesia; group Jaya, group Metropolitan dan group Ciputra. Bersama ketiga kelompok bisnis di atas, Pak Ci terlibat dalam pembangunan lebih dari 20 pengembangan skala kota, 10 pusat belanja, 10 hotel berbintang, 5 padang golf dan pusat rekreasi terbesar di Indonesia (Ancol). Pak Ci adalah seorang yang sangat inovatif. Ia mampu mengubah sebuah padang ilalang menjadi kota baru, mengubah tempat pembuangan sampah menjadi resor yang indah dan kawasan kumuh menjadi wilayah pencakar langit tempat ribuan orang bekerja dan beraktifitas. Pak Ci pun aktif mengembangkan bisnisnya di manca negara di antaranya di Singapura, Vietnam dan India dan sedang mempersiapkan untuk masuk ke China dan Timur Tengah.

Sebagian buah keberhasilan bisnisnya ia bagikan pada masyarakat dalam bentuk sumbangan dan dukungan untuk kegiatan pendidikan, seni dan olah raga. Pak Ci terlibat di lebih 10 lembaga pendidikan, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Dalam bidang olah raga Ia memimpin yayasan Jaya Raya yang menghasilkan juara-juara dunia di bidang bulu tangkis termasuk peraih medali emas dalam Olimpiade.

Melalui profesinya ribuan orang mendapat kesempatan kerja dan ratusan ribu anggota keluarga mendapatkan nafkah dan masa depannya. Di usia 75 tahun ia masih aktif mengembangkan bisnisnya dan dengan penuh semangat mendorong tumbuhnya entrepreneur-entrepreneur tangguh Indonesia, baik melalui Universtias Ciputra, The School of Entrepreneurs maupun melalui pendekatan-pendekatan ke berbagai pihak agar dibentuk Entrepreneurship Center di kampus-kampus terkemuka, dan pengintegrasian pembelajaran entrepreneurship dalam kurikulum nasional mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi.

Meskipun prestasinya sungguh luar biasa, Pak Ci tetap tampil sederhana dan rendah hati. Ia sangat menghargai orang-orang yang ditemuinya, suka memberikan pujian dan memberikan semangat. Bertemu dengannya saya jadi ingat ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk.

Indonesia Butuh 4 juta Entrepreneur Baru

Menurut David McClelland, untuk menjadi makmur suatu negara butuh entrepreneur paling tidak 2 % dari warganya. Pada tahun 2007 di Indonesia diperkirakan ada 400.000 entrepreneur atau 0.18 % , seharusnya kita punya 4.4 juta entrepreneur. Sebagai bahan perbandingan, Singapura di tahun 2005 punya 7.2 % entrepreneur dan Amerika Serikat di tahun 2007 punya 11.5 %.

Mengapa entrepreneurship sangat dibutuhkan di Indonesia? Tanpa entrepreneurship penganguran terdidik akan semakin banyak jumlahnya. Berdasarkan data Februari 2007 ada 740.206 penganggur lulusan perguruan tinggi. Dalam waktu enam bulan ( Agustus 2006 – Februari 2007) jumlah penganggur lulusan perguruan tinggi naik sebesar 66.578 atau 9.88 %. Tanpa entrepreneurship sumber energi, komoditi dan mineral yang melimpah di Indonesia tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat, negarapun tidak akan mendapatkan kutipan pajak, retribusi dan fasilitas publik swadaya.

Orientasi pendidikan kita saat ini umumnya memang membangun manusia pencari kerja dan bukan membangun manusia pencipta kerja, itu sebabnya generasi muda kita umumnya tidak memiliki kecakapan untuk menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah apakah entrepreneur-entrepreneur baru bisa dibentuk melalui pendidikan? Untuk menjawab pertanyaan ini, Peter Drucker berkata :”The entrepreneurial mystique? It's not magic, it's not mysterious, and it has nothing to do with the genes. It's a discipline. And, like any discipline, it can be learned.”

Untuk menghasilkan entrepreneur-entrepreneur baru, mengatasi kemiskinan dan pengangguran, sekaligus membangun kesejahteraan dalam satu generasi, Ciputra mengajukan strategi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek Ciputra mengusulkan dibangunnya entrepreneurship center di kampus-kampus terkemuka. Center ini berfungsi melakukan pendidikan dan pelatihan entrepreneurship, pengkajian kurikulum entrepreneurship, inkubator, konsultasi dan dukungan jaringan finansial dan mentoring bagi para entrepreneur baru. Dalam jangka panjang Ciputra mengusulkan pengintegrasian pembelajaran entrepreneurship dalam kurikulum nasional mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Ia pun mengusulkan Kerja Sama Gerakan Nasional Budaya Wirausaha antara pihak pemerintah, akademisi, kalangan bisnis dan tokoh sosial, agar budaya entrepreneurship bisa terbangun di Indonesia.

