Senin, 14 April 2008

Lebih Dalam Tentang Saham


Oleh: Betti Alisjahbana

Semua strategi keuangan, termasuk tunai dan properti dipengaruhi oleh apa yang terjadi di pasar modal. Pasar modal adalah penentu arah ekonomi dunia.

Perusahaan bisa mendapatkan modal dari bank atau pemberi pinjaman lain. Tapi modal yang berasal dari kepemilikan saham lebih disukai karena begitu saham dikeluarkan dan dibayar oleh investor awal, uang itu menjadi milik perusahaan selamanya. Perusahaan tidak perlu membayar kembali, tidak ada bunga, juga tidak ada kewajiban untuk membayar dividen. Tentunya baik bagi perusahaan tersebut untuk membayar dividen dua kali setahun, tapi tidak ada keharusan.

Proses perusahaan masuk bursa saham (IPO) sangat kompleks dan makan biaya, melibatkan ahli hukum, akuntan, investment bankers, spesialis relasi publik. Sebagai calon investor, Anda bisa mendapatkan dokumentasi yang disebut prospektus yang berisi :

  • Detil tentang perusahaan, berikut kinerja masa lalu dan prospek ke depan, termasuk proyeksi keuntungan.
  • Laporan keuangan lengkap.
  • Rekam jejak para direksi dan komisaris.
  • Paket remunerasi dari direksi dan komisaris.
  • Para penasehat yang terlibat dalam proses IPO.

Membeli saham lewat IPO biasanya lebih murah, karena umumnya perusahaan menaruh harga dibawah harga sebenarnya. Hal ini dilakukan agar segera terjadi kenaikan pada hari pertama penjualan di bursa saham yang memberikan image positif. Selain itu biasanya perusahaan memilih waktu ketika kondisi perusahaannya baik untuk IPO.
Perusahaan yang sudah IPO bisa mengeluarkan lebih banyak saham kemudian, proses ini disebut right issue, yang memberikan hak pada para pemegang saham terdaftar untuk membeli saham dengan rasio tertentu terhadap jumlah saham yang telah dimilikinya saat ini.

Faktor Fundamental dalam Menganalisa Saham

Kebanyakan investor melihat faktor fundamental perusahaan sebelum melakukan investasi. Termasuk dalam faktor fundamental adalah keadaan ekonomi secara umum, tren di industri tertentu, tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, kinerja perusahaan yang meliputi laporan keuangan, produk-produk yang dihasilkan, manajemen perusahaan serta banyak lagi faktor-faktor bisnis dan keuangan lain.

Kebanyakan faktor di pasar saham sifatnya relatif. Karenanya dalam menganalisa angka Anda harus membandingkannya dengan angka yang lain yang sejenis dan dalam kurun waktu yang sama. Misalnya saja apabila Anda melihat keuntungan suatu perusahaan 10 %, untuk tau apakah 10 % itu baik, rata-rata atau buruk, Anda perlu melihat kinerja industrinya secara umum serta keuntungan perusahaan pesaingnya. Jadi kalau rata-rata keuntungan perusahaan adalah 15 % dan pesaing utama perusahaan ini keuntungannya 20 %, maka saham Anda kinerjanya buruk.

Earning per Share (EPS)

Adalah angka yang lebih dulu dilihat oleh para investor, bukan laba perusahaan. Anda bisa menggunakan angka EPS untuk melihat apakah perusahaan mengalami kemajuan. Bisa saja perusahaan mengeluarkan banyak saham baru untuk membeli perusahaan lain, sehingga labanya meningkat tajam. Tetapi apabila dibagi dengan jumlah saham yang lebih banyak itu, maka EPS nya bisa jadi malah turun. Angka EPS ini juga tepat untuk mengukur laba yang berkaitan dengan pemegang saham, karena angka yang digunakan adalah angka laba sesudah dipotong pajak.

Apakah Price Earnings Ratio?

EPS membantu anda membandingkan kinerja satu perusahaan dari tahun ke tahun, tapi tidak untuk menilai satu perusahaan dibanding lainnya.
Membagi earning dengan harga saham menghasilkan angka p/e (price earnings ratio). Angka ini biasanya dipakai untuk melihat apakah harga saham baik nilainya. Angka ini menggambarkan keuntungan bersih berapa tahun (berdasarkan nilai terakhir) yang dibutuhkan untuk menyamai harga saham.

Jadi bila ada 2 perusahaan yang mempunyai prospek yang sama, maka perusahaan dengan nilai p/e yang lebih rendah lebih baik.

Bagaimana Menggunakan p/e ?

  • Membandingkan harga saham beberapa perusahan yang memiliki prospek yang sama.
  • Melihat mana perusahaan-perusahaan yang dipandang akan berkembang. Perusahaan yang berkembang memiliki p/e yang lebih tinggi.
  • Menentukan apakah kini waktu yang tepat untuk menjual. Beberapa investor menjual sahamnya apabila p/e nya sudah sekian persen diatas rata-rata.
  • Melihat saham-saham mana yang sudah tertinggal. Angka p/e yang rendah menunjukan investor sudah meninggalkan saham tersebut.

