Selasa, 27 Mei 2008

Mencapai Kebebasan Finansial

Oleh: Betti Alisjahbana

Kebebasan Finansial (Financial freedom) didefinisikan sebagai gaya hidup yang terencana dengan baik dimana Anda tidak perlu bekerja untuk mendapatkan pendapatan guna membiayai pengeluaran- pengeluaran Anda. Biasanya kebebasan finansial ini bisa dicapai dengan 2 kemungkinan :

  • Anda punya pendapatan pasif dari investasi Anda.
  • Anda punya banyak Aset yang bisa dicairkan secara teratur.
Saya anjurkan Anda punya target kapan Anda akan mencapai kebebasan finansial, sehingga Anda lebih bebas memilih apa yang ingin Anda lakukan dengan hidup Anda.

Berpikir Seperti Orang Kaya

Anda akan menjadi apa yang seringkali Anda Pikirkan. Orang-orang kaya mempunyai kebiasaan selalu berpikir tentang kebebasan finansial. Sejak muda atau pada suatu saat dalam hidupnya, mereka menjadi sangat fokus pada pencapaian suatu tujuan keuangan. Mereka kemudian membangun disiplin untuk melakukan pengorbanan-pengorbanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu. Mereka mengatur ulang seluruh kehidupan finansialnya : pendapatan, asuransi, investasi dan pengeluaran-pengeluaran sehingga terkoordinasi dan membuat mereka dapat mencapai target finansialnya.

Banyak orang yang mepunyai kebiasaan menikmati semua uang yang dimilikinya termasuk yang bisa dipinjamnya, dari kartu kredit maupun dari teman, dengan membelanjakannya.

Pada suatu saat Anda perlu memilih arah. Arah pertama adalah menghasilkan uang, menyisihkan uang untuk investasi, membangun kekayaan. Arah ke dua adalah menghasilkan uang, memboroskan dan terperangkap dalam hutang. Terlepas dari arah manapun yang telah Anda pilih selama ini, Anda bebas untuk memilih arah mana yang akan Anda ambil sekarang dan selanjutnya.

Membangun Mindset Jutawan Dolar

Jim Rohn pernah menulis:
“ Becoming a millionaire is not that difficult, but it is not the most important thing. The most important part of becoming a millionaire is the person that you have to become to accumulate a million dollars in the first place.

Anda harus membangun karakter, kepribadian dan kebiasaan yang sangat berbeda apabila Anda ingin mencapai tujuan finansial Anda dan tetap mempertahankan uang Anda. Apabila Anda sudah bisa menjadi jenis orang yang bisa menghasilkan dan mengumpulkan 1 juta dolar, maka anda akan bisa menghasil kan juta dolar yang ke dua dan ketiga juga. Bahkan bila sesuatu yang kurang menguntungkan terjadi dan Anda kehilangan semua uang Anda, Anda bisa mengumpulkannya lagi dalam waktu yang tidak lama, karena Anda sudah menjadi orang yang bisa menjadi jutawan dolar.

Kebiasaan Jutawan Dolar

Kebiasaan seorang jutawan dolar yang dibangun sendiri bukan dari korupsi adalah sangat hati-hati dengan uang. Mereka tidak beli barang baru bila bisa beli barang bekas. Misalnya saja, kebanyakan Jutawan Dolar tidak beli mobil baru. Mereka menunggu sampai mobil berkualitas bagus berumur 2 tahun, sebelum mereka membelinya. Sesudah 2 tahun banyak mobil harganya tinggal 50% sementara kondisinya masih bagus.

Jutawan Dolar membangun kebiasaan untuk menyisihkan uang dan berinvestasi. Manusia adalah mahluk kebiasaan yang sangat cepat beradaptasi pada situasi ekternal. Bila Anda langsung menyisihkan 10% dari penghasilan Anda dan mendisiplinkan diri untuk hidup dengan 90% sisanya, dalam waktu dekat Anda akan menyesuaikan gaya hidup Anda sedikit ke bawah sehingga Anda merasa nyaman hidup dengan jumlah yang lebih sedikit itu. Dalam waktu dekat, hidup pada tingkat ini menjadi kebiasaan dan Anda tidak memikirkanya lagi. Apabila Anda merasa sulit untuk langsung memotong 10 %, Anda bisa memulainya dengan bertahap mulai dari 1 %, lalu bulan berikutnya 2 % terus ditambah secara bertahap sampai 10 %, lalu 15%, lalu 20 %.

Kelihatan Kaya atau Kaya?

Ada orang yang kelihatannya kaya dan ada yang memang kaya. Mereka yang kelihatan kaya membelanjakan uangnya untuk barang-barang mahal tapi uang simpanannya sedikit. Orang kaya yang sebenarnya membangun kebiasaan “menjadi kaya secara bertahap”.

