Kamis, 25 Desember 2008

Terbuka, Partisipatif dan Maju, Benang Merah antara Open Source dan Obama



Tanggal 18-19 November 2008, sebagai Duta Open Source Indonesia dan Ketua Umum AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) saya berpartisipasi aktif dalam Asia Africa Conference on Open Source. Konferensi ini di hadiri oleh 160 orang dari 13 negara. Acara yang ditutup dengan pembacaan Deklarasi Jakarta tentang Open Source ini semakin meyakinkan saya bahwa kita akan maju jauh lebih cepat dengan membangun sistem yang terbuka yang memungkinkan partisipasi dan kontribusi aktif masyarakat luas.

Open Source Software adalah salah satu contoh keterbukaan dan partisipasi aktif masyarakat yang saya maksud. Paragraf singkat ini menjelaskannya : “The basic idea behind open source is very simple : when programmers can read, redistribute, and modify the source code for a piece of software, the software evolves. People improve it, people adapt it, people fix bugs. And this can happen at the speed that, if one is used to the slow pace of conventional software development, seems astonishing.” www.opensource.org.


Open Source Software untuk Membangun Sistem Berkualitas, Cepat dan Murah.

Sebagai pengusaha yang baru membangun Bisnis dan Sistem dari awal, dan ingin melakukan segala sesuatunya dengan kualitas baik, serba cepat dan dengan biaya rendah, open source sungguh merupakan jawaban atas keinginan saya tersebut. Tiga situs yang telah kami bangun untuk menunjang bisnis kami, semuanya di bangun dengan sangat cepat menggunakan open source software. Mengapa bisa begitu cepat ? Open Source memungkinkan terjadinya inovasi dan menghasilkan produk baru lebih cepat dengan mengintegrasikan komponen software yang sudah di buat oleh komunitas open source, sehingga tidak perlu membuat semuanya dari awal.

Sebagai ilustrasi, toko mebel online QBFurniture.com kami bangun dalam waktu kurang dari tiga minggu dan sudah mencakup katalog, keranjang belanja, proses order online, konfirmasi order pada pembeli, PO pada supplier serta back end proses lainnya. Semuanya open source sehingga kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk lisensi software. Dengan pendekatan open source, inovasi terjadi dengan jauh lebih cepat, karena kita bisa memanfaatkan semua yang telah di temukan dan dibuat sebelumnya.


Wikipedia, Bentuk Lain dari Open Source

Wikipedia adalah contoh sukses lain penerapan konsep terbuka dan partisipatif. Sebagai proyek ensiklopedi yang di dukung oleh yayasan Wikipedia, namanya berasal dari kata wiki, sebuah teknologi untuk membuat situs web secara kolaboratif dan encyclopedia. Saat ini ada 10 juta artikel yang telah ditulis secara kolaboratif oleh para sukarelawan diseluruh dunia dan semua artikel tersebut bisa di edit oleh mereka yang bisa mengakses situs wikipedia.

Diluncurkan di tahun 2001 oleh Jimmy Wales dan Larry Sanger, Wikipedia saat ini adalah referensi umum terbesar dan terpopuler di Internet. Pengunjungnya diproyeksikan akan mencapai 650 juta di tahun 2008. Tidak mengherankan karena di dalamnya sudah ada 10 juta artikel dalam 236 bahasa. 2.6 juta di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris, sementara sisanya ditulis dalam berbagai bahasa. Kelengkapan, kecepatan dan relevansi wikipedia ini tidak mungkin bisa dicapai bila tidak karena konsep terbuka dan partisipatif yang diterapkannya.


Terbuka dan Partisipatif ala Obama

Dalam dunia politik kita baru saja menyaksikan kemenangan gemilang presiden terpilih Barack Obama di Amerika. Prinsip terbuka dan partisipatif telah diterapkan Obama sejak awal kampanyenya. Obama sering mengatakan bahwa ia membutuhkan bantuan para pemilih untuk melakukan perubahan di Amerika. Perubahan yang sifatnya bottom-up, melibatkan sebanyak mungkin warga Amerika.