Analisa Teknikal

Cukup banyak investor yang merasa melihat faktor fundamental sebagai buang-buang waktu. Para investor ini berpandangan, harga akan naik apabila jumlah pembeli saham lebih banyak dari penjual. Jadi mereka lebih melihat analisa teknikal, yaitu melihat pergerakan harga saham, mencatat naik dan turun dan melihat pola. Teorinya, pasar berubah atas dasar harapan dan intuisi para pemain. Para peng-analisa diagram percaya bahwa diagram pergerakan harga saham menunjukkan emosi manusiawi dari para investor seperti serakah, takut, panik dan optimis.

Berikut ini adalah beberapa metoda analisa teknikal yang biasa digunakan.

  • Relative Strength Index (RSI)

RSI membandingkan besarnya penguatan dan pelemahan harga saham untuk bisa menilai keadaan “overbought” atau “oversold”. RSI dihitung dengan formula :




Dimana RS adalah rata-rata harga menguat dibagi rata-rata harga melemah dalam suatu kurun waktu. Nilai RSI ada pada kisaran 1 dan 100. Suatu saham dianggap “over bought” apabila nilai RSI nya mendekati 70 dan dianggap “over sold” bila nilainya mendekati 30. Untuk informasi lebih lengkap tentang RSI dapat dilihat di http://www.investopedia.com/terms/r/rsi.asp

  • Stochastic Oscillator

Adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertama kali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Analisa ini membandingkan posisi penutupan saham pada saat ini terhadap rentang harga batas atas dan batas bawah selama perioda yang telah ditetapkan. Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah :

-Informasi overbought/oversold
-Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
-Divergence positif dan divergence negatif.

  • Moving Average

Merupakan salah satu indikator yang paling populer dan sederhana, karena sangat mudah mengimplementasikannya dalam sebuah analisa. Moving average adalah pergerakan harga rata-rata suatu saham dalam kurun waktu tertentu. Ada banyak variasi aplikasi metode rata-rata bergerak yang digunakan dalam analisa teknikal, antara lain Simple Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Moving Average. Penggunaan ketiga alat indikator tersebut sama saja, hanya tingkat sensitifitasnya yang berbeda.

Beberapa aturan umum dalam analisa menggunakan indikator moving average:

  • MA > Data Aktual berarti signal bearish, harga akan turun
  • MA <>signal bullish, harga akan naik
  • MA Pendek > MA Panjang berarti signal bullish, harga akan naik
  • MA Pendek <>signal bearish, harga akan turun
  • Titik Potong antara MA berarti signal reversal, harga akan berbalik arah

Fasilitas yang Diperoleh Para Pemegang Saham

Setiap saham biasa mempunyai hak yang sama. Pada rapat umum pemegang saham, satu saham mendapatkan satu suara. Sebagai pemegang saham Anda dapat menghadiri Rapat Umum Pemegang Sahap (RUPS) tahunan dan RUPS luar biasa. Dalam RUPS Anda punya hak untuk bertanya pada direksi dan komisaris.

Kebanyakan perusahaan membagikan dividen dua kali dalam setahun. Para pemegang saham punya hak untuk memberikan suara tentang jumlah dividen dalam RUPS tahunan, tapi pada umumnya pemegang saham menerima jumlah dividen yang ditetapkan oleh para pengurus perusahaan. Pada saat dividen diumumkan, perusahaan menetapkan tanggal pembayaran dividen pada para pemengang saham yang terdaftar pada saat itu. Investor yang membeli saham sesudah tanggal pengumuman itu harus menunggu sampai perioda berikutnya untuk mendapatkan dividen.

Investasi Saham Melalui Reksadana

Reksadana Saham adalah cara alternatif untuk berinvestasi di pasar saham. Cara ini sangat praktis terutama bagi para investor kecil dan bagi mereka yang tidak punya banyak waktu dan ketrampilan untuk menganalisa saham. Reksadana dirancang sebagai alat untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang memiliki modal dan keingingan untuk berinvestasi, tapi memiliki keterbatasan waktu dan pengetahuan. Dana yang telah terkumpul di kelola investasinya oleh Investment Manager. Reksadana saham adalah reksadana yang menginvestasikan paling tidak 80% dari dana yang terkumpul di saham.

Beberapa manfaat dari reksadana adalah :

  • Investor dengan dana kecil tetap dapat melakukan diversifikasi pada berbagai jenis investasi. Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi resiko.
  • Membantu memudahkan investor berinvestasi di pasar modal. Menentukan saham mana yang sebaiknya di beli tidak mudah, dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman.
  • Efisiensi waktu, karena dana yang diinvestasikan di reksadana di kelola oleh seorang manager investasi yang profesional, sehingga investor tidak perlu memonitor kinerja investasinya setiap saat.

Reksadana Saham memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan jenis reksadana yang lain, akan tetapi reksadana ini juga memberikan nilai keuntungan yang lebih besar.

Selamat memilih cara terbaik untuk berivestasi sesuai dengan karakteristik pribadi Anda. Semoga sukses.

Salam hangat penuh semangat!

foto:bp3.blogger.com

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Investment.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salam hangat ... untuk yg mau coba invest' saham( pemula ) bisa contact saya, invest awal 10 juta. ada program edukasi.
terima kasih

edi santoso
santosoedi67@yahoo.com