Jumat, 08 Januari 2010

Tiga Cara Menciptakan Peluang Bisnis

Dalam diskusi yang di gelar KADIN Juli 2009, sejumlah pelaku industri mengaku tidak siap menjalani FTA ASEAN-China. FTA yang di implementasikan sejak 2005 ini berpengaruh sangat signifikan terhadap surplus perdangangan Indonesia. Apalagi dengan akan adanya penurunan atau penghapusan bea masuk menjadi 0% pada tahun 2010.

Jika FTA itu tetap direalisasikan, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Dalam Negeri Benny Soetrisno mengatakan, ada potensi pembengkakan defisit perdagangan lebih dari US$ 7.6 Miliar. Melihat ketidakpastian pengusaha itu, kata Benny, pemerintah semestinya mendesak agar realisasi FTA di 2010 ditunda. Di sisi lain, pemerintah bisa mengamankan kepentingan nasional , dengan memperketat lalu lintas masuk produk melalui standar labelisasi dan sertifikasi BPOM ( Badan Pengawan Obat dan Makanan) serta Standar Nasional Indonesia.

Bersaing melawan produk China memang sulit, apalagi pemerintah China tahu betul bagaimana cara mengamankan kepentingan nasionalnya. Seorang kawan merintis bisnis membuat mesin-mesin sederhana, akan tetapi dalam perhitungannya, ongkos membuat mesin-mesin tersebut ternyata sudah sama dengan harga jual produk buatan China. Jadi dimana peluang kita?

Berdasarkan suatu studi yang saya lupa sumbernya dari mana, hanya 3-4 % wirausaha saja yang produknya benar-benar baru dan inovatif, selebihnya, yaitu 96 % adalah meniru atau memodifikasi dari produk yang sudah ada.

Ada tiga jenis modifikasi yang saya ketahui, yaitu :

Peningkatan dari produk yang sudak ada sekarang, misalnya perbaikan fitur. Beberapa membuat produk yang sama tetapi lebih murah, lebih baik, lebih cepat atau lebih mudah digunakan. Beberapa contoh produk dengan pendekatan peningkatan adalah jam mekanik yang ditingkatkan menjadi jam Quartz, atau modem konvensional yang ditingkatkan menjadi modem ADSL, yang bisa digunakan untuk data dan suara pada saat yang sama dan bisa jauh lebih cepat dibanding modem konvensional.

Ketika memberikan kuliah, saya minta salah satu mahasiswa memberikan contoh peluang dengan pendekatan peningkatan. “Alat berat untuk mengeraskan jalan berukuran lebih kecil”, jawabnya. Saya jadi teringat sebulan yang lalu, ketika QB Architects melakukan pemadatan jalan di properti yang sedang kami kembangkan, kami harus mengganti pagar bangunan di sebelahnya, karena tersenggol alat berat yang rupanya berukuran terlalu besar untuk lahan yang sedang kami kembangkan. Jadi saya katakan pada mahasiswa tersebut bahwa ide dia bagus juga.

Penambahan fitur. Contoh pendekatan penambahan fitur adalah apa yang terjadi di telepon genggam. Dulu telepon genggam hanya bisa untuk teelpon dan SMS saja. Kini kita bisa menikmati telepon genggam yang dilengkapi dengan kamera, radio FM dan MP3 player. Tambahan fitur ini rupanya mendapat sambutan yang baik di pasar. Contoh lain adalah pisau lipat Swiss Army yang melengkapi pisau lipat biasa dengan berbagai alat praktis seperti pembuka botol, obeng, korek kuping, gunting, dan lain-lainl. Pisau lipat Swiss Army ini mencapai sukses luar biasa .

Sebagai salah satu latihan melahirkan ide, saya meminta mereka yang hadir dalam kuliah saya untuk dalam waktu 1 menit menuliskan sebanyak mungkin ide untuk menambahkan fungsi tambahan pada sebuah pena. Salah seorang mahasiswi bisa menuliskan 13 ide fungsi tambahan dalam waktu 1 menit. Ide yang menarik di antaranya adalah pena ber -TipEx, pena beralat garuk, pena sekaligus alat rajut dan masih banyak ide lagi.

Spesialisasi, yaitu produk yang ada difokuskan pada target market tertentu. Contohnya rumah sakit khusus wanita dan anak, atau jasa pencarian eksekutif khusus eksekutif puncak , CEO, CFO, COO.

Berpartner dengan anak muda, saya membuat portal telepon genggam untuk remaja (QB Youth) dimana berbagai produk kreatif digital bisa diperjualbelikan. Suami saya melalui PinPoint Publication-nya telah membuat 18 majalah untuk segmen market yang sangat spesifik, seperti majalah wanita muslim (Noor), majalah bagi kalangan atas (Indonesian Tattler), majalah komputer PC Media, dan masih banyak lagi.

Kita bisa memilih salah satu dari tiga pilihan cara di atas didalam menciptakan peluang bagi bisnis kita, termasuk bila ingin menyaingi produk China. Dari pada pusing membuat produk yang lebih murah dari produk China, cobalah membuat produk yang berbeda, bisa lebih canggih, atau fungsinya lebih lengkap atau lebih fokus memenuhi kebutuhan suatu segmen pasar tertentu dimana kita punya akses yang lebih baik.

Seorang entrepreneur harus bisa menciptakan suasana dimana orang bersemangat untuk menghasilkan ide-ide. Setelah itu, tantangannya adalah menyaring ide-ide itu untuk kemudian memilih peluang terbaik. Ada lima pertanyaan yang perlu kita jawab untuk menentukan apakah ide bisnis kita punya peluang sukses yang cukup tinggi. Kelima pertanyaan itu adalah:

1. Masalah pelanggan apa yang kita pecahkan dengan produk kita ini? Apakah cukup penting sehingga akan membuat pelanggan membeli produk kita?

2. Bagaimana kita akan menjalankan bisnis kita ini? Bagaimana model bisnisnya (produk, distribusi, lokasi, teknologi, layanan, brand)

3. Berapa besar pasarnya? Berapa besar yang bersedia membeli dari kita? Siapa yang akan menjadi pelanggan pertama? Siapa yang akan menjadi pelanggan ke 100?

4. Seberapa mudah orang lain meniru bisnis kita? Dimana keunikan kita ? Apa yang kita tawarkan yang orang lain tidak bisa?

5. Bagaimana kita bisa memenangkan persaingan? Lokasi, brand, HaKI, layanan prima, cita rasa, desain?

Ada banyak peluang bisnis yang bisa kita gali dan kita garap asal kita siap untuk bekerja keras dan punya komitmen dan keteguhan yang tinggi untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk membuatnya berhasil.

Selamat menciptakan peluang bisnis dan meraih sukses.

Salam hangat penuh semangat.

Betti Alisjahbana

4 komentar:

jendelamerah mengatakan...

like this....

Anonim mengatakan...

5 poin diatas lebih mudah dicerna daripada para konsultan yg banyak bicara tapi gak bisa dipahami.
terima kasih atas inspirasinya bu,

toko furniture mengatakan...

betul. ini mengisnpirasi saya. saya akan coba desain mebel dengan tambahan fungsi lain. Misalnya dipan ditambah lemari pada bagian bawah untuk menyimpan, meja bisa berubah menjadi bangku, dll.

furniture minimalis mengatakan...

apalagi kalau bisa mendesain furniture minimalis yang multi fungsi seperti yg dibutuhkan oleh banyak orang akhir-akhir ini.