Teori Parkinson mengatakan, “ Pengeluaran meningkat sesuai dengan penghasilan.” Artinya sejalan dengan meningkatnya penghasilan, maka pengeluaran Anda pun akan meningkat. Ini akan berlangsung, terlepas dari berapa besarnya pun penghasilan Anda. Dengan berjalannya waktu, Anda akan membangun kebiasaan untuk membelanjakan berapapun penghasilan Anda."

Ketika kita meminta seseorang untuk menyisihkan sebagian dari penghasilannya, kebanyakan berpendapat bahwa itu ide yang baik, akan tetapi banyak dari mereka sulit melakukannya, karena itu artinya, mereka harus menurunkan standard hidupnya. Pendekatan yang bisa Anda coba adalah berjanji untuk menyisihkan 50 % dari setiap kenaikan pendapatan yang akan Anda dapatkan sejak hari ini. Jadi kalau bulan depan pendapatan Anda naik 15 %, maka 7,5 % diantaranya anda langsung sisihkan. Buatlah rekening bank terpisah, sehingga uang yang akan investasikan ini tidak tercampur dengan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Ini lebih mudah dilakukan karena yang akan anda sisihkan adalah penghasilan yang belum Anda dapatkan, artinya Anda tidak perlu menurunkan standard hidup Anda untuk melakukannya. Dengan cara ini, apabila Anda melakukannya dengan disiplin maka lama-kelamaan Anda akan bisa menyisihkan 15 % lalu 20 % lalu 30 % dari pendapatan Anda.

Gembira Dengan Tumbuhnya Aset Anda

Kebanyakan orang mengasosiasikan membelanjakan uang dengan kebahagiaan dan menabung dengan penderitaan. Anda harus merubah pola pikir ini. Tugas Anda adalah untuk mulai mengasosiasikan menyisihkan uang untuk investasi dan melihat uang Anda tumbuh sebagai kebahagiaan. Semakin Anda merasa bahagia dengan melihat simpanan Anda tumbuh, Anda akan semakin termotivasi untuk mengurangi pengeluaran dan menambah simpanan.

Kebanyakan orang yang sukses secara finansial, terbiasa untuk merasa gembira dan puas menyisihkan uang, berinvestasi dan menumbuhkan uangnya. Sebaliknya kegagalan financial datangnya dari kebiasaan untuk merasakan sebagian besar kebahagiaan dari kegiatan membelanjakan uang.

Mengejar Kebahagiaan

Semua orang ingin bahagia. Mencapai kebebasan financial sebagai akibat dari keberhasilan membangun kebiasaan jutawan dolar adalah tujuan yang baik, tapi bukan yang paling penting. Yang lebih penting adalah didalam prosesnya Anda akan menjadi orang yang punya keberanian, karakter, berpikir lebih dalam dan ulet. Sebagai akibat dari menjadi orang yang mencapai kebebasan finansial, anda akan merasakan indahnya bebas memilih apa yang ingin Anda lakukan dengan hidup Anda, Anda akan merasa betul-betul bahagia dan puas dengan diri Anda dan dengan semua bagian dari hidup Anda. Ini adalah tujuan yang paling berharga.

Daftar Pustaka : Million Dollar Habits, Brian Tracy.

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Investment.

Maju Lebih Cepat dengan Bantuan Mentor

Oleh: Betti Alisjahbana

Teresa, seorang direktur, mengatakan bahwa mentornya dulu bertanya padanya :” Persisnya apa yang ingin Anda capai dalam waktu 5 tahun.” Mentor nya ini memang selalu memacunya untuk maju dan itu memang yang seringkali kita butuhkan.

Apa Mentor Itu ?
Definisinya sangat luas, mencakup pembimbing, pelatih, penasihat, sponsor dan banyak lagi. Pada intinya, mentor seringkali adalah orang yang lebih senior, biasanya dalam organisasi yang sama, meskipun tidak harus demikian, yang menolong mereka yang lebih baru atau lebih muda untuk sukses.

Mentor membantu Anda untuk menguasai protokol yang tepat, siapa pemain utama, siapa pengambil keputusan dan siapa yang perlu ditemui dan diyakinkan. Mentor membantu Anda untuk lebih visibel, dengan cara membuat pengambil keputusan melihat hasil kerja dan potensi Anda. Ia memberikan kesempatan pada Anda untuk mencapai potensi maksimum Anda. Mentor memberikan nasihat bagaimana menangani suatu situasi atau mengambil keputusan karir.

Apa Peran Mentor ?