Bakat Entrepreneur Bisa Dikembangkan oleh Siapa Saja

Bagi Ciputra, ada tiga ciri utama seorang entrepreneur. Pertama seorang entrepreneur mampu melihat peluang bisnis yang tidak dilihat atau diperhitungkan orang lain. Ia melihat kemungkinan dan memiliki visi untuk menciptakan sesuatu yang baru yang memicu semangatnya untuk bertindak. Kedua seorang entrepreneur adalah orang yang bertindak untuk melakukan inovasi, mengubah keadaan yang tidak/kurang menyenangkan menjadi keadaan seperti yang ia inginkan. Tindakannya lah yang membuat seorang entrepreneur menjadi inovator. Ketiga, seorang entrepreneur adalah seorang pengambil risiko, baik risiko yang bersifat financial (baca : rugi), maupun risiko yang bersifat mental (baca : dianggap gagal). Dengan 3 ciri tersebut, seorang entrepreneur sejati seperti seorang “perintis kawasan baru” atau “pendaki gunung” yang selalu mencari puncak-puncak baru untuk ditaklukan.

Dalam pandangan Ciputra, orang yang memiliki atau mengelola sebuah bisnis, belum tentu seorang entrepreneur. Orang bisa memiliki sebuah bisnis dengan meniru bisnis yang sudah berhasil, seperti banyak dilakukan dalam sistem waralaba. Pebisnis model ini tidak memulai dengan visi , tidak melakukan tindakan-tindakan yang inovatif dan juga tidak mengambil risiko yang besar. Mereka itu bisa disebut pebisnis atau pengusaha, tapi bukan entrepreneur seperti yang dimaksud oleh Ciputra.

Berikut ini adalah nasihat dari Ciputra bagi para entrepreneur muda :

  • Jangan tinggalkan pendidikan formal, tetapi justru gunakan pendidikan formal untuk mempelajari lebih banyak hal demi mewujudkan impian sebagai entrepreneur.

  • Tidak ada kata terlalu cepat atau terlalu lambat untuk menjadi entrepreneur. Yang penting pelajari segala hal untuk mewujudkan impian itu.

  • Pilih bidang usaha yang sesuai dengan minat, pendidikan dan bakat-bakat terbaik kita. Bidang usaha yang menumbuhkan mimpi-mimpi yang memasok energi dan membuat kita tetap bersemangat untuk berusaha, terutama jika sejumlah tangtangan menghambat langkah ke depan.

  • Mimpikanlah apa yang Anda inginkan dan inginkanlah apa yang Anda impikan. Bangunlah keyakinan bahwa itu bisa diperoleh melalui kerja keras yang terfokus. Ceritakan pada diri sendiri dan teman-teman dekat apa yang Anda impikan dan kerjakan. Bertindaklah mulai saat ini untuk mewujudkannya.

  • Ide bisnis dapat datang dengan berbagai cara pada waktu dan tempat yang tidak terduga. Supaya tidak mudah hilang, biasakanlah untuk mencatat ide-ide tersebut.

  • Seorang calon entrepreneur harus membiasakan diri untuk tertarik pada pada praktik-praktik bisnis terbaik, dilingkungan terdekatnya ataupun dimana saja. Praktik-praktik terbaik itu bukan saja untuk dipelajari tapi lebih dari itu untuk ditiru dan dijalankan sesuai dengan konteks bisnis yang ada.

  • Meniru adalah proses inovatif jika yang kita lakukan adalah meniru praktik-praktif bisnis terbaik, mengambil puncak-puncak pencapaian itu dan meramunya menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih bernilai sesuai dengan konteks usaha kita sendiri.

Sepuluh Prinsip Bisnis Ciputra dalam Memulai Bisnis Baru

Banyak orang sadar akan pentingnya entrepreneurship dan ingin mulai menjadi entrepreneur, akan tetapi mereka masih bingung mulai nya dari mana. Di dalam memulai bisnis baru Ciputra memiliki sepuluh prinsip bisnis, yaitu :

  1. Mulailah dari apa yang ada pada diri kita, mulailah dari apa yang bisa kita lakukan. Coba sadari pengetahuan apa yang kita miliki, atau keahlian apa yang bisa dijadikan pijakan awal, dan adakah kawan-kawan yang bisa diajak ikut berbisnis? Mulailah dari langkah-langkah kecil, sampil merajut visi dan mimpi besar berikutnya.

