Senin, 23 Juni 2008

Bila Atasan Menyebalkan

Oleh : Betti Alisjahbana

Artikel saya yang berjudul “Mencari Pekerjaan Ideal” telah memancing banyak pertanyaan tentang bagaimana menghadapi atasan yang emosional dan cenderung kasar. Ada pula yang minta pendapat soal menghadapi atasan yang begitu kental nepotismenya.

Saya sungguh beruntung mendapatkan beberapa atasan yang hebat selama karir saya. Mereka memberi saya semangat, melindungi, membangkitkan kepercayaan diri dan memberi tantangan-tantangan yang telah memperluas kemampuan saya. Saya sungguh berterima kasih kepada mereka. Atasan yang baik bisa menjadi teman, guru, pembimbing, pelindung dan sumber inspirasi.

Sebaliknya, atasan yang menyebalkan membuat Anda marah, tersinggung, sedih, frustasi dan bahkan mungkin membuat Anda sakit. Mereka membawa energi negatif, membunuh komitmen dan harapan. Ada berbagai jenis atasan menyebalkan : mengaku semua hasil kerja baik Anda sebagai hasil kerjanya, tidak kompeten, menjilat atasan dan menginjak bawahan, kemarahannya menyinggung harga diri Anda, pilih kasih, pelit dalam memberikan penghargaan dan kenaikan gaji dan banyak lagi.

Jangan Pasrah dan Mau Jadi Korban

Atasan yang menyebalkan ada berbagai variasi, dan tentunya masing-masing perlu cara yang berbeda untuk mengatasinya. Prinsip yang terpenting yang harus di pegang adalah, Anda jangan pasrah dan mau jadi korban. Karir Anda terlalu berharga untuk dibiarkan dirusak oleh atasan Anda.
Jadi, seperti juga masalah-masalah lain yang menimpa hidup Anda, bekerja pada atasan yang menyebalkan adalah masalah yang harus diketahui penyebabnya lalu diperbaiki atau diakhiri.

Kenapa Atasan Anda Berkelakuan Menyebalkan?


Kadang-kadang jawaban pertanyaan di atas sangat sederhana, memang dia begitu orangnya. Atasan Anda itu bisa sangat baik pada pelanggan, pada atasannya dan pada teman sejawatnya. Tapi semua anak buahnya diperlakukan dengan tidak baik.

Akan tetapi ceritanya bisa berbeda apabila atasan Anda itu hanya berlaku menyebalkan pada Anda saja. Kalau ini yang terjadi, Anda perlu menganalisa, apa yang Anda lakukan sehingga atasan Anda bersikap seperti ini. Pada umumnya atasan akan bersikap baik pada orang-orang yang berkinerja baik, dia sukai, dia hargai dan dia butuhkan. Jadi kalau dia bersikap menyebalkan pada Anda, coba analisa secara jujur kinerja Anda. Analisa dimana kekurangan Anda, juga alasan apa yang mungkin menyebabkan teman-teman Anda tidak bisa bekerjasama dengan Anda dalam suatu tim.

Jangan lantas membenci diri sendiri. Coba ukur produktivitas Anda, kehadiran Anda di kantor, kontribusi Anda pada penjualan dan keuntungan perusahaan. Perhatikan juga sikap Anda pada atasan, karena bisa jadi sumber masalahnya adalah Anda membenci atasan Anda sehingga Anda bersikap sinis kepadanya dan dia membalasnya.

Kebanyakan orang punya kecenderungan untuk menilai diri sendiri jauh lebih baik dari yang sebenarnya, baik dari segi kinerja maupun popularitas. Oleh karenanya ada baiknya Anda minta masukan dari rekan sekerja Anda. Apabila usaha interospeksi Anda maupun masukan dari teman-teman tidak memberikan jawaban tentang kenapa atasan Anda bersikap menyebalkan pada Anda, maka jalan terakhir adalah menanyakannya pada atasan Anda. Untuk ini memang Anda harus ekstra hati-hati, jangan menyerang atau menyalahkan. Katakan Anda ingin memperbaiki diri, karenanya butuh masukan dari atasan Anda itu dimana kekurangan-kekurangan Anda. Ketika atasan Anda itu menjawab, jangan bersikap defensif, jadilah pendengar yang baik.