Untuk naik ke posisi yang lebih tinggi, Anda harus mempelajari berbagai ketrampilan, mentor dapat membantu Anda mempelajari ketrampilan itu. Selain bisa memberikan petunjuk tentang politik dalam organisasi, mentor bisa membantu Anda belajar tentang budaya organisasi : nilai-nilai, sejarah, norma dan standard yang diterapkan dalam organisasi. Mentor juga bisa memberi tahu Anda ketrampilan dan pengalaman apa yang Anda butuhkan untuk naik ke level berikutnya.

Saya merasakan betul peranan mentor ini dalam merealisasikan cita-cita saya untuk menjadi CEO Wanita pertama di IBM Indonesia. Melihat jenis-jenis tugas yang sudah pernah saya lalui sebelumnya, dia mengatakan saya harus mendapatkan pengalaman internasional agar wawasan saya lebih luas dan agar saya lebih visibel. Dia juga mengarahkan agar saya memimpin divisi jasa karena itu adalah bagian yang sangat penting dari bisnis IBM. Mentor saya itu juga membantu memberikan tips-tips praktis untuk menghadapi berbagai eksekutif yang perlu saya yakinkan.

Mentor menunjukkan jalur mana yang perlu dilalui untuk maju, dia juga memberikan nasihat posisi mana yang perlu diambil dan mana yang harus dihindari. Dia juga bisa memberikan informasi halangan-halangan apa yang mungkin akan datang.

Sponsor, dapat membantu meningkatkan visibilitas Anda dalam organisasi. Dia bisa membuat pimpinan yang lebih tinggi melihat betapa hebatnya Anda dengan menyertakan Anda pada komite, proyek dan tim yang penting. Mentor juga bisa memfasilitasi agar Anda diterima sebagai bagian dari "the inner circle”.

Masukan sangat penting tapi sering kali sulit didapatkan. Kadang-kadang Anda melakukan kesalahan dalam pekerjaan dan tidak ada seorangpun memberi tau sampai semuanya menjadi sangat terlambat. Disini pun mentor bisa memainkan peranannya.

Tahapan Proses Mentoring

Seperti apa proses mentoring ? Meskipun proses mentoring berbeda bagi masing-masing orang dan situasi, tapi ada hal-hal yang mirip didalamnya. Biasanya suatu mentoring dimulai dengan kesadaran bahwa ada suatu kesamaan antara kedua pihak. Keduanya merasa cocok dan ada cukup banyak hal-hal yang sama diantara keduanya. Misalnya saja kepribadian atau nilai-nilai yang sama. Mentor biasanya mulai memberikan bimbingan, informasi dan tantangan bagi mentee yang biasanya lebih muda. Biasanya hubungan mentor-mentee ini berlangsung beberapa tahun dan kedua belah pihak akan merasakan manfaatnya.

Akan tetapi bila ada perubahan status, misalnya karena promosi, transfer kebagian lain atau salah satu keluar dari organisasi, hubungan mentor-mentee ini bisa berubah. Mentee biasanya merasa mandiri dan mentor merasa bahwa pengalamannya tidak lagi dibutuhkan. Akan ada rasa tidak nyaman untuk sementara, namun hubungan baik akan kembali terjalin, sifatnya saja yang berbeda, yaitu hubungan pertemanan. Mentee ini kemudiaan akan membutuhkan mentor yang baru yang merefleksikan posisinya yang baru.

Bagaimana Mendapatkan Seorang mentor ?

Apabila Anda bekerja di suatu organisasi yang menganjurkan dan mendukung mentorship jawabannya akan lebih mudah. Mungkin akan Ada mentor yang ditugaskan untuk membantu Anda dalam suatu program mentoring yang sudah dibentuk.

Idealnya memang Anda memilih mentor sendiri sesuai dengan bidang yang ingin Anda pelajari dan yang memiliki kecocokan dengan Anda. Ketika sudah menemukannya maka anda bisa memintanya secara langsung atau minta bantuan manajer Anda untuk meminta kesediaan calon mentor tersebut.

Akan sangat menolong bagi suatu organisasi untuk membuat sebuah data base yang bersisi daftar nama orang yang bersedia menjadi mentor dan daftar orang yang ingin menjadi mentee. Mereka memberikan informasi tentang profil, minat, umur, departemen, dan tujuan. Database ini bisa membantu mempertemukan mentor dan mentee. Mereka bisa memilih siapa yang mempunyai banyak kecocokan dan bisa belajar banyak darinya. Jangan lupa mentoring adalah hubungan dua arah yang saling menguntungkan.