  2. Carilah mitra bisnis yang melengkapi keunggulan Anda. Pola kemitraan akan memperkecil risiko masing-masing pihak dan memperbesar kemungkinan berhasilnya, karena dapat mempermudah dan mempercepat proses bisnis itu sendiri.

  3. Mencari mitra bisnis seperti mencari istri. Tak perlu tergesa-gesa, namun gunakan semua jalur yang mungkin untuk memperoleh informasi seluas-luasnya. Jika masih ragu bersabarlah, jika Anda yang perlu rendah hatilah. Tetaplah memperjelas kriteria dari mitra bisnis yang kita cari.

  4. Yakinkanlah mitra bisnis Anda dengan memberikan manfaat nyata, bukan janji-janji. Dan selalulah menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak agar reputasi terjaga dan hubungan bisa terjaga langgeng.

  5. Cermatlah membaca pasar. Jadilah yang terdepan dalam mengantisipasi siklus. Masukilah pasar yang belum matang.

  6. Ketepatan mengatakan “no” sama pentingnya dengan ketepatan mengatakan “yes”. Jangan takut menunda menggarap sebuah bisnis baru jika Anda yakin keputusan itu mendatangkan hasil yang lebih baik di masa depan.

  7. Ada kalanya seorang entrepreneur harus menggunakan intuisinya dalam mengambil keputusan. Intuisi dapat dilatih dan dipelajari berdasarkan pengalaman. Semakin sering seorang entrepreneur dihadapkan pada keharusan mengambil keputusan pada saat sulit, semakin tajam intuisinya.

  8. Seorang entrepreneur adalah juga seorang pemasar yang tangguh. Ia tak kenal lelah menceritakan dan meyakinkan sebanyak mungkin orang pada saat kapanpun tentang betapa bernilainya bisnis baru yang ia garap.

  9. Seorang entrepreneur yang sukses, membangun dan bekerja lewat organisasinya. Dalam tahap apapun bisnis Anda, usahakan membangun organisasi.

  10. Jangan memikirkan kemungkinan gagal. Pusatkan perhatian pada upaya mencapai hasil terbaik. Dan bila belum juga berhasil, upayakan lagi sampai berhasil.

Prestasi, nasihat dan prinsip-prinsip Ciputra telah menjadi inspirasi dan membangun motivasi yang lebih besar lagi bagi saya untuk merealisasikan mimpi-mimpi saya membangun bisnis yang inovatif, menciptakan lapangan kerja baru dan turut mensejahterakan bangsa. Semoga Anda pun merasakan hal yang sama. Mari kita kobarkan semangat entrepreneurship yang benihnya mungkin saja sudah tertanam namun terpendam dan belum tumbuh, tersembunyi terlalu lama di dalam hidup kita.

Selamat membangun bisnis.

Salam hangat penuh semangat.

Daftar Pustaka :

Andrias Harefa & Eben Ezer Siadari, The Ciputra's Way Praktik Terbaik Menjadi Entrepreneur Sejati, Elex Media Komputindo, Cetakan ke-2, 2008.

Selasa, 07 Oktober 2008

Kepemimpinan dalam Mengatasi Krisis

Oleh: Betti Alisjahbana

Minggu lalu kita menyaksikan drama tarik ulur persetujuan RUU Bailout senilai US700 miliar di kalangan politisi Amerika. Kejatuhan yang menimpa lembaga keuangan di AS- sebagai dampak dari krisis kredit subprime mortgage- telah meruntuhkan kejayaan Wall Street sebagai pusat keuangan global. Lehman Brothers Holdings Inc. bangkrut, Merrill Lynch & Co dijual ke Bank of America Corp. Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley menilai tidak ada masa depan pada bisnis bank investasi dan model bisnis yang dinilai rusak ini perlu digantikan.

Krisis keuangan di Amerika ini juga menyuguhkan pertunjukan saling tuding. Calon Presiden dari partai Demokrat Barrack Obama menuduh bahwa krisis ini adalah akibat dari Filosofi tim administrasi Bush yang gagal. Saling tuding pun terjadi diantara kedua partai di DPR segera setelah voting pertama yang gagal meloloskan bailout.

