Minggu, 07 Oktober 2007

Ikut Memilih, Sebuah Tanggung Jawab Sosial

Pesta demokrasi alumni ITB semakin semarak, 5 kandidat sudah resmi terdaftar dan siap bersaing memperebutkan posisi Ketum IA ITB. Tertua, angkatan 73 dan termuda angkatan 96, terpaut 23 tahun........luar biasa.
Dari sekitar 40.000 alumni ITB yang ada, 2442 ikut memilih di tahun 2002, berapa yang akan ikut di tahun ini ? Bisakah kita mencapai lebih dari 5000 pemilih ?

Hasil polling minggu lalu menunjukan bahwa pendorong utama alumni untuk ikut memilih adalah :
  • Bentuk tanggung jawab sosial agar IA ITB bisa lebih baik
  • Agar yang terbaik yang menang dan bukan yang memanfaatkan kekuasaan
Sungguh membesarkan hati bahwa Alumni dari berbagai lokasi di Indonesia dan di Manca Negara sampai ke Eropa menghubungi panitia untuk membicarakan cara agar mereka bisa ikut memilih. Semoga mayoritas alumni merasakan tanggung jawab sosial untuk membuat IA ITB lebih baik dan lebih dari 5000 alumni akan ikut memilih nanti.

Berikut adalah hasil polling selengkapnya :









Polling baru minggu ini adalah :
Apakah informasi tentang masing-masing kandidat sudah cukup bagi anda untuk bisa memilih :
  • Ya
  • Tidak
Informasi apa yang anda butuhkan untuk menentukan pilihan :
  • Profil dan rekam jejak
  • Visi, Misi dan Program
  • Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan
  • Pendukung Kandidat masing-masing kandidat
Untuk ikut polling, kunjungi blog saya ini.

Salam hangat penuh semangat,
Betti AR/79

3 komentar:

M Fahmi Aulia mengatakan...

Membaca artikel ini, kesan yg saya dapat adalah hanya pemilih yg 'harus' memikul tanggung jawab sosial. Sementara org yg terpilih (ketua) bisa 'bebas' dari tanggung jawab sosial, meski program dan masa jabatannya tidak jelas juntrungannya...
*sigh*

CHPStar mengatakan...

Dear Betti, sesuai dengan definisi judul, apakah IA ITB siap bertangggung jawab secara sosial untuk membangun kembali Koperasi yang porak poranda dari bumi Indonesia? Terimakasih sebelumnya atas jawabannya. Wass, Tjahjo (SI 76)

simanungkalit mengatakan...

Saya setuju dengan pernyataan bahwa "ikut memilih adalah sebuah tanggung jawab sosial", karena dengan tingginya partisipasi pemilih, maka legitimasi 'yang terpilih' pun akan turut tinggi. Tingginya partisipasi pemilih tentuk bukanlah akhir dari semua kerja, melainkan baru 'preliminary' saja. Jadi sangat lucu bila berdasarkan premis 'ikut memilih adalah sebuah tanggung jawab sosial' ada yang menyimpulkan bahwa 'ketua terpilih bisa bebas dari tanggung jawab sosial'. Gunakan logika berpikir anda bung!