Beberapa Point Penting
  • Mintalah nasihat dari beberapa orang, meskipun Anda sudah punya seorang mentor resmi. Anda bisa mendapat manfaat dari pandangan dan nasihat yang datang dari sumber yang beragam.
  • Jangan lupa sediakan waktu Anda untuk membantu orang lain juga. Anda bisa menjadi sumber inspirasi bagi bagi orang lain dalam memulai sesuatu atau melakukan perubahan.
  • Bangunlah jaringan orang-orang yang bisa membantu Anda dan bisa mendapatkan manfaat dari bantuan Anda. Jaringan ini bisa dari tempat kerja, organisasi profesi, teman dan keluarga.
  • Anda bisa mendapatkan bimbingan dari sumber yang tidak Anda perkirakan sebelumnya. Gunakan jejaring Anda untuk mendapatkan pandangan dan informasi tentang kesempatan mentoring.
Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Career.

Selasa, 20 Mei 2008

Seperti Apakah Portfolio Investasi yang Tepat Untuk Anda?

Oleh: Betti Alisjahbana

Pembaca artikel tentang berbagai jenis investasi yang saya tulis menanyakan, “Portofolio investasi seperti apa yang tepat ?”. Setiap orang mempunyai profil risiko investasi yang berbeda, karenanya, portfolio investasi yang tepat pun berbeda-beda bagi setiap orang.

Seperti telah di bahas dalam artikel sebelumnya, ada 5 pilihan dasar investasi dan masing-masing memiliki tingkat risiko sendiri. Ada 2 prinsip investasi yang tidak boleh dilupakan :

* Tidak akan ada hasil tanpa tindakan.

* Anda harus ambil risiko untuk mendapatkan keuntungan

Sebagai ilustrasi, seandainya Anda punya sebuah usaha, dan Anda membutuhkan investasi sebesar Rp. 100 juta untuk mengembangkan produk baru. Untuk keperluan ini Anda bisa pinjam uang dari bank dan membayar bunga 12 % setahun. Berhasil atau gagal produk Anda itu, Anda tetap harus bayar kembali pokok dan bunganya. Kalau gagal bisa jadi Anda harus mengorbankan bisnis Anda yang lain untuk membayar pinjaman itu. Tapi bila Anda berhasil luar biasa, Bank tetap saja hanya menerima Rp.100 juta dan bunganya dan Anda menikmati keuntungan besar dari investasi ini.

Sebagai aternatif, bisa juga Anda mencari investor untuk menanamkan uang di perusahaan Anda dalam bentuk kepemilikan. Keuntungannya, Anda tidak perlu mengembalikan uang yang di tanam tadi. Bila bisnis Anda gagal, maka investor akan menderita akibat kegagalan Anda. Tapi bila berhasil, maka investor ini akan mendapatkan dividen sesuai dengan saham yang dimilikinya. Anda berbagi risiko dengan investor ini, oleh karenanya ketika berhasil, Andapun hanya memperoleh sebagian dari hasilnya.

Seandainya tidak satupun mengambil risiko. Bank menolak pinjaman Anda, investorpun memilih menyimpan uangnya. Tidak seorangpun melakukan tindakan dan karenanya tidak ada hasil bagi Anda, bagi bank maupun bagi investor.

Ketiga pihak bisa saja merasa bahwa mereka tidak mengalami kerugian karena uangnya utuh. Betulkah demikian? Salah, mereka telah rugi karena kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Mereka tidak ambil risiko, karenanya mereka tidak mendapatkan keuntungan.

Menyeimbangkan Tingkat Hasil Investasi dan Risiko

Untuk memulai suatu analisa hasil-risiko, Anda perlu menentukan hasil investasi yang diinginkan dari uang Anda. Semakin keras Anda ingin uang Anda bekerja, semakin besar risiko yang Anda harus ambil. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan tujuan investasi :

* Uang Anda terjaga daya belinya, artinya prosentase pertumbuhannya sama dengan tingkat inflasi.

* Uang Anda tumbuh dalam arti sebenarnya ( lebih tinggi dari inflasi).

* Uang Anda tumbuh secara agresif agar bisa membiayai suatu proyek besar, misalnya menyekolahkan Anak Anda di luar negeri.

Dari segi risiko, berikut ini adalah tingkatannya :

* Nilai awal investasi tetap terjaga, meskipun hasil investasi tidak besar.

* Bersedia menerima fluktuasi negatif demi mendapatkan hasil yang lebih besar

* Bersedia menerima fluktuasi negatif, termasuk kehilangan sebagian dari nilai awal investasi demi mendapat hasil investasi yang maksimal.

Profil Risiko Investasi Pribadi dan Portfolio yang Disarankan

Untuk tau bagaimana profil risiko investasi pribadi Anda, dibawah ini adalah sebuah quesioner yang bisa Anda isi. Dengan mengisinya, anda bisa mendapat gambaran tingkat risiko Anda dan rekomendasi portfolio yang disarankan.