Di Indonesia kita menyaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat paripurna yang dihadiri oleh Wakil Presiden, sejumlah menteri, Gubernur BI, kalangan bisnis, akademisi dan media. Selama satu setengah jam, Yudhoyono menampilkan data ekonomi dan politik yang menunjukkan adanya perbedaan besar antara keadaan saat ini dan menjelang krisis moneter 10 tahun yang lalu dan mengajak untuk bersikap optimistis dalam menghadapi badai ekonomi. Beliau mengakhiri paparannya dengan 10 arahan bagi pejabat pemerintah, pedoman konsultatif bagi gubernur BI dan himbauan kepada para pengusaha dan tokoh media.

Menjaga Keseimbangan dalam Krisis

Krisis kerap terjadi dalam organisasi. Dan selama organisasi berisi manusia, akan ada kesalahan, kontroversi, kecelakaan, pencurian dan penipuan. Orang memang tidak selalu mengikuti aturan. Itu sebabnya ada polisi, pengadilan dan penjara. Bagi para pemimpin, krisis seringkali adalah hal yang paling menyakitkan dan tes terberat dalam karirnya. Krisis bisa menimbulkan kecemasan, mengakibatkan tidak bisa tidur dan membuat perut mulas. Meskipun begitu, krisis menuntut pemimpin untuk tegar, tenang dan bisa menjaga keseimbangan antara mencurahkan segala daya dan upaya untuk mengatasi krisis di satu sisi, melokalisasinya sehingga tidak menjalar, dan menjalankan kegiatan secara normal di bagian lain seakan-akan tidak ada krisis. Hal ini yang sering terlupakan dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Karena bila Anda hanya fokus pada pemecahan krisis saja, tanpa melokalisasinya dan tanpa meyakinkan bahwa di bagian lain organisasi tetap berjalan baik, maka seluruh organisasi dapat terlibas oleh krisis.

Krisis sangat bervariasi bentuknya. Ada yang sifatnya internal, ada pula yang melibatkan pemberitaan di media dan mengandung konsekuensi hukum. Ada yang bisa diselesaikan dengan cepat, ada pula yang makan waktu berbulan-bulan. Berikut ini adalah beberapa contoh krisis yang bisa terjadi dalam organisasi :

  • Tuntutan atas kualitas barang yang buruk atau cara berbisnis yang tidak etis

  • Musibah yang melibatkan pegawai atau pelanggan

  • Pemberitaan negatif di media tentang organisasi Anda

  • Kebakaran, banjir, badai atau kerusakan yang berdampak negatif pada binis dan/atau properti.

Setiap krisis berbeda sehingga sulit membuat resep penanganannya. Namun demikian ada beberapa petunjuk yang bisa digunakan :

1, Ambil asumsi terburuk. Kita akan buang waktu terlalu banyak bila mencoba mengelak atau membantah dengan mengatakan tidak ada masalah. Lewati saja tahapan membantah ini dan langsung siapkan mental kita bahwa masalah ini akan membesar dan memburuk dan bahwa kita harus menanganinya segera.

Pada awal-awal saya memimpin, saya pernah mengalami suatu krisis dimana ketika saya mendengar ada kejanggalan, reaksi pertama saya adalah menepisnya dan menganggap hal seperti itu tidak mungkin terjadi di organisasi yang saya pimpin. Pada akhirnya masalah menjadi besar dan penanganannya lebih sulit. Berbekal pengalaman itu, bila ada laporan suatu kejanggalan saya ambil asumsi bahwa ada yang salah, lalu kami lakukan apa yang diperlukan untuk mengatasinya agar segera bisa diatasi.

2. Asumsikan bahwa semua informasi akan bocor dan semua orang akan tahu. Komunikasikan apa yang kita ketahui segera setelah kita mengetahuinya. Kita akan mengundang spekulasi bila kita tidak melakukannya dan orang lain yang tidak mengetahui duduk persoalannya bisa jadi akan membuat cerita sendiri yang lebih buruk dari yang sebenarnya.

Putuskan apa yang akan disampaikan dan siapa yang akan menyampaikan. Fakta yang sama bisa berarti berbeda bila disampaikan dalam konteks yang berbeda. Sampaikan fakta-fakta dalam konteks yang tepat dengan memperhatikan kepentingan pihak-pihak yang dirugikan dalam krisis ini.

Semakin terbuka kita bicara mengenai masalah, penyebab dan solusinya, semakin besar kepercayaan yang akan kita dapatkan dari mereka yang mendengarnya baik di dalam maupun di luar organisasi.

