Minggu, 27 April 2008

Obligasi, Plihan Investasi Jika Anda Ingin Pendapatan Tetap Lebih Besar dari Bunga Deposito

Oleh: Betti Alisjahbana

Obligasi adalah hutang yang dibuat oleh penerbit obligasi pada investor. Bagi penerbit obligasi, mendapatkan modal kerja dari obligasi lebih menguntungkan dibandingkan dengan meminjam dari bank, karena tingkat bunganya yang lebih rendah. Bagi investor , daya tarik obligasi adalah tingkat kupon bunganya yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Obligasi menawarkan potensi hasil dan tingkat risiko diatas deposito dan dibawah saham.

Secara sederhana, obligasi dapat digambarkan sebagai berikut: Sebuah perusahaan membutuhkan uang dan Anda meminjamkannya sebesar misalnya Rp. 100 juta. Perusahaan itu menjanjikan untuk membayar bunga (kupon adalah istilah yang dipakai) sebesar 10 % setahun, yang dibayar setiap tiga bulan. Jadi Anda menerima Rp. 2.5 juta empat kali dalam setahun. Perusahaan itu juga berjanji akan mengembalikan uang yang Anda pinjamkan senilai Rp.100 juta pada tanggal yang sudah ditentukan, misalnya tanggal 1 Mei 2013.

Obligasi ini kemudian diperdagangkan di bursa obligai. Jadi meskipun bagi penerbit obligasi (pemerintah atau perusahaan) kupon bunga dan pokok pinjaman yang harus dibayar tetap, nilai nominal obligasi bagi pemegang obligasi dapat berubah setiap saat sejak saat obligasi dibeli sampai menjelang tanggal jatuh tempo obligasi. Pada tanggal jatuh tempo, pemegang obligasi akan menerima nilai nominal obligasi sesuai dengan yang tertera pada sertifikat obligasi, dalam contoh di atas nilainya adalah Rp.100 juta.

Jenis-jenis obligasi yang diperdagangkan di bursa obligasi di Indonesia:

  • Obligasi Perusahaan, adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan BUMN atau Swasta.

  • Obligasi Pemerintah, adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.

  • Obligasi Pemerintah Daerah, adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah untuk membiayai proyek infrastruktur dan utilitas di daerah tersebut.

  • Obligasi Retail, adalah obligasi yang diperdagangkan di lantai bursa dengan nilai nominal yang lebih kecil.

  • Obligasi Syariah, adalah obligasi yang nilai kuponnya ditentukan berdasarkan prinsip bagi hasil.

Dinamika Investasi Obligasi yang perlu diketahui :

  • Risiko Gagal Bayar

Meskipun penerbit obligasi menjamin untuk membayar kupon bunga dan nominal obligasi pada tanggal yang sudah ditentukan, perusahaan dan bahkan pemerintah bisa saja bangkrut. Jika itu sampai terjadi, para pemegang obligasi akan lebih diprioritaskan dalam pembagian aset yang dilikuidasi atau dijual saat perusahaan bangkrut, sementara para pemegang saham akan diperhitungkan setelahnya. Indikator kemampuan penerbit obligasi untuk memenuhi janjinya bisa dilihat dari nilai rating obligasi. Di Indonesia, perusahaan pemeringkat independen tersebut adalah Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia). Peringkat tertinggi adalah AAA dan terendah adalah D. Obligasi dengan peringkat AAA sampai dengan BBB adalah yang dikategorikan sebagai aman dari risiko gagal bayar.

  • Naik Turun nilai nominal obligasi di pasar sekunder (Bursa Obligasi)

Seperti juga instrumen lain yang diperdagangkan di bursa, nilai obligasi ditentukan oleh supply dan demand. Ketika banyak yang ingin membeli, nilai akan naik dan sebaliknya bila banyak yang menjual, maka nilai obligasi akan turun. Faktor yang paling menentukan gelombang jual dan beli ini adalah tingkat suku bunga dan risiko gagal bayar.