No Pertanyaan Score Score Anda
1

Berapakah Usia Anda:

-Dibawah 45 tahun

-Antara 45 – 65 tahun

-Di atas 65 tahun

205

200

196


2

Mana yang paling tepat menggambarkan pekerjaan dan pendapatan Anda

-Pendapatan saya akan stabil atau meningkat

-Saya pensiun/tidak bekerja, tetapi pendapatan saya tidak tergantung pada hasil investasi ini.

-Saya pensiun/tidak bekerja, pendapatan saya tergantung pada hasil investasi ini.


222

217

161


3

Pengalaman Investasi Anda adalah :

-Terbatas : Di luar tabungan dan deposito, pengalaman investasi saya terbatas.

-Sedang : Saya telah memiliki beberapa pengalaman investasi. Saya mengharapkan rekomendasi lebih lanjut.

-Ekstensif : Saya seorang investor yang aktif dan berpengalaman. Saya lebih suka mengambil keputusan sendiri tanpa rekomendasi orang lain.


173

192


235


4

Mana yang paling tepat menggambarkan tujuan investasi Anda dan toleransi terhadap risiko:

-Saya ingin mengurangi resiko kehilangan pokok investasi dan tidak nyaman dengan fluktuasi investasi jangka pendek.

-Saya ingin mempertahankan pokok investasi tapi bersedia mengalami fluktuasi negatif dalam jangka pendek.

-Saya bersedia mengalami fluktuasi negatif untuk memperoleh potensi pendapatan yang lebih besar.

-Saya bersedia mengalami fluktuasi negatif termasuk kehilangan sebagian dari pokok investasia agar mendapat hasil setinggi mungkin.

24



120


280

377


5

Nilai uang yang akan Anda investasikan setara dengan berapa persen dari nilai total aset bersih Anda?

Kurang dari 25 %

25%-50%

Lebih dari 50 %


230

199

171



Profil Investasi Score Tingkat Risiko Rekomendasi Portofolio
Risk Averse 0-814 1 100% - Pasar Uang
Income 815-896 2 100% - Pendapatan Tetap
Conservative 897-1000 3

80% - Pendapatan tetap

20% - Ekuita

Balance 1001-1111 4

50% - Pendapatan Tetap

50% - Ekuita

Growth 1112-1200 5

30% - Pendapatan tetap

70% - Ekuita

Enhanced Growth >1201 6

10% - Pendapatan Tetap

90% - Ekuita


Selamat berinvestasi. Jangan lupa, prinsip investasi: tidak akan ada hasil tanpa tindakan dan Anda harus ambil risiko untuk mendapatkan keuntungan.

Seberapa keras Anda ingin uang Anda bekerja untuk Anda? Keputusan ada di tangan Anda. Semoga sukses menyertai investasi Anda.

Salam hangat penuh semangat.

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Investment.

Minggu, 18 Mei 2008

Menjual dengan Menyenangkan

Oleh : Betti Alisjahbana




Disadari atau tidak, hampir semua orang yang sukses, sebetulnya adalah penjual yang efektif. Pebisnis yang sukses, menjual manfaat layanan yang diberikannya. Orang tua yang sukses menjual pada anak-anaknya bagaimana merintis kehidupan yang bahagia dan produktif. Pemimpin yang sukses menjual kemampuannya dalam mencapai tujuan organisasi. Scientist yang sukses berhasil menjual ide-idenya pada mereka yang menyediakan dana untuk riset sehingga mereka dapat melakukan pekerjaannya.

Jika Anda bisa menjual dengan baik, kemungkinan besar apapun yang Anda lakukan bisa berhasil. Karenanya jangan heran bila banyak CEO perusahaan besar berasal dari bagian penjualan dan pemasaran.

Penjualan memang sangat penting, karena produksi tanpa penjualan sama saja dengan kebangkrutan. Ide yang sangat baguspun akan masuk tong sampah hanya karena tidak berhasil dijual.

Memulai dengan Prinsip yang Benar

Untuk bisa menjual dengan efektif, Anda harus memulai nya dengan prinsip yang benar, yaitu : Kita sukses menjual apabila pembeli merasa gembira dengan apa yang dibelinya serta puas bahwa mereka mengambil keputusan untuk membeli.

Calon pembeli bisa merasakan apakah Anda sekedar ingin mendapatkan uangnya atau Anda peduli pada mereka dan ingin membantu mereka mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Apabila Anda melakukannya dengan benar maka pembeli akan percaya pada Anda, menyukai Anda dan bahkan tanpa diminta akan merekomendasikan teman-temannya untuk membeli dari Anda. Buat Anda ini artinya menjual adalah menyenangkan pembeli dan menyenangkan diri Anda juga. Enak kan ?

