Sabtu, 29 Maret 2008

Babak Baru Karir Saya




23.5 tahun yang lalu saya memulai karir saya di salah satu perusahaan terbaik di dunia, IBM. Saya memulai nya dari bawah, sebagai Trainee. Sebagai sarjana Arsitektur dengan ilmu TI ala kadarnya kala itu mimpi pun tidak bahwa suatu saat saya akan menjadi CEO perusahaan yang saya kagumi itu.



Berkarya dan mengembangkan diri di IBM
Tahap demi tahap berbagai jenjang karir saya jalani, berbagai penugasan saya tekuni dengan sepenuh hati. 2 penugasan internasional pun saya sambut dengan penuh percaya diri. Pertama sebagai General Manager, General Business, ASEAN dan South Asia, kedua sebagai General Manager, e-business & Cross Industry Solutions, IBM ASEAN & South Asia. Keduanya berbasis di Singapura. Puncak karir saya di IBM saya peroleh, ketika di bulan Januari tahun 2000 saya di angkat menjadi Presiden Direktur PT IBM Indonesia, sekaligus menjadi wanita pertama yang menduduki posisi pimpinan operasi IBM di suatu negara di IBM kawasan Asia Pasifik.

Setengah hidup saya, saya nikmati di IBM, perusahaan yang telah membesarkan saya. Tiada kata yang bisa melukiskan betapa besar rasa terima kasih saya pada IBM. Ia bukan saja tempat berkarya yang ideal, tetapi juga sekolah yang telah melatih dan memberikan kesempatan bagi saya untuk berkembang menjadi seorang profesional yang handal.

Pengambilan keputusan yang sulit
Sejak bulan Juni tahun lalu yang lalu pembicaraan tentang karir saya selanjutnya telah mulai di bahas. Harus di akui opsi yang tersedia di IBM sangat menarik dan akan memperluas pengalaman dan wawasan saya. Namun demikian sudah sejak lama saya menginginkan sesuatu yang sama sekali berbeda. Sesuatu yang memungkinkan saya untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk kegiatan sosial.

Di bulan Januari 2008, setelah delapan tahun menakhodai IBM Indonesia, dan setelah berdoa meminta petunjukNya di Tanah Suci, saya merasa kini saat yang tepat bagi saya untuk memulai babak baru karir saya. Ini adalah salah satu keputusan yang paling sulit yang pernah saya ambil. Saya gembira akhirnya saya bisa mengambil keputusan ini.

Babak Baru
Tanggal 31 Maret 2008 adalah hari terakhir saya di IBM. Mulai 1 April 2008 saya adalah seorang Pengusaha dengan motivasi sosial. Saya telah mendirikan QB Creative, sebuah perusahaan yang bergerak di Industri Kreatif. Saya memulainya di 3 bidang :
  • QB Headlines, sebuah media online
  • QB Architects, menawarkan jasa desain arsitektur sekaligus developer kluster perumahan.
  • QB Creative IT
Mimpi saya, melalui QB Creative dan yayasan yang akan dibentuk kemudian, kami bisa membuka kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk sukses di dunia internasional.

Undangan untuk mengunjungi QB headlines.
Tanggal 1 April saya akan meluncurkan http://qbheadlines.com/ sebuah media online dengan ke istimewaan :
  • Berisi ringkasan berita penting, maksimum 500 karakter. Waktu Anda sangat berharga, karenanya kami memilih dan menyarikan berita penting untuk Anda.
  • Setelah 23.5 tahun berkarir dan 10 tahun ber-investasi saya ingin berbagi pengalaman melalui QB Career dan QB Investment. Disana saya menulis artikel, tips dan menjawab pertanyaan.
  • Ada kolom khusus QB Innovation dan QB Creative Industry dengan harapan bisa menjadi sumber inspirasi.
  • Forum Debat dengan paparan pro dan kontra. Pembaca kami undang untuk mengajukan pendapatnya. Hasil debat akan kami rangkum dan kami kirimkan pada pihak yang tepat sebagai sumbangan pemikiran. (Forum Debat baru akan dimulai 7 April 2008).

