Senin, 18 Agustus 2008

10 Tips dalam Investasi

Oleh: Betti Alisjahbana

Dalam berinvestasi, Anda tidak akan pernah 100% benar, tapi Anda bisa meningkatkan potensi hasil dan menekan risikonya. Dibawah ini adalah 10 tips yang akan sangat menolong Anda dalam berinvestasi :

Tentukan Apa Tujuan Anda

Pertanyaan yang sangat mendasar disini adalah apa yang Anda inginkan dari uang Anda. Hasil investasinya untuk siapa? Apakah Anda siap untuk rugi? Bila Anda memang senang ambil risiko dan mampu menanggungnya akui saja, tapi beri batas pada investasi-investasi yang sifatnya spekulatif.

Lindungi Apa yang Anda Miliki

Anda akan lebih menyesal kehilangan apa yang Anda miliki ketimbang kehilangan kesempatan dalam suatu investasi.

Asuransi jiwa biasanya tidak mahal. Membeli proteksi terhadap kehilangan pekerjaan lebih mahal tapi bisa berguna bila Anda adalah satu-satunya pencari uang dalam keluarga. Periksa dulu apa yang sudah tercakup dalam asuransi yang sudah ada, misalnya dari perusahaan tempat Anda bekerja, sebelum menambahkan sendiri.

Lunasi Pinjaman Rumah

Kebanyakan orang punya cicilan rumah. Melunasi pinjaman rumah secepat mungkin adalah penggunaan uang lebih yang paling tidak berisiko karena Anda akan menghemat biaya bunga. Berilah prioritas yang tinggi pada pelunasan cicilan rumah. Juga penting di camkan, jangan mengambil pinjaman yang lebih besar untuk membiayai suatu investasi.

Tegar Menerima Kerugian

Tidak semua investasi akan berhasil. Titik. Beberapa akan gagal memberikan hasil sebesar yang Anda yang harapkan dan beberapa akan rugi.

Sebagai seorang investor Anda harus tegar. Anda harus menerima bahwa akan ada hari, minggu dan bulan atau bahkan tahun dimana Anda rugi. Jangan lupa bahwa kerugian hanyalah kerugian (dan keuntungan hanyalah keuntungan) bila anda sudah menguangkan investasi Anda.

Juga jangan terlalu resah bila berita utama di surat kabar memberitakan harga saham yang anjlok. Pasar biasanya turun sekaligus besar dan naik secara bertahap. Kualitas adalah yang terpenting. Bila investasi Anda memiliki potensi, pegang terus, tapi kalau tidak berpotensi, lepaskan.

Bersabarlah

Waktu dan kesabaran akan menyelamatkan masa-masa sulit investasi Anda. Tidak ada gunanya panik, tapi Anda bisa mengambil keuntungan bila orang lain terburu-buru menjual. Ketika Anda bisa tahan pada saat semua disekeliling Anda panik, Anda akan mendapat hasil lebih baik. Juga jangan tergoda untuk panik membeli.

Kerjakan Persiapan yang dibutuhkan

Apakah Anda siap untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan untuk suatu investasi? Pekerjaan ini meliputi memilih, memonitor dan membayar pajak. Bila Anda tidak ingin mengeluarkan tenaga terlalu banyak, serahkan investasi Anda pada pengelola investasi profesional atau beli reksa dana.

Potensi Keuntungan yang akan Anda Perloleh Harus Sepadan dengan Risikonya

Tidak ada salahnya bila Anda ingin mengambil risiko lebih besar dan berspekulasi, asal Anda sadar risikonya dan Anda berani menerima kerugian. Jangan lupa, risiko besar itu sama artinya dengan kecilnya kemungkinan menang. Pelajari berapa besar kemungkinan Anda untuk menang dan berapa besar risiko yang Anda ambil. Keduanya harus seimbang. Jadi kalau risikonya bisa sampai kehilangan semua investasi Anda, maka potensinya pun harus bisa dua atau tiga kali lipat dari uang yang diinvestasikan.

Tau Kapan Harus Menjual

Tau kapan harus menjual adalah hal yang sulit. Jadi buatlah suatu aturan, misalnya saja menjual bila investasi Anda sudah untung atau rugi dalam jumlah prosentasi tertentu. Atau setelah perioda waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau di uangkan berdasarkan suatu kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya: pensiun, anak masuk perguruan tinggi, pembangunan rumah, dan lain-lain.

Anda harus selalu cerdik dalam berinvestasi untuk mendapatkan hasil diatas tingkat suku bunga.

Baca Tulisan-tulisan Kecil pada Lembar Prospektus

Bungkus rokok paling tidak sepertiganya berisi peringatan soal bahayanya terhadap kesehatan. Tapi dalam investasi tidak ada aturan untuk membuat peringatan ditulis cukup jelas. Anda harus mencari dan membacanya dengan teliti agar tidak ada penyesalan kemudian. Bacalah semua materi, lalu tanyakan apa skenario terburuk yang bisa terjadi dan coba minta penjual untuk memberikan pada Anda dalam bentuk tertulis. Hal ini untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menyembunyikan sesuatu.

Bangun Tanpa Berdebar-debar

Bangun Tanpa Berdebar-debar

Strategi investasi dan portofolio Anda harus membuat Anda bisa tidur tanpa kesulitan dan bangun pagi tanpa rasa berdebar-debar.

Kita pernah mengalami beberapa lompatan pasar saham yang luar biasa yang diakhiri dengan anjloknya pasar saham, seperti ketika meletusnya gelembungan saham-saham teknologi di tahun 2000 yang telah menyebabkan beberapa saham kehilangan 99% dari nilainya. Investasi yang baik mensyaratkan kita tidak kehilangan akal sehat. Hati-hati bila mendapat tawaran investasi yang terlalu fantastis.

Semoga Anda semakin ahli dalam berivestasi.

Salam hangat penuh semangat.

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Investment.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Thanks atas tipsnya ! Saya pernah beli saham tapi di-delisting.

Anonim mengatakan...

menurut saya, tegar menerima kerugian adalah hal yang sulit dilakukan khususnya bagi investor pemula yang belum pernah rugi.

Unknown mengatakan...

T'rus diapain ya.. saham2 yg saat ini hanya kertas belaka ? Disimpan ? Kok, kayaknya perlindungan investor kecil dari perusahaan2 model ini kurang ya.. ?