Persiapan Sebelum Menjual

Memulai menjual dengan persiapan mental yang positif sangat penting bagi keberhasilan suatu penjualan. Untuk itu, lakukan rehearsal dalam benak Anda. Bayangkan suatu proses penjualan dimana calon pembeli menyampaikan kebutuhannya dan Anda berhasil memenuhi kebutuhan itu dan karenanya membuat pelanggan Anda senang dengan keputusannya. Gunakan pikiran positif ini untuk mewujudkan sukses Anda.

Secara lebih terinci proses rehearsal ini dibagi dalam 3 bagian :
  • Pertama lepas kan sepatu Anda dan pakailah sepatu calon pelanggan Anda. Bayangkan Anda di posisi mereka dan bayangkan apa yang sudah mereka miliki sekarang, tingkat kepuasan mereka terhadap apa yang sudah mereka miliki dan apa yang akan dibutuhkannya kemudian. Persiapkan topik pembicaraan pembuka yang sesuai dengan minat calon pelanggan Anda untuk mencairkan suasana. Cari informasi yang relevan tentang calon pelanggan Anda agar bayangan Anda mendekati hal yang sebenarnya dan Anda bisa merencanakan alur pembicaraan yang sesuai.
  • Selanjutnya pikirkan ide/produk/jasa yang anda miliki, apa keistimewaannya, bayangkan bagaimana ide/produk/jasa yang Anda akan tawarkan akan menjawab kebutuhan dan keinginan calon pelanggan Anda.
  • Bayangkan pelanggan Anda membeli ide/produk/jasa yang Anda tawarkan, bayangkan mereka puas dengan keputusannya itu dan Anda menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan secara jangka panjang.
Setelah pikiran positif Anda terbangun, kini saatnya Anda meningkatkan persiapan Anda dengan meng antisipasi apa yang bisa jadi penyebab calon pelanggan Anda tidak membeli dari Anda. Pada umumnya ada 4 penyebab kenapa orang tidak membeli dari Anda :
  • Calon Pembeli Tidak Percaya pada Anda. Dalam hal ini calon pembeli merasa, Anda hanya ingin menjual produk saja dan akan melakukan segala cara agar pembeli mau membeli.

    Untuk mengatasi hal ini, Anda sekali lagi harus mengingat prinsip : Anda sukses menjual apabila pembeli merasa gembira dengan apa yang dibelinya serta puas bahwa mereka mengambil keputusan untuk membeli. Lalu cari cara agar calon pembeli merasakan bahwa Anda tulus didalam membantu calon pembeli mendapatkan apa yang mereka inginkan.

  • Calon pembeli tidak merasa membutuhkan ide/produk/jasa yang Anda tawarkan.

    Nilai tambah penting yang perlu kita berikan kepada calon pelanggan adalah membantu mereka menyadari apa yang sebetulnya mereka butuhkan dan inginkan. Untuk ini, kita perlu mengajukan pertanyaan yang tepat dan mendengarkan dengan baik.

    Tanyakan apa yang paling disukai dari ide/produk/jasa yang sudah di gunakannya saat ini. Lalu apa yang diinginkan yang tidak dimilikinya saat ini. Dalam proses tanya jawab ini dengarkan dengan baik dan ajukan pertanyaan lanjutan untuk sampai pada apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh calon pembeli. Jangan lupa, rangkum dan konfirmasikan poin-poin yang Anda tangkap. Ini akan membantu Anda ketika Anda mengusulkan ide/produk/jasa Anda.

  • Calon Pembeli merasa apa yang Anda tawarkan tidak lebih baik dari pesaingnya.

    Untuk menjawab hal ini, Anda jangan menjelek-jelekan pesaing, melainkan tunjukan dimana ide/produk/jasa Anda memiliki kelebihan yang unik, lalu hubungkan kelebihan itu dengan kebutuhan dan keinginan calon pelanggan. Sampaikan pula bagaimana pelanggan lain sudah memanfaat ide/produk/jasa Anda dan merasa puas.

  • Tidak ada alasan untuk buru-buru membeli.

    Ketika Anda sudah mendapatkan kebutuhan dan keinginan calon pelanggan dan Ide/Produk/Jasa Anda pun bisa menjawab kebutuhan dan keinginan itu, calon pelanggan bisa saja masih merasa sekarang belum saatnya untuk membeli.

    Untuk mengatasi hal ini, tawarkan cara agar calon pelanggan mendapatkan keuntungan dengan mendapatkannya sekarang, misalnya saja dengan memberikan bonus layanan khusus atau bonus lainnya yang berlaku untuk waktu terbatas. Juga buatlah resiko pelanggan menjadi kecil sekali, misalnya dengan memberikan tawaran jaminan uang kembali bila ide/produk/jasa tidak memberikan kinerja sesuai dengan yang dijanjikan.

6 Langkah Pada Saat Menjual
  1. Sebelum bertemu calon pelanggan, ingat sekali lagi bahwa tujuan Anda adalah membuat pelanggan Anda gembira dengan keputusannya untuk membeli dan puas dengan apa yang dibelinya.