Saya akan sangat gembira bila Anda bersedia untuk :
  • Menjadi pengunjung tetap http://qbheadlines.com/
  • Mengajak teman-teman Anda mengunjungi QB Headlines agar mereka pun dapat mengambil manfaat dari topik-topik di media ini.

Terima kasih dan salam hangat penuh semangat

Betti Alisjahbana
Founder & CEO QB Creative

Rabu, 26 Maret 2008

Pilih Cara Inovatif Untuk Pelatihan




Oleh: Betti Alisjahbana

Dunia kini semakin datar, bukan karena dunia kehilangan bentuk bundarnya, tetapi persaingan di dunia bisnis sudah semakin imbang. Situs web yang semakin menjamur dan relatif tidak mahal bisa dimanfaatkan oleh perusahaan besar maupun kecil. Perubahan yang tak henti-hentinya serta berbagai disrupsi yang datang dari dunia bisnis, politik, dan alam diberbagai belahan bumi, semakin besar pengaruhnya di dunia yang saling ter-interkoneksi kini.

Organisasi yang berkinerja terbaik bukan lagi yang terbesar dan terkuat, melainkan yang paling inovatif, paling bisa menyesuaikan diri dengan perubahan. Kita ada dalam situasi “on demand” dimana informasi, solusi dan hasil harus dapat diperoleh segera saat dibutuhkan.

Hal yang sama terjadi pada pelatihan. Meskipun cara mengajar traditional seperti dalam kelas, kuliah dan materi cetakan tetap memberikan manfaat bagi perorangan, tim dan organisasi, situasi pasar bergerak sangat cepat. Kebutuhan untuk bisa menjawab kebutuhan klien yang berubah dengan cepat membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam pelatihan.

Fokus pelatihan harus diperluas melebihi sekedar individual menjadi mencakup tim dan organisasi. Pelatihan harus menjadi kendaraan untuk meningkatkan kerja sama dalam organisasi termasuk mata rantai suplainya. Mereka yang belajar harus terlibat dalam membentuk pengalaman belajarnya, tidak sekedar menerima secara pasif. Kesempatan belajar harus terintegrasi dalam proses alur kerja, sehingga memungkinkan kita belajar sambil bekerja.

Organisasi harus menyadari kebutuhan ini sejak awal untuk dapat mentrasformasikan proses belajar. Belajar melalui interaksi antar muka terlalu makan waktu dan mahal dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan dunia modern. Dunia ”on-demand” membutuhkan kebijakan pelatihan yang sesuai.

Pelatihan terpadu, mengkombinasikan cara lama dan baru

Pelatihan “on demand” memungkinkan organisasi untuk mengalihkan penekanan dari “pekerja pergi ke tempat belajar” menjadi “pelajaran di datangkan pada pekerja dan pekerjaannya”. Dengan jadwal kerja yang semakin padat, pekerja yang tinggi mobilisasinya, serta peran/jabatan yang sering berubah, cara belajar harus disesuaikan agar cocok dengan kebutuhan masing-masing individu. Paduan system belajar yang mengkombinasikan pelajaran dalam kelas, pelajaran online, pelajaran kolaboratif virtual dan pelajaran interaktif adalah solusi yang baik.

Pendekatan belajar terpadu dapat mencakup :

Belajar dari informasi - Materi pendukung pekerjaan, materi referensi sering kali digunakan sebagai titik awal. Biasanya materi-materi ini berbasis Web dan memanfaatkan transfer informasi secara online. Hal ini memungkinkan seseorang mengakses hanya materi yang dibutuhkannya dan relevan dengan fungsi pekerjaan dan kebutuhan bisnis saat itu. Pelajar bisa belajar sesuai dengan kecepatan belajar pribadinya sehingga menambah motivasi dan membuat mereka bisa belajar lebih cepat dan komprehensif.