3. Ambil tindakan yang pantas. Kemungkinan besar akan ada faktor-faktor yang di luar kontrol kita yang akan memengaruhi kemampuan kita untuk mengatasi krisis. Jangan menjanjikan suatu solusi yang ada kemungkinan kita tidak bisa memenuhinya. Pada saat yang sama, yakinkan bahwa respon kita memadai sehingga kita dipandang sungguh-sungguh dalam mengatasi masalah ini.

4. Organisasi kita akan selamat dan pada akhirnya menjadi lebih kuat setelah krisis. Kita akan mendapatkan pelajaran berharga dari setiap krisis yang kita alami, meskipun seperti juga saya, Anda akan membenci setiap krisis.

Pelajaran umum yang saya dapat adalah kebijakan dan aturan akan usang bila tidak dihidupkan dan ditegakkan oleh semua manager setiap saat.

Ada 3 langkah untuk mencegah terjadinya krisis :

  • Kontrol yang ketat.
    Buat disiplin yang baik dalam sistem keuangan dan akunting dengan proses audit internal dan eksternal yang ketat. Para manajer lapangan harus mereview dan menindak lanjuti setiap temuan audit.

  • Proses internal yang baik.
    Untuk menghindari krisis perlu diterapkan proses rekruitmen yang ketat, evaluasi kinerja yang akurat dan program pelatihan komprehensif. Buatlah kebijakan perusahaan yang singkat dan jelas. Lakukan pelatihan sehingga semua pegawai mengerti.

  • Tindakan yang tegas dan tidak pandang bulu pada para pelanggar.
    Pelanggaran harus diberi hukuman yang setara dengan jenis pelanggarannya, termasuk pemecatan untuk pelanggaran berat.

Krisis akan selalu ada dan ketika terjadi rasanya sangat menyakitkan. Sesulit apa pun krisis itu, coba untuk tenang dan tegar. Ingatlah bahwa pada waktunya badai ini pun akan berlalu. Dan badai ini akan berlalu karena kita mengatasinya dengan baik. Kita akan menghadapi masalah besar itu, mengambil tanggung jawab atas masalah itu di tangan kita dan mencari solusinya. Pada saat yang sama kita tetap menjalankan operasi organisasi kita sehari-hari. Kita tidak akan pernah merasa senang dengan apa yang menimpa kita, tetapi suatu saat kita akan melihat bahwa kita dan organisasi yang kita pimpin menjadi lebih baik karena krisis itu.

Selamat menghadapi krisis dengan tegar.

Salam hangat penuh semangat.

Selasa, 23 September 2008

Power Tends to Corrupt

Oleh: Betti Alisjahbana

Tertangkap basahnya anggota Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mohammad Iqbal ketika menerima suap sejumlah Rp.500 juta di lift Hotel Aryaduta dari Presiden Direktur First Media Billy Sundoro menambah panjang daftar aktivis dan idealis yang terperangkap kasus korupsi ketika mereka memiliki kekuasaan. Muhammad Iqbal adalah mantan Ketua Presidium Dewan Mahasiswa ITB tahun 1977, aktivis Salman, dan Ketua Bidang Kekayaan PB HMI hingga 1981.

Sebelumnya Mulyana W. Kusumah, tenaga pengajar di FISIP UI yang aktif di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI), pendiri sejumlah organisasi seperti Perhimpunan Bantuan Hukum & HAM Indonesia (PBHI), Komite Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KONTRAS) dan Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP), juga tersandung kasus korupsi. Mulyana yang pada saat itu adalah Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) tertangkap basah menyuap auditor BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Khairiansyah Salman pada 8 April 2005.

Tertangkapnya Mulyana kemudian membuka kasus korupsi yang lebih besar di tubuh KPU dan menyeret Ketua KPU Dr. Nazarudin Sjamsuddin, seorang dosen dan Guru Besar di FISIP UI ke meja hijau. Nazarudin Sjamsuddin di vonis 6 tahun penjara setelah terbukti bersalah melakukan korupsi dalam pengumpulan dana taktis dari rekanan KPU dan pengadaan asuransi bagi anggota KPU.

Terungkapnya kasus korupsi pada tokoh-tokoh masyarakat yang sebelumnya dianggap idealis dan pembela yang lemah menimbulkan pertanyaan besar : Mengapa merekapun terjerat korupsi? Dalam artikel ini saya mencoba menganalisanya.