  2. Cair kan suasana dengan topik pembuka yang sesuai. Cari tau apa yang menjadi minat dan kesukaan calon pelanggan Anda, gunakan itu untuk mencairkan suasana.

  3. Bantu calon pelanggan untuk menemukan apa sebetulnya yang mereka butuhkan :

    • Tanyakan apa yang disukai dari apa sudah dimiliki sekarang.

    • Apa yang diinginkan yang belum dimiliki.

    • Jadilah pendengar yang baik, rangkum dan konfirmasikan keinginan-keinginan yang Anda tangkap.

  4. Sampaikan bagaiman ide/produk/jasa yang Anda jual menjawab kebutuhan dan keinginan calon pelanggan.

  5. Ketika calon pelanggan sudah melihat manfaat ide/produk/jasa Anda, sampaikan cara yang mudah dan beresiko kecil untuk mendapatkannya.

  6. Minta calon pelanggan untuk membeli ide/produk/jasa yang Anda jual.

Pelihara Hubungan Setelah Menjual

Setelah jual beli terjadi, jangan tinggalkan pelanggan. Jaga terus hubungan dan lanjutkan usaha Anda untuk membuat Pelanggan gembira dengan keputusannya untuk membeli dan puas dengan ide/produk/jasa yang ada jual.

Berikut ini adalah tiga langkah sesudah penjualan :

  1. Hubungi lagi pelanggan secara teratur untuk meyakinkan mereka puas dengan apa yang dibelinya.

  2. Apabila ada masalah segera bantu untuk memecahkannya, gunakan kesempatan ini untuk memperkuat hubungan. Kepercayaan mereka pada Anda akan meningkat ketika Anda berhasil membantu memecahkan masalah yang timbul.

  3. Ketika pelanggan puas, mintalah mereka untuk memberi referensi.

Selamat menjual dengan menyenangkan. Semoga sukses menyertai Anda.
Salam hangat penuh semangat
Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Career.

Jumat, 09 Mei 2008

Reksa Dana, Cara Mudah untuk Investasi di Pasar Modal

Oleh : Betti Alisjahbana

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas secara detil berbagai instrumen investasi seperti saham, properti dan obligasi. Kendala yang sering dihadapi investor untuk berivestasi pada instrumen-instrumen tadi biasanya keterbatasan pengetahuan, informasi dan waktu. Reksa dana merupakan jawaban bagi kendala itu. Mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 1995, reksadana berkembang pesat di tahun 1996.

Apakah Reksa Dana Itu?

Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana dibentuk oleh manajer investasi dan bank kustodian melalui akta Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang dibuat notaris.

Manajer investasi akan berperan sebagai pengelola dana investasi yang terkumpul dari sekian banyak investor untuk diinvestasikan kedalam portofolio efek, seperti deposito, SBI, obligasi, dan saham.

Bank kustodian akan berperan dalam penyimpanan dana atau portofolio milik investor serta melakukan penyelesaian transaksi dan administrasi reksa dana.

Reksa dana merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar. Melalui reksa dana, investor sudah tidak perlu repot mengelola portofolio investasinya sendiri.
Manfaat Reksa Dana

* Akses ke instrumen investasi yang beragam.

* Pengelolaan portofolio investasi yang profesional oleh manajer investasi dan bank kustodian

* Diversifikasi investasi dengan biaya yang rendah. Melalui dana yang terkumpul dari sekian banyak investor, reksa dana dapat berinvestasi ke berbagai jenis instrumen dari berbagai perusahaan.

* Likuiditas yang relatif tinggi. Dalam kondisi normal, reksa dana dapat dibeli dan dicairkan (dijual kembali) setiap hari kerja.

* Potensi hasil investasi yang tinggi dalam jangka panjang.

* Bebas pajak

Jenis-jenis Reksa Dana

Ada empat jenis reksa dana yang dapat dimanfaatkan investor. Masing- masing dibedakan menurut alokasi jenis investasi yang dilakukan.

* Reksa Dana Pasar Uang, berinvestasi 100% kedalam efek pasar uang. Efek pasar uang adalah efek utang yang jatuh temponya kurang dari satu tahun (SBI, deposito, obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari satu tahun)

* Reksa Dana Pendapatan Tetap, berinvestasi minimum 80% pada efek utang, umumnya pada obligasi.

* Reksa Dana Saham, berinvestasi minimum 80% pada efek saham.

* Reksa Dana Campuran, berinvestasi pada kombinasi efek utang dan efek saham dengan alokasi yang tidak dapat dikategorikan pada ketiga jenis reksadana di atas.

Keempat jenis reksa dana di atas memiliki karakteristik keuntungan dan risiko yang berbeda, yang meningkat dengan urutan mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.