Belajar dari interaksi, simulasi atau permainan – Umumnya berbasis multimedia. Tipe belajar ini membuat pelajar bisa latihan dengan skenario seperti di dunia nyata secara online. Dengan memanfaatkan informasi yang telah dipelajari dalam pendekatan sebelumnya, pelajar bisa jalan sendiri menggunakan modul-modul spesifik dan permainan interaktif, coaching dan simulasi yang barlapis-lapis. Latihan seperti ini menyediakan pilihan respond yang bervariasi sehingga membantu pelajar menguasai kompetensi yang relevan.

Belajar secara kolaboratif – Pendekatan ini memungkinkan peserta untuk bekerja dengan teman sejawatnya dalam kelas virtual, e-labs dan sesi-sesi kolaboratif untuk membangun kesadaran akan dunia nyata dan kemampuan bekerja dalam tim melalui conferensi baik fisik maupun online. Sesi-sesi ini umumnya difasilitasi, artinya ada ahlinya yang memberikan skenario dan memonitor serta mengarahkan diskusi.

Belajar dalam kelas – Adalah diskusi tentang pelajaran-pelajaran untuk melengkapi dan memperkaya ketiga pendekatan sebelumnya. Pendekatan ini mencakup belajar dalam laboratorium, sesi dalam kelas, mentoring, permainan peran, coaching dan akses pada para ahli (Subject Matter Experts) juga ujian dan studi kasus yang sebenarnya.

Transformasi pelatihan sangat diperlukan.
Dunia bisnis masa kini tidak dapat dioperasikan dengan cara lama. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, memaksimumkan pendapatan dan mengurangi resiko, perusahaan harus menyediakan dan menerapkan cara belajar inovatif yang akan menjawab tantangan-tantangan masa kini.

Kamis, 20 Maret 2008

Open For Business : Bagaimana Standar Terbuka Akan Membentuk Bisnis Lima Tahun Kedepan


Oleh: Betti Alisjahbana


Standar Terbuka adalah sebuah katalisator penting untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan bisnis, akan tetapi karena Standar Terbuka biasanya adalah bagian dari teknologi, seringkali terlewatkan atau bahkan dipandang sebelah mata.

Apakah standar penting?

Di era digital saat ini, standar tentu saja penting. Semua hal yang kita temui, mulai dari perangkat hiburan hingga transportasi, layanan keuangan, komunikasi, korespondensi dan pendidikan akan berjalan lebih baik jika didasari standar yang terbuka.

Lima tahun kedepan, sejalan dengan berlanjutnya peningkatan kemampuan teknologi informasi dibarengi dengan harganya yang terus turun, teknologi berkemampuan besar dikombinasikan dengan standar terbuka dan Internet akan membangun infrastruktur global yang memberikan akses pada berbagai sumber daya bagi masyarakat dan industri. Lingkungan yang tercipta akan lebih lintas industri yang bercirikan inovasi kolaboratif, lebih jauh dari apa yang kita bayangkan. Semuanya ini hanya akan terwujud bila standar terbuka diterapkan.

Singkat kata, standar terbuka adalah buah karya orang-orang independen yang bekerjasama secara kolaboratif dalam mengembangkan solusi untuk menjawab kebutuhan dan tujuan bersama yang akan membantu bisnis dan pada akhirnya konsumen. Coba kita bayangkan, seperti apa hidup kita hari ini tanpa standar listrik, engineering, aturan bagunan dan bidang-bidang lainnya? Dengan mengadopsi standar, industri dapat meraih hal-hal luar biasa.

Standar terbuka punya peranan cetak biru, atau ibaratnya sebuah jaminan asuransi yang memungkinkan berbagai teknologi dan industri (seperti kesehatan, keuangan, otomotif, ritel, energi dan lain-lain) untuk berbagi informasi dan berinteraksi secara lebih cepat, mudah dan murah. Singkat kata Interoperabilitas dapat terjadi melalui stadar terbuka. Hal ini memberikan perusahaan lebih banyak pilihan, bukan hanya satu solusi tertutup (proprietary).