Korupsi Telah Mendarah Daging

Praktik korupsi di Indonesia terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari urusan kecil yang menyangkut pelayanan masyarakat di tingkat kelurahan, hingga rekayasa penggunaan anggaran di lembaga-lembaga pemerintah. Sedemikian parahnya sampai kita masuk peringkat kelima negara terkorup di dunia versi lembaga Transparency International Indonesia (TII). Dalam survei yang dilakukan TII di 32 kota terhadap 1760 responden, seluruh responden mengaku selalu dimintai uang pelicin ketika berinteraksi dengan institusi publik termasuk lembaga peradilan.

Dalam banyak kasus, korupsi di Indonesia bukan hanya didorong oleh motif pribadi pelakunya, tetapi juga karena merasa harus beradaptasi pada lingkungan atau sistem yang korup. Secara psikologis, seorang pegawai cenderung merasa tidak nyaman dan tidak aman jika tidak korup apalagi melaporkan kasus korupsi, karena akan dicap sebagai “sok bersih” atau “sok pahlawan” oleh rekan-rekannya. Lambat laun mereka yang hidup dalam lingkungan yang korup ini menjadi sulit untuk membedakan mana yang korupsi dan mana yang tidak, karena hal-hal yang sebetulnya korupsi sudah menjadi sesuatu yang wajar dilakukan oleh semua orang. Apalagi bila di tambah dengan kenyataan bahwa sebagian dari mereka tidak bisa mencukupi biaya hidup apabila hanya mengandalkan gaji saja.

Rendahnya tingkat kesejahteraan pegawai pemerintah, sikap permisif dan kompromis, lemahnya perangkat hukum, hingga lemahnya komitmen para penegak hukum, menjadi faktor dominan, kenapa korupsi tumbuh subur di masyarakat. Praktik - praktik korupsi ini, menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang sangat luas. Proses pembangunan tidak berjalan dengan semestinya karena uang yang seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat malah masuk ke kantong - kantong pribadi. Apalagi di saat negara tengah menghadapi persoalan berat seperti pengangguran, kemiskinan dan terancamanya anggaran akibat pengaruh ekonomi global, praktik korupsi, dipastikan akan semakin menambah beban negara dan rakyat.

Power Tends to Corrupt, and Absolute Power Corrupts Absolutely

Observasi di atas dinyatakan oleh John Emerich Edward Dalberg Acton, atau lebih dikenal sebagai Lord Acton pada tahun 1887. Ia adalah seorang ahli sejarah dan moralis. Kekuasaan memang telah membuat banyak politisi korupsi. Pada awal karirnya banyak dari mereka mempunyai idealisme dan semangat untuk merubah sistem. Mereka ingin membantu yang lemah dan miskin dan membasmi korupsi dan kesewenang-wenangan. Tetapi ketika mereka ada diposisi yang berkuasa ceritanya menjadi lain. Mereka menjadi lebih senang bergaul dan meyenangkan para penguasa, baik di pemerintahan maupun korporasi. Dan di atas semua itu, mereka sibuk berusaha meningkatkan kekuasaan dan kekayaannya sendiri.

Kekuasaan membuat orang mempunyai kecenderungan untuk korupsi, apalagi bila kekuasaan itu tidak diimbangi dengan rambu-rambu pembatas dan pengawasan yang memadai. Itu pula yang saya duga menyebabkan Mohammad Iqbal, Mulyana W. Kusumah dan Nazarudin Sjamsuddin terjerumus dalam jeratan korupsi.

Fokus di dalam memberantas korupsi selama ini banyak pada penangkapan koruptor dan kurang pada pencegahan terjadinya korupsi. Korupsi terjadi karena ada niat dan ada kesempatan. Governance yang lemah membuka kesempatan korupsi. Itu sebabnya penerapan Good Governance menjadi sangat penting sebagai langkah pencegahan. Empat elemen Good Governance adalah adanya: akuntabilitas, partisipasi masyarakat, kepastian hukum dan transparansi. World Bank mengatakan Good Governance dapat menghasilkan perbaikan tingkat kehidupan di negara berkembang sampai tiga kali lipat. Menurut Daniel Kaufman, Director Global Governance, World Bank Institute, negara dengan pendapatan per kapita $ 2000 per tahun, dapat meningkat menjadi $ 6000 dalam jangka panjang bila mereka memperbaiki governance-nya. Peningkatan tajam itu sebagai akibat dari perbaikan jumlah investasi baik dari dalam maupun luar negeri, penggunaan alokasi dana masyarakat dalam kontrol pemerintah yang lebih baik dan juga penggunaan SDM yang lebih baik.