Beberapa Istilah dan Informasi Penting

UP = Unit Penyertaan, adalah bukti satuan kepemilikan reksa dana, yang diperoleh investor ketika melakukan pembelian reksa dana. Harga setiap UP ditentukan oleh Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tersebut.

NAB = Nilai Aktiva Bersih, yaitu nilai aktiva reksa dana setelah dikurangi kewajiban reksa dana tersebut. Dalam setiap pengelolaan reksa dana, setiap Manager Investasi diharapkan dapat selalu meningkatkan kinerja NAB reksa dana kelolaannya.

Nilai Keuntungan Investasi Reksa Dana adalah selisih harga penjualan per unit NAB dikurangi harga pembelian NAB per unit, dikurangi dengan biaya-biaya.

Biaya-biaya Investasi Reksa Dana harus dipertimbangkan sebelum melakukan investasi. Informasi biaya-biaya ini bisa dilihat dalam prospektus masing-masing reksa dana. Jenis-jenis biaya yang umumnya ada :

  • Subscription Fee, yaitu biaya yang harus dibayar pada saat membeli reksa dana. Besarnya sekitar 0-3%.

  • Redemption Fee, yaitu biaya yang harus dibayar pada saat menjual reksa dana, besarnya sekitar 0.5-2%. Untuk masa investasi 2 tahun atau lebih, redemption fee ini 0 %. Beberapa Manager Investasi menerapkan 0 % redemption fee untuk masa investasi diatas 6 bulan dan 1 tahun.

  • Management Fee, yaitu biaya untuk pengelolaan investasi Anda, besarnya sekitar 1.5-2.5 % per tahun.

  • Custodian Fee, yaitu biaya administrasi pengelolaan reksa dana, besarnya 0-0.25 %.

Prospektus Reksa dana, berisi informasi/keterangan mengenai reksa dana yang di tawarkan. Prospektus ini berisi antara lain :

* Fakta-fakta seperti : tanggal efektif, bentuk, tujuan dan kebijakan, komposisi investasi

* Unit Penyertaan, NAB, Biaya-biaya, jumlah minimum pembelian

* Manajer Investasi

* Bank Kustodian

* Faktor-faktor resiko

* Tata Cara & Persyaratan Pembelian Unit Penyertaan

* Pendapat Akuntan dan Pendapat dari segi hukum

* Dan lain-lain

Dimana Bisa Membeli Reksa dana? Reksa dana bisa dibeli melalui agen penjualnya.

Beberapa saya tampilkan sbb :

* Reksa dana dari Fortis : ABN Amro Private Bank, American Express,Citibank, Commonwealth, Danamon, DBS, Deutche Bank, HSBC, Lippo, Niaga, Permata, Standard Chartered.

* Reksa dana dari Schroders : Citibank, Commonwealth, Standard Chartered, HSBC, DBS, ABN Amro, Mandiri, Niaga, Permata, Lippo, Danamon, BII, UOB Buana.

* Reksa dana dari Danareksa : Sentra Investasi Danareksa atau bank : ABN Amro, BII, BCA, Commonwealth, Danamon, Lippo, Mandiri, Niaga, Permata, Standard Chartered.

Berapa nilai minimum pembelian reksa dana? Dengan dana Rp. 200.000 Anda sudah bisa mulai berivestasi di pasar modal melalui reksa dana.

Bagaimana cara memantau kinerja suatu reksa dana? Kinerja suatu reksa dana dapat dipantau setiap hari dengan melihat pergerakan NAB nya di media seperti Koran Tempo dan Bisnis Indonesia. Pada laporan itu kita bisa melihat informasi sbb :

*Nilai Aktiva Bersih per unit (NAB)
*Hasil Investasi dalam :

* 30 hari terakhir

* 1 tahun terakhir

* Riil 1 tahun terakhir (setelah dikurangi biaya-biaya)

Penutup

Kemudahan, diversifikasi, keuntungan jangka panjang yang tinggi serta bebas pajak adalah hal-hal yang membuat reksa dana sangat menarik. Namun demikian harap diingat bahwa reksa dana tidak di jamin dan memiliki resiko. Oleh karena itu, investor reksa dana perlu memahami informasi detil tentang reksa dana yang dapat dipelajari melalui prospektus reksa dana. Investor harus membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan berinvestasi melalui reksa dana.

Selamat ber-reksa dana
Salam hangat penuh semangat.

Referensi :

Berwisata ke Dunia Reksa Dana, Eko P. Pratomo

http://www.fortisinvestments.co.id/index.asp?pgindex=1

http://www.danareksa.com/home/index_produk.cfm?act=reksadana

http://www.schroders.com/indonesia/home/

http://www.reksadana-manulife.com/

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Investment.