Idealnya, atasan Anda itu dengan jelas menyampaikan pada Anda, dimana kekurangan-kekurangan Anda. Selanjutnya, bersama-sama Anda bisa membuat rencana bagaimana memperbaiki kinerja Anda. Ketika itu terjadi, maka sikap atasan Anda dengan sendirinya akan membaik.

Bila Atasan Menyebalkan Tanpa Alasan Khusus

Ironisnya, bisa juga terjadi bahwa atasan Anda itu tidak ada masalah dengan kinerja Anda. Dia hanya tidak suka saja pada Anda. Dalam keadaan ini memang pilihannya menjadi lebih sulit. Berikut ini adalah dua skenario yang terpikirkan oleh saya :

  • Atasan Anda sebentar lagi akan pindah.

Bila Anda tau bahwa sebentar lagi atasan Anda ini akan pindah atau dipindahkan, maka sangat masuk akal bagi Anda untuk bertahan. Konsentrasikan perhatian Anda pada pekerjaan. Usahakan Anda menggunakan sebanyak mungkin waktu Anda bersama dengan pelanggan dan orang-orang yang Anda sukai sehingga Anda tidak perlu terlalu sering berada di dekat atasan Anda ini.

  • Atasan Anda masih akan tetap diposisinya untuk waktu yang cukup lama.

Ketika Anda punya atasan yang menyebalkan dan dia belum akan pindah dalam waktu dekat, pertanyaan yang perlu Anda jawab adalah : Apakah pekerjaan ini cukup berharga untuk dipertahankan ?

Apabila jawabannya tidak, maka mulailah membuat rencana untuk keluar. Buatlah rencana dengan baik agar Anda bisa pergi dengan baik-baik dan bisa mendapatkan pekerjaan pengganti yang Anda sukai. Ingatlah, lebih mudah mencari pekerjaan baru ketika Anda masih bekerja.

Apabila jawabannya adalah ya, artinya meskipun atasan Anda menyebalkan, akan tetapi banyak manfaat yang Anda peroleh diperusahaan tempat Anda bekerja, dan Anda bisa menerima kenyataan ini, maka tetaplah bekerja dengan baik. Fokuskan perhatian Anda pada alasan kenapa Anda tetap tinggal. Misalnya perusahaan ini mempunyai reputasi yang sangat baik sehingga kalau Anda tinggal lebih lama, akan menjadi batu lompatan untuk Anda pindah ke posisi sangat baik di tempat lain. Atau bisa jadi Anda sangat suka pada pekerjaan dan teman-teman Anda disini. Tempatkan Atasan Anda ini pada perpektif yang tepat, dia bukan segalanya dalam hidup Anda, dia hanya bagian yang kurang baik dari pekerjaan Anda dan ada banyak hal lain yang baik yang telah membuat Anda memilih untuk tetap bertahan. Yang terpenting, Anda sadar betul bahwa Anda telah menganalisa situasinya, Anda punya pilihan dan Anda memilih untuk bertahan.

Idealnya memang semua atasan baik. Pada kenyataannya, dunia tidak ideal, adakalanya Anda mendapatkan atasan yang menyebalkan. Bila ini terjadi, pertama lakukan interospeksi, apakah Anda penyebabnya. Bila ya, perbaiki diri Anda.

Bila Anda yakin, masalahnya bukan pada Anda, Anda tinggal menentukan sikap setelah melakukan analisa, tetap tinggal dengan segala konsekuensinya atau pindah.

Ketika Anda mulai pekerjaan baru, ingatlah hal-hal apa yang membuat seorang atasan menyebalkan. Lalu ingatlah pula bagaimana perasaan Anda ketika memiliki atasan yang menyebalkan. Jadi, ketika suatu saat nanti Anda mendapat kesempatan untuk menjadi Atasan, Anda tidak akan melakukan hal yang sama dengan atasan yang menyebalkan itu.

Selamat menentukan sikap. Semoga sukses selalu menyertai Anda.
Salam hangat penuh semangat.

Daftar Pustaka : Winning by Jack Welch

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Career.

1 komentar:

M Fahmi Aulia mengatakan...

masalahnya mbak Betty, bagaimana jika si atasan itu model ular, alias bermuka dua? ;-)