Beberapa Kabar Baik

Korupsi adalah masalah nasional dan semua komponen masyarakat harus terlibat didalam memeranginya. Di antara banyaknya kabar buruk tentang korupsi, beberapa hal positif yang perlu kita syukuri diantaranya adalah, KPK dibawah kepemimpinan Antasari Azhar sejauh ini telah menunjukan kinerja yang baik. Di antaranya KPK telah berhasil menangkap basah kasus suap untuk mengubah hutan lindung, kasus korupsi pengadaan kapal patroli dan terakhir kasus suap menyangkut persaingan usaha.

Dunia pendidikan tinggi seperti Universitas Paramadina telah mulai memainkan peran sesuai dengan cakupan kerjanya yaitu pendidikan, dengan menerapkan pendidikan anti korupsi dengan bobot 2 SKS. Meskipun banyak yang mengatakan bahwa pendidikan anti korupsi itu harus dimulai sejak dini, tapi tidak berarti dunia pendidikan tinggi lalu bisa berpangkutangan. Pendidikan tinggi justru menjadi fase terakhir pendidikan formal bagi generasi muda yang akan memasuki dunia nyata, baik di sektor swasta, pemerintahan, maupun civil society. Karena itu pembekalan mahasiswa dengan pengetahuan, semangat, dan ketrampilan anti-korupsi menjadi penting. Kita berharap, pendidikan antikorupsi bukan sebuah pilihan, tapi merupakan suatu keharusan -- sebagai ikhtiar kolektif untuk membongkar tradisi dan praktik korupsi di Indonesia.

Ketika berita di berbagai media dipenuhi berita buruk tentang maraknya korupsi di Indonesia, Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) tahun ini untuk ketiga kalinya akan memberikan penghargaan kepada tokoh pejabat publik yang selain tidak korupsi juga menunjukan usaha nyata untuk membersihkan lingkungannya dari korupsi. Sebagai ketua dewan juri, saya sungguh gembira bahwa ternyata kami berhasil mendapatkan tiga orang pemenang yang kiprahnya dalam memerangi korupsi mengagumkan. Para pemenang ini akan diumumkan pada tanggal 28 Oktober nanti dan diharapkan dapat menjadi teladan yang bisa memberikan inspirasi dan mempengaruhi lebih banyak orang untuk aktif mencegah dan memerangi korupsi.

Mari kita turut aktif untuk mencegah dan memerangi korupsi.

Salam hangat penuh semangat.

Minggu, 21 September 2008

Pemimpin dan Layanan Pelanggan

Oleh: Betti Alisjahbana

Mengawali kiprah saya sebagai pengusaha, awal tahun ini saya mulai mengurus administrasi pendirian perusahaan. Sudah lama kita mendengar betapa sulit nya mengurus perizinan di Indonesia ini. Tapi ternyata antara mendengar dan mengalami sendiri sungguh berbeda rasanya. Beberapa kali saya harus geleng-geleng kepala dan menarik napas panjang menahan amarah melihat betapa sulit dan tidak masuk akalnya layanan publik di negara ini dijalankan.

Tidak heran kalau dalam laporan IFC peringkat Indonesia turun 2 tingkat ke nomor 129 dalam hal kemudahan berbisnis, sementara negara tetangga terdekat kita Singapura ada di posisi nomor 1. Melihat layanan yang begitu berbelit-belit, mau tidak mau saya berpikir, bila Indonesia ini sebuah perusahaan, akankah ia bertahan hidup ditengah persaingan tetangga-tetangganya yang lebih gesit membenahi diri dalam melayani pelanggannya?

Pentingnya kepuasaan pelanggan bukan sesuatu yang baru bagi perusahaan. Tapi yang seringkali menjadi tantangan adalah bagaimana membuat sebuah organisasi secara konsisten bisa memberikan layanan pelanggannya dengan prima dan bagaimana semua orang dalam organisasi, tanpa kecuali, menaruh kepuasan pelanggan pada prioritas utama. Artikel ini memberikan fokus pada peran pemimpin dalam membangun organisasi yang berorientasi pada pelanggan.

Walk The Talk at The Top.