Ketika nilai suku bunga bank turun, maka orang akan cenderung mengalihkan uangnya dari deposito ke obligasi, sehingga nilai obligasi Anda dipasar sekunder akan naik, misalnya saja dari nilai nominal 100 menjadi 125. Anda punya pilihan untuk menjual obligasi Anda dan mendapatkan keuntungan nominal 25 lalu mengalihkannya ke instrumen lain atau tetap mempertahankannya dan menikmati kupon bunga setiap bulan sampai jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo Anda akan mendapatkan pembayaran nominal 100.

Sebaliknya ketika nilai suku bunga naik menjadi lebih tinggi dari kupon bunga obligasi, orang akan cenderung menjual obligasinya dan mengalihkannya ke deposito misalnya, sehingga nilai obligasi Anda turun. Orang juga akan cenderung menjual obligasinya apabila kemungkinan penerbit obligasi gagal bayar meningkat. Dalam keadaan ini, Anda pun punya dua pilihan, tetap mempertahankan obligasi sampai jatuh tempo dengan segala risikonya, sehingga nilai nominal Anda tetap, atau ikut menjual obligasi Anda dipasar sekunder dengan harga yang lebih rendah.

  • Tinggi rendahnya nilai kupon bunga.

Tinggi rendahnya kupon bunga suatu obligasi dipengaruhi oleh lamanya jangka waktu obligasi. Di Indonesia jangka waktu ini berkisar antara 365 hari sampai lebih dari 5 tahun. Semakin lama jangka waktu nya, yang berarti faktor risikonya lebih tinggi, umumnya kupon bunganya lebih tinggi.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah nilai peringkat obligasi. Semakin tinggi rating-nya, yang berarti faktor risikonya lebih kecil, biasanya nilai kupon bunganya pun lebih kecil.

Beberapa Cara Investasi Obligasi


Investor perorangan dapat memilih cara-cara berikut ini dalam melakukan investasi obligasi :

  • Membeli obligasi retail secara langsung, yaitu dengan menghubungi bank atau pialang (broker). Obligasi retail yang dikeluarkan pemerintah dan sangat populer adalah ORI. Setiap unit ORI mempunyai nilai nominal Rp. 1 juta dengan nilai pembelian minimal Rp. 5 Juta. Kupon bunga ORI dibayarkan setiap bulan pada tanggal yang telah ditentukan. Berikut ini adalah seri ORI yang telah dikeluarkan :

*ORI 001,Jui 2006, jangka waktu 3 tahun, kupon bunga pertahun 12.05 %
*ORI 002,Maret 2007, jangka waktu 3 tahun, kupon bunga pertahun 9.28 %
*ORI 003,Agustus 2007, jangka waktu 4 tahun,kupon bunga pertahun 9.40 %
*ORI 004,Februari 2008, jangka waktu 4 tahun, kupon bunga pertahun 9.50 %

  • Membeli obligasi retail dipasar sekunder melalui bursa obligasi.
  • Investasi obligasi melalui reksa dana.

Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam porto folio efek oleh manajer investasi. Melalui reksa dana, investor mendapat manfaat : pengelolaan porto folio investasi yang profesional, diversifikasi instrumen investasi dengan biaya rendah dan bebas pajak.

Bagi Anda yang ingin berinvestasi obligasi melalui reksa dana, maka jenis reksa dana yang tepat untuk anda adalah reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana jenis ini mengalokasikan 80 % dari seluruh dana yang terkumpul di efek hutang. Potensi hasil dan risiko investasi reksa dana jenis ini masuk dalam kategori sedang dengan jangka waktu investasi yang disarankan antara 1-3 tahun.

Investasi obligasi tepat bagi investor dengan profil risiko sedang yang tidak suka dengan fluktuasi harga saham. Investasi jenis ini juga tepat bagi Anda yang punya kebutuhan uang pada waktu tertentu, misalnya membayar biaya pendidikan pada tanggal tertentu, atau ingin memberikan sejumlah uang pada anak pada saat mereka mencapai umur tertentu. Kalau Anda mempunyai profil ini, silahkan mencoba masuk ke pasar obligasi. Semoga sukses menyertai Anda.

Salam hangat penuh semangat.

Tanya jawab topik ini bisa dilihat di www.qbheadlines.com, rubrik Investment.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Salut untuk bu Betti. Terimakasih infonya. Salam kenal dari saya Mei Hendra Darma

Betti Alisjahbana mengatakan...

Rekan Hendra Darma, terima kasih. Salam kenal juga.