Setiap perusahaan dan institusi memiliki data penting yang disimpan di seluruh bagian organisasi dan jaringan mitra usahanya– data yang dimaksud disini adalah data suplai, permintaan, kualitas barang, perilaku konsumen, keahlian SDM dan lain-lain. Semua informasi ini, apapun bentuknya, mempunyai potensi untuk dapat diintegrasikan, dianalisa dan dieksploitasi dengan cara-cara yang inovatif dengan adanya standar terbuka. Standar terbuka dapat dilihat sebagai sebuah pondasi yang dapat menjamin bahwa informasi yang diciptakan saat ini akan dapat diakses dan diproses di waktu mendatang guna memberikan manfaat bagi industri dan konsumen.

Terlebih lagi, sejalan dengan perkembangan Internet 3D dan terbangunnya aplikasi dan layanan dunia virtual, cetak biru komunikasi yang bersifat umum harus didasari oleh standar terbuka seperti juga protokol Internet saat ini yang memungkinkan komponen apapun dalam sebuah jaringan untuk berbicara dengan komponen lainnya, sehingga menciptakan sebuah infrastruktur untuk kolaborasi dan koordinasi sumber daya ke seluruh dunia.

Lima tahun ke depan, kita bisa melihat standar terbuka merubah cara kita berbisnis dengan cara sebagai berikut :
Memperkuat posisi tawar dan kompetisi. Dalam dunia standar terbuka, pemasok tunggal adalah masa lalu. Standar terbuka akan mewujudkan pasar produk dan jasa yang lebih kompetitif sebagai akibat dari banyaknya pilihan.
UKM akan meraih banyak manfaat dari standar terbuka, seperti OpenDocument Format (ODF) dan aplikasi-aplikasi berbasis web. Berbagi Informasi antar berbagai sistem komputer seperti desktop, laptop, portable devices atau data center menjadi lebih mudah, tanpa dihalangi oleh keharusan untuk menggunakan satu sistem operasi tertentu dan ganjalan aplikasi.

· Dunia Virtual, seperti Second Life, ActiveWorlds dan lain-lain, akan menjadi bagian dari cara kita berinteraksi, bertukar informasi dan berbisnis. Dunia virtual ini akan menciptakan cara-cara baru untuk mencari dan bekerja-sama dengan pelanggan di Internet 3D, demikian juga untuk bersosialisasi, berkolaborasi, mendapatkan pelatihan dan berjualan. Standard terbuka memungkinkan pertukaran informasi dan berbagai transaksi.

· Sebuah standar spesifik industri generasi baru berbasis service oriented architecture (SOA) dan standar infrastruktur terbuka akan tercipta. Hal ini akan memungkinkan proses bisnis dan teknologi di bidang kesehatan, pendidikan, asuransi, perbankan, telekomunikasi dan bidang-bidang lainnya untuk mengurangi biaya, mempercepat akses ke pasar, memperluas opsi dan sumber daya, meningkatkan komunikasi, mengurangi resiko dan menciptakan solusi-solusi yang lebih handal.

Sebagai contoh, standar terbuka akan menjadi pondasi untuk era baru di dunia analitik kesehatan dimana akan terjadi integrasi antara data klinis, keuangan, operasional, klaim, genomis, dan data medis lainnya dalam format yang aman dan pribadi, sehingga memungkinkan dilakukannya analisa untuk mendapat insight dari jutaan data medis pasien untuk mencegah dan memerangi penyakit.

Open standards semakin menjadi jantung dari inovasi dan bisnis baru. Dengan terjalinnya kolaborasi – dalam perusahaan, antar perusahaan, dengan komunitas pakar secara oline dan bahkan dengan individu-individu di seluruh dunia – coba bayangkan apa saja yang akan hilang jika tidak ada standar terbuka. Standar terbuka adalah perekat yang mengikat semua ini – dan memberikan pilihan bagi perusahaan.

Survey IBM pada para CEO menunjukkan bahwa ukuran keuangan apapun yang mereka gunakan – pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan margin keuntungan atau rata-rata keuntungan dalam suatu kurun waktu – mereka yang berkolaborasi dengan baik secara konsisten menghasilkan kinerja terbaik. Jika kita mengabaikan standar terbuka, kita akan kehilangan apa yang disebut oleh para CEO sebagai keunggulan kompetitif : inovasi kolaboratif.