Sangat penting bahwa pemilik atau CEO dari suatu organisasi menujukkan ketulusan dan kepeduliannya dalam memberikan layanan prima kepada pelanggan. Seorang CEO yang dalam kesehariannya terlibat dalam membantu pelanggan, mencari tahu apa yang dibutuhkan pelanggan dan mencari cara untuk memenuhinya, adalah CEO yang mengoperasikan perusahaan dengan layanan pelanggan prima. Seorang CEO harus membuat suatu mekanisme agar ia tahu bagaimana kondisi kepuasan pelanggan organisasinya dari waktu ke waktu dan menyediakan cara yang mudah bagi pelanggan untuk memberikan masukan. Sewaktu-waktu ia turun ke lapangan untuk melihat secara langsung, bagaimana pelanggan di ayani. Ia pun membangun sistem penghargaan pegawai yang mendorong kepedulian pada pelanggan.

Memperlakukan Pegawai sebagai Pelanggan

Pegawai yang senang akan membuat pelanggan senang. Di kebanyakan bisnis, terutama bisnis layanan, sikap dan tingkah laku pegawai menentukan kualitas layanan pelanggan. Bila kita memperlakukan pegawai dengan baik dan memuaskan mereka maka merekapun akan memperlakukan pelanggan dengan baik dan memuaskan pelanggan. Pemimpin harus membuat pekerjaan menyenangkan bagi para pegawai, dimana hasil kerjanya dihargai, sehingga mereka bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Bila pegawai di perlakukan seperti pelanggan, maka akan terjadi hubungan yang sangat sehat dimana semua diuntungkan: pegawai untung, pelanggan untung dan perusahaan pun untung.

Mempunyai Rencana Kerja Tertulis untuk Membangun Layanan Pelanggan dengan Prima

Suatu rencana yang tertulis akan sangat membantu dalam membangun budaya untuk memberikan layanan pelanggan dengan prima. Misi organisasi harus dengan jelas menempatkan pelanggan di pusatnya. Demikian pula visi organisasi, yang dibangun bersama-sama para pegawai, harus secara kuat menunjukkan arah organisasi dan penekanannya pada layanan pelanggan.

Mempunyai rencana yang tertulis dan secara teratur menjadikannya referensi adalah cara yang ampuh untuk memposisikan layanan pelanggan di garda depan rencana bisnis.

Membuat Standar Layanan

Perusahaan yang memberikan layanan prima pada pelanggannya mendefinisikan standar layanan utama dengan jelas. Standar layanan punya dua tujuan. Pertama standar ini sangat ampuh dalam membangun kesan yang positif di mata pelanggan. Kedua, standar ini adalah alat yang bagus untuk mengukur seberapa baik masing-masing pegawai di perusahaan memenuhi tingkat layanan yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan perusahaan.

Standar layanan harus bisa diukur agar bisa di kelola dengan baik. Banyak yang berpendapat bahwa sulit sekali mengukur kualitas layanan. Misalnya saja “keramahan” susah diukur. Keramahan memang susah diukur, tetapi senyum bisa diukur. Demikian juga ucapan salam pada pelanggan seperti: “Selamat pagi” atau “Selamat siang” bisa diukur. Lalu seberapa cepat masing-masing jenis layanan dijalankan dan berapa banyak kesalahan dan jumlah keluhan juga bisa diukur.

Ada tujuh kriteria dalam membuat standar, menurut Leland & Balley, yaitu : spesifik, ringkas, terukur, berdasarkan kebutuhan pelanggan, dicantumkan dalam deskripsi pekerjaan dan evaluasi kinerja, dibuat bersama-sama pegawai dan ditegakkan diseluruh organisasi.

Pemimpin mempunyai peran yang sangat vital di dalam membangun budaya layanan prima di organisasinya. Ia harus bisa membangkitkan inspirasi pegawai akan pentingnya layanan prima lalu membangun kemampuan, motivasi dan ruang gerak bagi mereka untuk melaksanakannya. Untuk membangun inspirasi, pemimpin perlu membangun visi yang menggugah, dan mampu mengomunikasikannya dengan jernih. Sikap dan perbuatannya dalam melayani dan memberikan fokus pada pelanggan harus bisa diteladani.

Ada dua hal yang penting dalam setiap organisasi bisnis : pelanggan dan produk. Bila organisasi menghasilkan produk yang hebat dan melayani pelanggannya dengan prima, maka mereka akan memiliki pelanggan yang setia yang mendatangkan pelanggan lain. Bisnisnya akan tumbuh sehat dan menguntungkan.

Selamat melayani pelanggan.

Salam hangat penuh semangat.

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Career.