Pendekatan terbuka dan partisipatif telah membuat Obama berhasil melibatkan 3.1 juta kontributor dalam kampanyenya. Di bulan Agustus 2008, ia berhasil mengumpulkan dana kampanye dari masyarakat sejumlah $ 65 Juta, dan lebih dari $ 150 juta di bulan September. Sampai dengan awal bulan Oktober 2008, dana kampanye yang berhasil diraupnya adalah $ 605 Juta. Pendekatan bottom-up berlandaskan keterbukaan dan partisipasi masyarakat telah membuat Obama berhasil mencetak sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi Presiden Amerika. Oya, sedikit catatan, situs barackobama.com dibuat dengan teknologi LAMP dengan PHP (open source software) sementara situs johnmccain.com menggunakan MS Windows dan .Net (software proprietary).

Setelah terpilih Barack Obama tetap menunjukkan konsistensinya pada prinsip terbuka dan partisifpatif dengan menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas internet, mendorong kebinekaan kepemilikan media dengan mendorong tumbuhnya outlet media baru yang bisa mewakili kebinekaan ekpresi dan sudut pandang. Obama juga percaya bahwa Amerika harus memimpin dunia dalam penetrasi broadband dan akses internet.

“Sebagai negara, kita harus membuat semua warga punya akses telpon, listrik, broadband dan akses internet terlepas pada status ekonominya. “ kata Obama. Ia percaya kombinasi reformasi Universal Service Fund, penggunaan spektrum wireless yang lebih baik, penggunaan fasilitas, teknologi dan aplikasi next-generation, ditunjang dengan sistem perpajakan baru dan insentif pinjaman akan bisa merealisasikannya.


Kepemimpinan dalam Melepaskan Diri dari Cengkeraman Monopoli

Obama berhasil naik menjadi Presiden atas biaya 3.1 juta kontributor, bukan segelintir konglomerat. Sebuah pondasi yang bagus baginya untuk membuat kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat banyak.

Presiden Brazil Lula da Silva, dalam upaya untuk menghemat jutaan dolar biaya lisensi, menginstruksikan semua kementrian dan BUMN di negaranya untuk secara bertahap beralih dari sistem operasi Microsoft dan lainnya yang mahal ke sistem operasi yang gratis seperti Linux. Dibawah kepemimpinannya, Brazil juga telah menjadi negara pertama yang mengharuskan semua perusahaan atau institusi riset yang menerima pembiayaan dari pemerintah untuk membangun perangkat lunak dan melisensikannya sebagai open source, artinya software code nya harus bebas bagi semua.

“Kami tidak akan membelanjakan uang para pembayar pajak untuk lisensi software yang akan membuat Microsoft bisa memperkuat monopolinya. Adalah tanggung jawab pemerintah untuk mendorong kompetisi, dan itu artinya memberikan kesempatan pada alternatif software untuk tumbuh dan berkembang.” kata Sergio Amadeu, Presiden National Institute of Information Technology, badan yang bertanggung jawab atas inisiatif-inisiatif teknologi di Brazil.


Deklarasi Jakarta tentang Open Source

Konferensi Asia Afrika tentang Open Source ditutup dengan pembacaan Deklarasi Jakarta dimana para delegasi berkomitmen untuk mendorong digital inclusions, memperluas penggunaan open source sofware dan membangun program-program dan solusi e-government yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.

Para delegasi menyadari bahwa open source software adalah alternatif yang baik untuk mengatasi kesenjangan digital dan merupakan alat untuk mendorong kemandirian suatu bangsa didalam membangun teknologi. Karenanya para delegasi sepakat untuk meningkatkan kolaborasi antar negara-negara di Asia Afrika melalui dialog, kerjasama dan interaksi ditingkat pemerintah, institusi riset/pendidikan, kalangan bisnis dan civil society.

Semoga kita berhasil membangun dan menerapkan sistem yang terbuka, partisipatif dan membawa kemajuan di berbagai bidang.

Salam hangat penuh semangat

Tidak ada komentar: